Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN DAN KADAR BESI (SI) TERHADAP KETIDAKTERATURAN SIKLUS MENSTRUASI PADA MAHASISWI D-IV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS UNIVERSITAS MANDALA WALUYA Asfani Yuhadi; Sanatang; Sitti Masriwati; Suci Regisca Aulia Rahmadani
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol. 8 No. 1 (2024): JURNALMEDILAB MANDALA WALUYA
Publisher : Prodi D4 Teknologi Laboratorium Medis, Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883.5.1.4.ll.

Abstract

Berdasarkan survey pendahuluan yang telah dilakukan pada mahasiswi D-IV TLM didapatkan informasi secara acak dari angkatan 2019 sampai angkatan 2022 yang berjumlah 435 orang perempuan, terdapat 10 mahasiswi wanita yang mengeluh bahwa siklus menstruasinya tidak teratur seperti lamanya waktu menstruasi berbeda-beda tiap bulannya, darah yang keluar sangat banyak tapi kadang sangat sedikit dan singkat, jumlah jeda hari (siklus) antara waktu menstruasi tidak teratur. Setiap siklus menstruasi kurang lebih sebanyak 42 mg zat besi yang keluar, diperkirakan saat siklus menstruasi wanita akan kehilangan rata-rata kurang dari 60 ml darah. Sehingga wanita yang kehilangan darah lebih dari 60 ml akan mengalami penurunan dalam jumlah simpanan zat besi yang membuat kadar hemoglobin menjadi menurun. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara kadar hemoglobin dan kadar besi (SI) terhadap ketidakteraturan siklus menstruasi. Jenis penelitian ini adalah deskripstif. Populasi pada penelitian ini sebanyak 10 responden sedangkan sampel dengan menggunakan total sampling sebanyak 10 responden yang memenuhi kriteria inklusi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis kuantitatif dengan pengukuran hemoglobin menggunakan metode POCT (Point of Care Testing) dan pengukuran kadar serum iron dengan menggunakan metode enzymatik (TMS 1024i). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh dari 10 responden yang mengalami siklus menstruasi tidak normal sebanyak 5 responden memiliki kadar hemoglobin tidak normal (<12 g/dl) dan sebanyak 5 responden memiliki kadar hemoglobin normal (12-15 g/dl). Dari 10 responden yang mengalami siklus menstruasi tidak normal sebanyak 4 responden memiliki kadar besi (SI) tidak normal (<37 µg/dL) dan sebanyak 6 responden memiliki kadar besi (SI) normal (37-160 µg/dL). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna secara signifikan antara kadar hemoglobin dan serum iron terhadap ketidakteraturan siklus menstruasi pada mahasiswi D-IV Teknologi Laboratorium Medis. Untuk penelitian selanjutnya, peneliti dapat menggunakan jumlah sampel yang berbeda dan meneliti lebih banyak lagi variabel yang tidak diteliti oleh peneliti.
Dampak Pertambangan Pasir Terhadap Kesehatan Masyarakat Di Desa Bao-Bao Kecamatan Sampara Lisnawati; Ari Nofitasari; Cici Yusnayanti; Sitti Masriwati; Nawawi
PROFESSIONAL HEALTH JOURNAL Vol. 4 No. 2 (2023): Juni
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPPM) STIKES Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/phj.v4i2.333

Abstract

Aktivitas Pertambangan Pasir di Desa Bao-Bao Kecamatan Sampara menjadi salah satu industri pertambangan yang menjadi sumber pennghasilan masyarakat sekitar, namun pertambangan pasir tersebut menyebabkan pencemaran air dan udara sehingga menyebabkan dampak negatif bagi kesehatan masyarakat di desa tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak pertambangan pasir bagi kesehatan masyarakat di Desa Bao-Bao Kecamatan Sampara. Desain dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif analitik. Yaitu penelitian ini dilakukan dengan cara menganalisa masalah kesehatan yang terjadi di area pertambangan pasir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa penyakit yang diderita oleh masyarakat desa Bao-Bao yaitu terdapat 27 orang (31,8%) masyarakat yang menderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), dan 13 responden (15.3%) menderita Dermatitis serta penderita diare sebanyak 45 orang (52,9%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa pertambangan pasir dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada masyarakat.