Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

EVALUASI KINERJA WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK GEDUNG X MENGGUNAKAN METODE EARNED VALUE ANALYSIS - MRK Rachman, Wafi Damar; Utoyo, Suselo; Riskijah, Sitti Safiatus
Jurnal Online Skripsi Manajemen Rekayasa Konstruksi (JOS-MRK) Vol. 5 No. 3 (2024): EDISI SEPTEMBER
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/jos-mrk.v5i3.4430

Abstract

Pembangunan Proyek Gedung X dijadwalkan selesai dalam waktu 16 bulan atau 70 minggu. Namun proyek ini mengalami penambahan waktu pelaksanaan menjadi 27 bulan atau 118 minggu dengan nilai kontrak sebesar Rp. 320.650,000,000. Proyek ini memiliki batasan waktu dan biaya, maka diperlukan pengendalian proyek yang baik agar proyek dapat tercapai sesuai dengan rencana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja waktu dan biaya saat pelaporan pada minggu ke-52, mengetahui waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk pekerjaan tersisa, waktu dan biaya diakhir proyek, varian waktu dan biaya penyelesaian proyek, dan strategi yang digunakan jika terdapat penyimpangan kinerja. Data yang digunakan antara lain RAB, kurva-S, laporan mingguan dan biaya aktual. Pengukuran kinerja waktu dan biaya proyek menggunakan metode Nilai Hasil (Earned Value Analysis). Hasil penelitian, diketahui kinerja waktu pelaksanaan proyek lebih cepat dari jadwal rencana (Schedule Underrun) yang ditunjukkan dengan nilai SPI = 1,0582 dan kinerja biaya melebihi rencana anggaran (Higher Cost) yang ditunjukkan dengan nilai CPI = 0,9819. Penyelesaian pekerjaan tersisa membutuhkan waktu 62 minggu dengan biaya sebesar Rp.158,188,990,502. Perkiraan waktu total penyelesaian proyek sebesar 114 minggu dengan biaya penyelesaian Rp.326,560,624,893. Varian waktu penyelesaian proyek lebih cepat sebesar 4 minggu dan varian biaya penyelesaian lebih mahal sebesar Rp.5,910,624,893. Solusi yang disarankan untuk memperbaiki kinerja biaya agar biaya pelaksanaan sesuai rencana maka perlu merubah metode pekerjaan bekisting dari konvensional menjadi bekisting aluminium yang biayanya lebih murah, mengingat pekerjaan bekisting memiliki kontribusi yang besar terhadap biaya proyek.