Butar Butar, Maria Haryati
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Efektivitas Pemberian Air Rebusan Daun Binahong (Anredera Cordifolia) dengan Hipertensi pada Lansia di Dusun Ii Desa Helvetia Medan Butar Butar, Maria Haryati; Siregar, Maya
Journal of Nursing Update Vol 3, No 2 (2021): Edisi Desember
Publisher : LPPM Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jnu.v3i2.5657

Abstract

 Hipertensi merupakan salah satu faktor  utama terjadinya penyakit kardiovaskuler dan menjadi salah satu beban kesehatan global yang paling penting karena kasus kardiovaskuler merupakan salah satu penyumbang kematian tertinggi di dunia termasuk di Indonesia. Pengobatan hipertensi dapat dilakukan secara farmakologis dan non farmakologis. Salah satu pengobatan non farmakologis dan terapi komplementer seperti air rebusan daun binahong (anredera cordifolia) yang mengandung flavonoid tinggi yang dapat menurunkan tekanan darah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui distribusi frekuensi tekanan darah sebelum dan sesudah diberikan air rebusan daun binahong (anredera cordifolia)  pada lansia di Dusun II Desa Helvetia. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, menggunakan quasi experiment (quasi ekseperiment). Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh lansia yang hipertensi di Dusun II Desa Helvetia. Pengambilan sampel menggunakan total sampling yaitu dengan sampel sebanyak 40 lansia. Tekanan darah diukur sebelum pemberian air rebusan daun binahong (anredera cordifolia)  selama 7 hari, lalu di ukur kembali.  Persentase terjadinya perubahan tekanan darah sebelum dan sesudah dilakukan terapi air rebusan daun binahong untuk sistol 151,55 menjadi 93,5 sedangkan untuk diastol 94,33 menjadi  86,80 yang artinya terjadi penurunan tekanan darah pada sistol dan diastol. Hasil analisa data dengan menggunakan uji paired sample T-test pada sistol dan diastol menunjukkan nilai P= 0,000 yang berarti nilai P=0,05, artinya ada efektivitas terapi air rebusan daun binahong (anredera cordifolia) terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi. Diharapkan lansia dengan hipertensi dapat menurunkan tekanan darah dengan mengkonsumsi air rebusan binahong secara rutin.  
Efektivitas Mengkonsumsi Keripik Bawang Ikan Gabus (Channa Striata) Terhadap Penyembuhan Luka Post Sectio Caesarea di Rumah Sakit Mitra Medika Tanjung Mulia Medan Butar Butar, Maria Haryati; Mulidan, Mulidan
Journal of Nursing Update Vol 5, No 1 (2023): Edisi Juni
Publisher : LPPM Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jnu.v5i1.6045

Abstract

Sectio caesarea (SC) merupakan jenis persalinan dengan cara pembedahan melalui insisi pada dinding abdomen (laparatomi) dan dinding uterus (histerektomi) yang bertujuan untuk melahirkan bayi. Salah satu cara untuk mempercepat penyembuhan luka pasca sectio caesarea yaitu dengan konsumsi ikan gabus dalam bentuk cemilan seperti keripik bawang ikan gabus yang mengandung protein tinggi dari ikan gabus yang merupakan alternatif sebagai sumber albumin. Tujuan: untuk mengetahui adanya efektivitas mengkonsumsi keripik bawang ikan gabus terhadap penyembuhan luka post sectio caesarea di rumah sakit umum Mitra Medika Tanjung Mulia medan tahun 2023. Metode: penelitian kuantitatif, menggunakan quasi eksperiment dengan pendekatan static group comparison. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 50 ibu yang melahirkan dengan sectio caesarea, yang terdiri dari 25 kelompok intervensi dan 25 kelompok control, Pemberian keripik bawang ikan gabus pada kelompok intervensi sebanyak 1 bungkus perhari dan dilakukan observasi selama 7 hari pasca sectio caesarea. Hasil: Setelah dilakukan observasi, penyembuhan luka mengalami percepatan secara signifikan sebesar 0,000 (0,05), yang berarti hipotesa nol (H0) ditolak yaitu adanya efektivitas mengkonsumsi keripik bawang ikan gabus terhadap penyembuhan luka post sectio caesarea. Kesimpulan: Mengkonsumsi keripik bawang ikan gabus memiliki efektivitas dalam penyembuhan luka pada pasien post sectio caesarea.
Hubungan Kepatuhan Menjalani Terapi Hemodialisa dengan Tingkat Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik di Rumah Sakit Ginjal Rasyida Medan Butar Butar, Maria Haryati
Journal of Nursing Update Vol 1, No 1 (2019): Edisi Juni
Publisher : LPPM Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jnu.v1i1.4522

Abstract

Gagal ginjal kronik atau penyakit ginjal tahap akhir adalah gangguan fungsi ginjal yang menahun yang bersifat progresif dan irreversibel. Dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit yang menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kepatuhan menjalani terapi hemodialisa dengan tingkat kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik di Rumah Sakit Ginjal Rasyida Medan. Desain penelitian ini menggunakan survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel adalah sampling aksidental, sampel berjumlah 75 responden. Data yang digunakan adalah data primer, sekunder, dan tersier sedangkan analisa data yang digunakan yaitu analisa univariat dan analisa bivariat.Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai p-value dengan menggunakan  uji chi-square sebesar 0,010 (α=0,05) yang artinya ada hubungan kepatuhan menjalani terapi hemodialisa dengan tingkat kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik di Rumah Sakit Ginjal Rasyida Medan. Kesimpulan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa secara stasitik ada hubungan antara  kepatuhan menjalani terapi hemodialisa dengan tingkat kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik di Rumah Sakit Ginjal Rasyida Medan Tahun 2018. Disarankan kepada pasien yang menjalani hemodialisa agar patuh  menjalani terapi hemodialisa sesuai jadwal yang telah ditentukan sehingga kualitas hidupnya lebih baik. Untuk pihak Rumah Sakit Rasyida Medan disarankan agar dapat meningkatkan mutu pelayanan terhadap pasien yang menjalani hemodialisa.
Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kadar Glukosa Darah pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe II di Rumah Sakit Umum Mitra Medika Medan Butar Butar, Maria Haryati; Hanim, Hizrah
Journal of Nursing Update Vol 4, No 1 (2022): Edisi Juni
Publisher : LPPM Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jnu.v4i1.5650

Abstract

Diabetes milletus (DM) merupakan penyakit menahun yang di tandai oleh  kadar glukosa darah lebih dari nilai normal (≥ 200 mg/dL)menimbulkan penyakit-penyakit yang dapat berakibat fatal seperti seperti penyakit jantung, ginjal, stoke dan kebutaan.Menurut World Health Organization (WHO)  pada tahun 2000 sebanyak 150  juta penduduk dunia menderita DM dan angka ini akan menjadi dua kali lipat sampai pada tahun 2025. Tujuan  Untuk mengetahui hubungan aktifitasdengan kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitus tipe II di Rumah Sakit Umum Mitra Medika Medan Tahun 2021. Metode  Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien diabetes melitus tipe II berjumlah 235 responden. Pengambilan sampel yang digunakan adalah consecutive   sampling, yaitu dimana semua  subyek yang datang dan memenuhi kriteria pemilihan dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah subyek yang diperlukan terpenuhi yaitu sebanyak 51 responden. Hasil : Berdasarkan hasil uji chi-squaremenunjukkan nilai p-value (0,002 α 0,05), hal ini membuktikan bahwa ada hubungan antara aktifitas fisik dengan kadar glukosa darah pada pasien diabetes millitus tipe II di Rumah Sakit Mitra Medika Medan tahun 2021. Kesimpulan  Adanya hubungan antara aktifitas fisik dengan kadar glukosa darah pada pasien diabetes millitus tipe II di Rumah Sakit Umum Mitra Medika Tahun 2021. Disarankan kepada pasien penderita diabetes millitus tipe II untuk memperbaiki serta meningkatkan aktivitas fisik demi menjaga kadar glukosa darah pasien.