Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERBANDINGAN ERECTION STEEL BOX GIRDER MENGGUNAKAN INCREMENTAL LAUNCH DAN SELF LAUNCH PADA PROYEK JUNCTION WRINGINANOM Baihaqi, Muhammad; Utoyo, Suselo; Raharjo , Bobby Asukmajaya
Jurnal Online Skripsi Manajemen Rekayasa Konstruksi (JOS-MRK) Vol. 5 No. 2 (2024): EDISI JUNI
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/jos-mrk.v5i2.4104

Abstract

Penetapan Kota Surabaya dan sekitarnya sebagai Kawasan Strategis Nasional (KSN) memberikan implikasi berupa pertumbuhan ekonomi yang berakibat meningkatnya pergerakan manusia dan barang. Proyek Junction Wringinanom merupakan proyek pembangunan jalan layang yang melibatkan pembangunan struktur jembatan dengan menggunakan steel box girder (SBG). Dalam konstruksi jembatan, metode erection yang digunakan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap metode pelaksanaan, efisiensi waktu, biaya, dan risiko K3. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan pekerjaan erection SBG menggunakan Self Launch Method dan Incremental Launch Method pada proyek pembangunan Jembatan Ramp 4 Junction Wringnianom. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan antara kedua metode pada proyek tersebut yang ditinjau dari segi metode pelaksanaan, waktu pelaksanaan, biaya pelaksanaan, dan risiko K3. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah method statement, shop drawing, spesifikasi alat berat, dan harga sewa alat serta harga satuan Kabupaten Sidoarjo 2023. Dari hasil analisis kedua metode tersebut pelaksanaan pekerjaan erection SBG menggunakan Self Launch Method lebih menguntungkan dengan total biaya lebih murah yaitu Rp 1.377.760.952,80 dan total skor tingkat resiko lebih rendah yaitu 800 dan waktu pelaksanaan memakan waktu lebih cepat yaitu selama 28 hari dibandingkan pelaksanaan pekerjaan erecion SBG menggunakan Incremenetal Launch Method dengan total biaya sebesar Rp 1.857.987.613,90 dan total skor tingkat resiko lebih tinggi yaitu 1350 dan, waktu pelaksanaan cukup lama yaitu selama 37,5 hari.