Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Kinerja Mesin Rotary dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE): (Studi Kasus : PT. XYZ) Susanto, Gladis Permatasari; Profita, Anggriani
Jurnal Teknik Industri (JATRI) Vol. 1 No. 2 (2023): Jurnal Teknik Industri (JATRI)
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jatri.v1i2.1011

Abstract

PT. XYZ merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi pembuatan plywood. Pada PT. XYZ terdapat beberapa proses yang dilakukan dalam memproduksi plywood dan menggunakan beberapa macam mesin yang berbeda pada tahap proses produksi. Salah satu mesin yang sangat penting dalam proses produksi pembuatan plywood adalah mesin rotary. Mesin rotary merupakan mesin awal yang berfungsi untuk mengupas kayu menjadi lembaran veneer sebelum melewati berbagai proses permesinan yang beruntun untuk menghasilkan bahan jadi. Kinerja mesin rotary sangat berpengaruh dalam proses produksi plywood, karena jika mesin rotary memiliki kapasitas yang sedikit maka proses selanjutnya juga akan menghasilkan kapasitas yang sedikit, jika setiap produksi pada mesin rotary menghasilkan kapasitas yang sedikit maka risiko tidak tercapainya target produksi akan semakin besar. Peneliti menggunakan metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) untuk menganalisis kinerja mesin rotary karena metode OEE merupakan metode yang dapat digunakan untuk mengukur efektivitas mesin yang didasarkan pada pengukuran tiga rasio utama, yaitu availability, performance dan quality. Dengan mengetahui nilai efektivitas mesin, dapat dilihat seberapa besar kerugian yang mempengaruhi efektivitas mesin. Hasil penelitian, pengukuran tingkat efektivitas kinerja mesin rotary dengan menggunakan perhitungan OEE dibulan Juli 2022 menggunakan periode harian, diperoleh persentase pada mesin rotary sebesar 42,84% dengan nilai availability 86,16%, performance 59,94%, dan quality 77,73%. Nilai tersebut masih di bawah standar world class karena kurang dari 85%. Nilai yang rendah dapat menimbulkan kerugian yang besar apabila tidak dilakukan tindakan perbaikan. Faktor yang sangat berpengaruh terhadap rendahnya nilai OEE adalah nilai performance yang rendah yaitu 59,94%. Usulan perbaikan untuk meminimalisir terjadinya hal tersebut adalah dengan memberikan perhatian dan perawatan khusus terhadap mesin yang sudah tua agar meningkatkan kemampuan pengoperasian dan melakukan pelatihan kepada operator mesin.
Analysis of Work Accident Risk in Production Section Using Hazard Analysis and Operability Study (HAZOP) and Analytical Hierarchy Process (AHP) (Case Study: PT XYZ) Susanto, Gladis Permatasari; Sukmono, Yudi; Gunawan, Suwardi
IJIEM - Indonesian Journal of Industrial Engineering and Management Vol 6, No 2: June 2025
Publisher : Program Pascasarjana Magister Teknik Industri Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/ijiem.v6i2.30043

Abstract

PT XYZ is a company that produces plywood. During the production process activities, there are potential risks that arise and can affect the safety and health of field workers. Therefore, this study aims to determine the risk analysis that occurs during the production process activities, determine the risk level and look for alternative improvement proposals on risks that have extreme levels. The method used to analyze the risk level in the production process is the HAZOP (Hazard Analysis And Operability Study) method and to determine the best improvement proposal using the AHP (Analytical Hierarchy Process) method. Based on the results of the analysis using the HAZOP method, there is a risk analysis of 35 risks with a total of 14 machine activities of which 57% for low risk with a total of 20 risks, 17% for moderate risk with a total of 6 risks, 17% for high risk with a total of 6 risks and 9% for extreme risk with a total of 3 risks.  The proposed improvements were selected based on the weighting results using the AHP method. In the AHP method, criteria in the form of priority risks are used, namely the risk on the rotary machine (workers' feet are injured when changing the rotary knife) with the highest weight of 0.665 with the selected alternative, namely the socialization of K3-related training and SOPs in changing knives in rotary machines with a weight of 0.512.