Atthoriq, Muhammad Hafidz
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Rekonstruksi Sejarah Geologi Berdasarkan Analisis Stratigrafi Daerah Leuwidamar dan Sekitarnya, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten Atthoriq, Muhammad Hafidz; Rochmana, Yogie Zulkurnia
OPHIOLITE: Jurnal Geologi Terapan Vol 6 No 2 (2024): OKTOBER 2024
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56099/ophi.v6i2.p42-52

Abstract

Daerah Leuwidamar memiliki lingkungan pengendapan yang beragam sehingga memerlukan pemahaman geologi lebih detail seperti pemahaman stratigrafi. Pemahaman stratigrafi masih belum terlalu komprehensif di daerah Leuwidamar. Penelitian ini bertujuan merekonstruksi sejarah geologi Leuwidamar dengan menentukan kronologi dan mekanisme pengendapannya. Metode penelitian yang dilakukan dengan observasi lapangan untuk mendapatkan data lapangan, analisis stratigrafi untuk mengetahui urutan pengendapan formasi batuan, dan analisis paleontologi untuk penentuan umur relatif formasi batuan. Sejarah geologi daerah Leuwidamar dikelompokkan menjadi empat fase geologi. Fase pertama pada kala Miosen Tengah - Miosen Akhir terjadi beda fasies pengendapan pada Formasi Bojongmanik (Tmbl) yang memiliki umur (N13) Sedangkan Formasi Bojongmanik (Tmbs) memiliki umur (N13-N16). Kemudian pada fase kedua meningkatnya aktivitas tektonik dan orogenik yang menyebabkan terbentuknya struktur geologi sehingga menyebabkan banyak zona lemah yang membuat Formasi Bojongmanik diintrusi oleh Formasi Andesit. Fase ketiga, pada kala Pliosen Awal terjadi aktivitas vulkanik sehingga terendapkan Formasi Genteng (Tpg). Fase keempat, terjadi jeda waktu hingga pada kala Pliosen Akhir aktivitas vulkanik meningkat sehingga terendapkan Formasi Cipacar (Tpc) dengan lingkungan (gunung api distal). Dengan memahami sejarah geologi dapat memberikan gambaran tentang evolusi proses proses geologi yang terjadi di daerah Leuwidamar.
KONTROL DIAGENESIS TERHADAP POROSITAS BATUPASIR FORMASI BOJONGMANIK ANGGOTA BATUPASIR DAERAH LEUWIDAMAR DAN SEKITARNYA, KABUPATEN LEBAK, PROVINSI BANTEN Atthoriq, Muhammad Hafidz; Setiawan, Budhi; Rochmana, Yogie Zulkurnia
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 9 No 1 (2025): Jurnal Mineral Energi dan Lingkungan Volume 9, No. 1 Tahun 2025
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v9i1.14398

Abstract

Diagenesis dapat mempengaruhi nilai porositas pada batupasir Formasi Bojongmanik Anggota Batupasir. Studi terkait kontrol diagenesis di daerah Leuwidamar belum dilakukan secara detail, sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontrol diagenesis terhadap porositas pada Formasi Bojongmanik di daerah Leuwidamar. Metode yang digunakan adalah analisis petrografi, analisis diagenesis dan analisis porositas. Analisis petrografi untuk mengetahui karakteristik batuan dilihat secara mikroskopis, Analisis diagenesis untuk penentuan fase diagenesis beserta tahapan diagenesis di lokasi penelitian dan analisis porositas untuk mengetahui tingkat kualitas porositas batuan. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini yaitu fase diagenesis diantaranya fase kompaksi, fase pelarutan, fase sementasi dan fase autigenesis yang kemudian akan menentukan tahapan diagenesis. Pada tahapan diagenesis terdapat dua tahap yaitu tahap mesogenesis dan telogenesis. Pada tahap mesogenesis terjadi proses kompaksi, pelarutan, sementasi dan authigenesis pada kedalaman 2,5 sampai 6 km dan suhu yang berkisar antara 80o hingga 220oC. Pada fase telogenesis terjadi pengangkatan akibat adanya aktivitas tektonisme pada kala miosen akhir yang mengakibatkan terbentuknya sesar normal, lipatan antiklin dan liptaan sinklin di daerah Leuwidamar. Hal tersebut mengakibatkan lapisan batupasir terangkat ke permukaan dan terkena air meteorit sehingga terbentuknya oksidasi besi. Batupasir Formasi Bojongmanik Anggota Batupasir di daerah penelitian memiliki tingkat kematangan yang bervariasi yaitu Mature A, Mature B dan Super Mature. Daerah Leuwidamar memiliki tingkat porositas cukup hingga istimewa (12,8% hingga 30,1%).
KONTROL DIAGENESIS TERHADAP POROSITAS BATUPASIR FORMASI BOJONGMANIK ANGGOTA BATUPASIR DAERAH LEUWIDAMAR DAN SEKITARNYA, KABUPATEN LEBAK, PROVINSI BANTEN Atthoriq, Muhammad Hafidz; Setiawan, Budhi; Rochmana, Yogie Zulkurnia
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 9 No 1 (2025): Jurnal Mineral Energi dan Lingkungan Volume 9, No. 1 Tahun 2025
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v9i1.14398

Abstract

Diagenesis dapat mempengaruhi nilai porositas pada batupasir Formasi Bojongmanik Anggota Batupasir. Studi terkait kontrol diagenesis di daerah Leuwidamar belum dilakukan secara detail, sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontrol diagenesis terhadap porositas pada Formasi Bojongmanik di daerah Leuwidamar. Metode yang digunakan adalah analisis petrografi, analisis diagenesis dan analisis porositas. Analisis petrografi untuk mengetahui karakteristik batuan dilihat secara mikroskopis, Analisis diagenesis untuk penentuan fase diagenesis beserta tahapan diagenesis di lokasi penelitian dan analisis porositas untuk mengetahui tingkat kualitas porositas batuan. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini yaitu fase diagenesis diantaranya fase kompaksi, fase pelarutan, fase sementasi dan fase autigenesis yang kemudian akan menentukan tahapan diagenesis. Pada tahapan diagenesis terdapat dua tahap yaitu tahap mesogenesis dan telogenesis. Pada tahap mesogenesis terjadi proses kompaksi, pelarutan, sementasi dan authigenesis pada kedalaman 2,5 sampai 6 km dan suhu yang berkisar antara 80o hingga 220oC. Pada fase telogenesis terjadi pengangkatan akibat adanya aktivitas tektonisme pada kala miosen akhir yang mengakibatkan terbentuknya sesar normal, lipatan antiklin dan liptaan sinklin di daerah Leuwidamar. Hal tersebut mengakibatkan lapisan batupasir terangkat ke permukaan dan terkena air meteorit sehingga terbentuknya oksidasi besi. Batupasir Formasi Bojongmanik Anggota Batupasir di daerah penelitian memiliki tingkat kematangan yang bervariasi yaitu Mature A, Mature B dan Super Mature. Daerah Leuwidamar memiliki tingkat porositas cukup hingga istimewa (12,8% hingga 30,1%).