Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan representasi mengenai eksploitasi perempuan pada puisi Bersatulah Pelacur-Pelacur Kota Jakarta karya WS Rendra menggunakan teori pendekatan feminisme Marxis. Sumber data penelitian ini puisi Bersatulah Pelacur-Pelacur Kota Jakarta karya WS Rendra. Teknik pengumpulan data yang digunakan teknik simak dan catat dengan instrumen berupa kartu data. Teknik keabsahan data dengan menggunakan triangulasi sumber, sedangkan teknik analisis data yakni metode formal. Hasil penelitian ini menunjukkan ditemukan banyak bait yang menggambarkan tentang bagaimana terjadinya eksploitasi perempuan. Mereka dengan sangat terpaksa menjadi seorang pelacur karena tuntutan ekonomi serta pandangan masyarakat yang menganggap kaum perempuan tidak penting. Pelacur-pelacur tersebut berusaha bangkit dari segala macam bentuk eksploitasi yang dilakukan oleh pejabat. Mereka sama-sama bersatu menyerukan keadilan bagi kaum perempuan untuk mendapatkan kesetaraan dengan kaum lelaki, memiliki hak bebas untuk bekerja, dan mendapatkan upah yang layak. Exploitation of Women in the Poem Bersatulah Pelacur-Pelacur Kota Jakarta by WS Rendra with a Marxist Feminism ApproachThe purpose of this study is to describe a representation of the female exploitation of poetry Bersatulah Pelacur-Pelacur Kota Jakarta by WS Rendra Rendra used Marxist feminism approach theory. This research data source is a poetry Bersatulah Pelacur-Pelacur Kota Jakarta by Ws Rendra. Data collection techniques used by reviewing and jotting instruments with data cards. Data validity techniques by using source triangulation, whereas data analysis techniques are formal methods. The results of this research show that many baits were found that describe how exploitation of women occurs. They are forced to become prostitutes because of economic demands and society's view that women are not important. These prostitutes are trying to recover from all kinds of exploitation carried out by officials. They both unite justice for women to gain equality with men, have the right to freedom to work, and receive decent wages.