Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

OPTIMASI POLA TANAM DAN EVALUASI SALURAN PADA DAERAH IRIGASI SARANGAN KABUPATEN MADIUN DENGAN METODE LINEAR Aulia, Althaf; Suhardono, Agus; Harifa, Ayisya Cindy
Jurnal Online Skripsi Manajemen Rekayasa Konstruksi (JOS-MRK) Vol. 5 No. 1 (2024): EDISI MARET
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/jos-mrk.v5i1.3656

Abstract

Jaringan Daerah Irigasi Sarangan seluas 1.273 ha mengandalkan ketersediaan air dari Sungai Sarangan yang hulunya berada di bangunan pelimpah Waduk Dawuhan. Jaringan irigasi ini mengalir ke beberapa areal persawahan di desa-desa di Kecamatan Wonoasri, Balerejo, dan Madiun. Pada musim kemarau bulan Mei - Oktober Waduk Dawuhan sering mengalami kekurangan air sehingga menyebabkan kekeringan dan menimbulkan masalah di bidang pertanian. Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk mencari debit andalan di Daerah Irigasi Sarangan, menentukan kebutuhan air untuk setiap alternatif pola tanam, membandingkan ketersediaan dan kebutuhan air, mencari luasan optimal, menentukan keuntungan dari optimasi pola tanam, dan mengevaluasi saluran eksisting. Data yang diperlukan adalah limpasan waduk, curah hujan, klimatologi, rencana tata tanam global, analisis keuntungan pertanian, skema jaringan irigasi, dan dimensi saluran eksisting. Pemrograman linier yang digunakan menggunakan Add-in solver pada perangkat lunak Excel dengan fungsi tujuan keuntungan maksimum dan fungsi kendala adalah ketersediaan air dan ketersediaan area. Dari penilitian ini didapat debit andalan 0 liter/detik debit terkecil pada bulan September periode I hingga Desember periode I, dan 19,246 liter/detik debit terbesar pada bulan Februari periode II; kebutuhan air pada pola tanam alternatif 2 dimulai dari tanaman padi periode I bulan November 61,32 liter/detik/ha untuk padi; 82 liter/detik/ha untuk palawija; 12,80 liter/detik/ha untuk tebu; neraca air pola tanam alternatif 2 menunjukan 15 periode surplus dan 21 periode defisit; luas tanam optimum pola tanam alternatif 2 untuk padi 2.244 ha; palawija 324,47 ha; tebu 5 ha dengan keuntungan maksimum Rp 64.178.778.133,97. Berdasarkan hasil analisis, kondisi saluran eksisting masih layak untuk digunakan.