Architectural empathy is architecture that puts itself in the user's position so that it can truly understand the user's needs. Grief is a natural reaction when facing the death of someone close to you. The grief process can be ongoing and have a negative impact on physical and mental health if it is not experienced in a healthy way. Empathy architecture here acts as a medium and space that understands the needs of users who are grieving. The aim of this research is to explore a design approach that is empathetic to the grief process, especially in the design process for renewing funeral homes and crematoriums in Cilincing using narrative qualitative research methods. Cilincing Crematorium is one of the oldest crematorium and funeral home facilities in Jakarta, its condition is no longer good and needs updating. The Healthy Grieving concept is a design concept that aims to guide users to grieve in a healthier way. The narrative method is used so that architecture can tell the story of the user's experience of grief so that the user can better understand the tragedy that is being experienced. Understanding these feelings of grief can help users navigate the grief process. Keywords: crematorium; funeral home; healthy grieving; narration Abstrak Empati arsitektur adalah arsitektur yang menempatkan diri pada posisi pengguna sehingga dapat memahami betul kebutuhan pengguna. Duka adalah reaksi natural ketika menghadapi kematian dari orang orang terdekat. Proses duka dapat menjadi berkelanjutan dan berdampak buruk pada kesehatan fisik maupun mental apabila tidak dijalani dengan cara yang sehat. Arsitektur empati disini berperan sebagai suatu media dan ruang yang memahami kebutuhan pengguna yang sedang berduka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menelusuri pendekatan perancangan yang berempati terhadap proses kedukaan terutama dalam proses perancangan pembaharuan rumah duka dan krematorium di Cilincing dengan menggunakan metode penelitian kualitatif naratif. Krematorium Cilincing adalah salah satu fasilitas krematorium dan rumah duka paling tua di Jakarta, kondisi nya sudah tidak baik dan diperlukan pembaharuan. Konsep Healthy Grieving adalah konsep perancangan yang bertujuan untuk memandu pengguna agar dapat berduka dengan cara yang lebih sehat. Metode naratif digunakan agar arsitektur dapat menceritakan pengalaman duka pengguna sehingga pengguna dapat lebih memahami tragedi yang sedang dijalani. Pemahaman terhadap perasaan duka tersebut dapat membantu pengguna untuk menjalani proses duka.