Lobo, Erna Yulianti
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengaruh Pemberian Konseling Gizi Terhadap Sisa Makanan Diet Rendah Garam di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam RSUD Prof. Dr. W.Z. Johanes Kupang Lobo, Erna Yulianti; Prihatin, Setyo
JURNAL RISET GIZI Vol 2, No 2 (2014): November 2014
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jrg.v2i2.3245

Abstract

Latar Belakang : Informasi gizi yang kurang akan berpengaruh terhadap konsumsi makanan pasien, sehingga penting sekali anjuran makan bagi pasien. Konseling gizi diharapkan dapat menimbulkan kesadaran pasien terhadap asupan makanan Manfaat dari konseling gizi dapat membantu proses penyembuhan penyakit melalui perbaikan gizi, mencari alternatif pemecahan masalah dan memilih cara pemecahan masalah yang paling sesuai bagi pasien.Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian konseling gizi terhadap sisa makanan diet rendah garam di ruang rawat inap penyakit dalam RSUD Prof. DR. W.Z. Johanes KupangMetode : Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah One-group pre test - post test (rancangan pre-pasca test dalam satu kelompok) dimana dilihat sisa makanan diet pasien sebelum mendapat konseling gizi dan sesudah diberikan konseling gizi.Subyek penelitian yang digunakan sejumlah 30 pasien diamati sisa asupannya dengan metode comstok. Analisis bivariat yang digunakan adalah paired t-test.Hasil : Persentase sisa asupan makanan pokok sebelum konseling rata-rata sebesar 29.50% sedangkan setelah konseling sebesar 19.72%. Persentase sisa asupan lauk hewani sebelum konseling rata-rata sebesar 26.33% sedangkan setelah konseling sebesar 20.17%. Persentase sisa asupan lauk nabati sebelum konseling rata-rata sebesar 30.67% sedangkan setelah konseling sebesar 23.00%. Persentase sisa asupan sayuran sebelum konseling rata-rata sebesar 30.83% sedangkan setelah konseling sebesar 15.28%. Persentase sisa asupan buah sebelum konseling rata-rata sebesar 27.42% sedangkan setelah konseling sebesar 17.33%Kesimpulan : Ada pengaruh pemberian konseling gizi terhadap sisa asupan makanan pokok dengan p-value 0.000. Ada pengaruh pemberian konseling gizi terhadap sisa asupan gizi lauk hewani dengan p-value 0.003. Ada pengaruh pemberian konseling gizi terhadap sisa asupan gizi lauk nabati dengan p-value 0.004. Ada pengaruh pemberian konseling gizi terhadap sisa asupan gizi sayuran dengan p-value 0.000. Ada pengaruh pemberian konseling gizi terhadap sisa asupan gizi buah dengan p-value 0.000.
Pengaruh Pemberian Konseling Gizi Terhadap Sisa Makanan Diet Rendah Garam di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam RSUD Prof. Dr. W.Z. Johanes Kupang Lobo, Erna Yulianti; Prihatin, Setyo
JURNAL RISET GIZI Vol 2, No 2 (2014): November 2014
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jrg.v2i2.3245

Abstract

Latar Belakang : Informasi gizi yang kurang akan berpengaruh terhadap konsumsi makanan pasien, sehingga penting sekali anjuran makan bagi pasien. Konseling gizi diharapkan dapat menimbulkan kesadaran pasien terhadap asupan makanan Manfaat dari konseling gizi dapat membantu proses penyembuhan penyakit melalui perbaikan gizi, mencari alternatif pemecahan masalah dan memilih cara pemecahan masalah yang paling sesuai bagi pasien.Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian konseling gizi terhadap sisa makanan diet rendah garam di ruang rawat inap penyakit dalam RSUD Prof. DR. W.Z. Johanes KupangMetode : Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah One-group pre test - post test (rancangan pre-pasca test dalam satu kelompok) dimana dilihat sisa makanan diet pasien sebelum mendapat konseling gizi dan sesudah diberikan konseling gizi.Subyek penelitian yang digunakan sejumlah 30 pasien diamati sisa asupannya dengan metode comstok. Analisis bivariat yang digunakan adalah paired t-test.Hasil : Persentase sisa asupan makanan pokok sebelum konseling rata-rata sebesar 29.50% sedangkan setelah konseling sebesar 19.72%. Persentase sisa asupan lauk hewani sebelum konseling rata-rata sebesar 26.33% sedangkan setelah konseling sebesar 20.17%. Persentase sisa asupan lauk nabati sebelum konseling rata-rata sebesar 30.67% sedangkan setelah konseling sebesar 23.00%. Persentase sisa asupan sayuran sebelum konseling rata-rata sebesar 30.83% sedangkan setelah konseling sebesar 15.28%. Persentase sisa asupan buah sebelum konseling rata-rata sebesar 27.42% sedangkan setelah konseling sebesar 17.33%Kesimpulan : Ada pengaruh pemberian konseling gizi terhadap sisa asupan makanan pokok dengan p-value 0.000. Ada pengaruh pemberian konseling gizi terhadap sisa asupan gizi lauk hewani dengan p-value 0.003. Ada pengaruh pemberian konseling gizi terhadap sisa asupan gizi lauk nabati dengan p-value 0.004. Ada pengaruh pemberian konseling gizi terhadap sisa asupan gizi sayuran dengan p-value 0.000. Ada pengaruh pemberian konseling gizi terhadap sisa asupan gizi buah dengan p-value 0.000.
Pengaruh Pemberian Konseling Gizi Terhadap Sisa Makanan Diet Rendah Garam di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam RSUD Prof. Dr. W.Z. Johanes Kupang Lobo, Erna Yulianti; Prihatin, Setyo
JURNAL RISET GIZI Vol. 2 No. 2 (2014): November 2014
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jrg.v2i2.3245

Abstract

Latar Belakang : Informasi gizi yang kurang akan berpengaruh terhadap konsumsi makanan pasien, sehingga penting sekali anjuran makan bagi pasien. Konseling gizi diharapkan dapat menimbulkan kesadaran pasien terhadap asupan makanan Manfaat dari konseling gizi dapat membantu proses penyembuhan penyakit melalui perbaikan gizi, mencari alternatif pemecahan masalah dan memilih cara pemecahan masalah yang paling sesuai bagi pasien.Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian konseling gizi terhadap sisa makanan diet rendah garam di ruang rawat inap penyakit dalam RSUD Prof. DR. W.Z. Johanes KupangMetode : Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah One-group pre test - post test (rancangan pre-pasca test dalam satu kelompok) dimana dilihat sisa makanan diet pasien sebelum mendapat konseling gizi dan sesudah diberikan konseling gizi.Subyek penelitian yang digunakan sejumlah 30 pasien diamati sisa asupannya dengan metode comstok. Analisis bivariat yang digunakan adalah paired t-test.Hasil : Persentase sisa asupan makanan pokok sebelum konseling rata-rata sebesar 29.50% sedangkan setelah konseling sebesar 19.72%. Persentase sisa asupan lauk hewani sebelum konseling rata-rata sebesar 26.33% sedangkan setelah konseling sebesar 20.17%. Persentase sisa asupan lauk nabati sebelum konseling rata-rata sebesar 30.67% sedangkan setelah konseling sebesar 23.00%. Persentase sisa asupan sayuran sebelum konseling rata-rata sebesar 30.83% sedangkan setelah konseling sebesar 15.28%. Persentase sisa asupan buah sebelum konseling rata-rata sebesar 27.42% sedangkan setelah konseling sebesar 17.33%Kesimpulan : Ada pengaruh pemberian konseling gizi terhadap sisa asupan makanan pokok dengan p-value 0.000. Ada pengaruh pemberian konseling gizi terhadap sisa asupan gizi lauk hewani dengan p-value 0.003. Ada pengaruh pemberian konseling gizi terhadap sisa asupan gizi lauk nabati dengan p-value 0.004. Ada pengaruh pemberian konseling gizi terhadap sisa asupan gizi sayuran dengan p-value 0.000. Ada pengaruh pemberian konseling gizi terhadap sisa asupan gizi buah dengan p-value 0.000.
Pengaruh Pemberian Konseling Gizi Terhadap Sisa Makanan Diet Rendah Garam di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam RSUD Prof. Dr. W.Z. Johanes Kupang Lobo, Erna Yulianti; Prihatin, Setyo
JURNAL RISET GIZI Vol. 2 No. 2 (2014): November 2014
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jrg.v2i2.3245

Abstract

Latar Belakang : Informasi gizi yang kurang akan berpengaruh terhadap konsumsi makanan pasien, sehingga penting sekali anjuran makan bagi pasien. Konseling gizi diharapkan dapat menimbulkan kesadaran pasien terhadap asupan makanan Manfaat dari konseling gizi dapat membantu proses penyembuhan penyakit melalui perbaikan gizi, mencari alternatif pemecahan masalah dan memilih cara pemecahan masalah yang paling sesuai bagi pasien.Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian konseling gizi terhadap sisa makanan diet rendah garam di ruang rawat inap penyakit dalam RSUD Prof. DR. W.Z. Johanes KupangMetode : Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah One-group pre test - post test (rancangan pre-pasca test dalam satu kelompok) dimana dilihat sisa makanan diet pasien sebelum mendapat konseling gizi dan sesudah diberikan konseling gizi.Subyek penelitian yang digunakan sejumlah 30 pasien diamati sisa asupannya dengan metode comstok. Analisis bivariat yang digunakan adalah paired t-test.Hasil : Persentase sisa asupan makanan pokok sebelum konseling rata-rata sebesar 29.50% sedangkan setelah konseling sebesar 19.72%. Persentase sisa asupan lauk hewani sebelum konseling rata-rata sebesar 26.33% sedangkan setelah konseling sebesar 20.17%. Persentase sisa asupan lauk nabati sebelum konseling rata-rata sebesar 30.67% sedangkan setelah konseling sebesar 23.00%. Persentase sisa asupan sayuran sebelum konseling rata-rata sebesar 30.83% sedangkan setelah konseling sebesar 15.28%. Persentase sisa asupan buah sebelum konseling rata-rata sebesar 27.42% sedangkan setelah konseling sebesar 17.33%Kesimpulan : Ada pengaruh pemberian konseling gizi terhadap sisa asupan makanan pokok dengan p-value 0.000. Ada pengaruh pemberian konseling gizi terhadap sisa asupan gizi lauk hewani dengan p-value 0.003. Ada pengaruh pemberian konseling gizi terhadap sisa asupan gizi lauk nabati dengan p-value 0.004. Ada pengaruh pemberian konseling gizi terhadap sisa asupan gizi sayuran dengan p-value 0.000. Ada pengaruh pemberian konseling gizi terhadap sisa asupan gizi buah dengan p-value 0.000.
Pengaruh Pemberian Konseling Gizi Terhadap Sisa Makanan Diet Rendah Garam di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam RSUD Prof. Dr. W.Z. Johanes Kupang Lobo, Erna Yulianti; Prihatin, Setyo
JURNAL RISET GIZI Vol. 2 No. 2 (2014): November 2014
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jrg.v2i2.3245

Abstract

Latar Belakang : Informasi gizi yang kurang akan berpengaruh terhadap konsumsi makanan pasien, sehingga penting sekali anjuran makan bagi pasien. Konseling gizi diharapkan dapat menimbulkan kesadaran pasien terhadap asupan makanan Manfaat dari konseling gizi dapat membantu proses penyembuhan penyakit melalui perbaikan gizi, mencari alternatif pemecahan masalah dan memilih cara pemecahan masalah yang paling sesuai bagi pasien.Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian konseling gizi terhadap sisa makanan diet rendah garam di ruang rawat inap penyakit dalam RSUD Prof. DR. W.Z. Johanes KupangMetode : Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah One-group pre test - post test (rancangan pre-pasca test dalam satu kelompok) dimana dilihat sisa makanan diet pasien sebelum mendapat konseling gizi dan sesudah diberikan konseling gizi.Subyek penelitian yang digunakan sejumlah 30 pasien diamati sisa asupannya dengan metode comstok. Analisis bivariat yang digunakan adalah paired t-test.Hasil : Persentase sisa asupan makanan pokok sebelum konseling rata-rata sebesar 29.50% sedangkan setelah konseling sebesar 19.72%. Persentase sisa asupan lauk hewani sebelum konseling rata-rata sebesar 26.33% sedangkan setelah konseling sebesar 20.17%. Persentase sisa asupan lauk nabati sebelum konseling rata-rata sebesar 30.67% sedangkan setelah konseling sebesar 23.00%. Persentase sisa asupan sayuran sebelum konseling rata-rata sebesar 30.83% sedangkan setelah konseling sebesar 15.28%. Persentase sisa asupan buah sebelum konseling rata-rata sebesar 27.42% sedangkan setelah konseling sebesar 17.33%Kesimpulan : Ada pengaruh pemberian konseling gizi terhadap sisa asupan makanan pokok dengan p-value 0.000. Ada pengaruh pemberian konseling gizi terhadap sisa asupan gizi lauk hewani dengan p-value 0.003. Ada pengaruh pemberian konseling gizi terhadap sisa asupan gizi lauk nabati dengan p-value 0.004. Ada pengaruh pemberian konseling gizi terhadap sisa asupan gizi sayuran dengan p-value 0.000. Ada pengaruh pemberian konseling gizi terhadap sisa asupan gizi buah dengan p-value 0.000.