Simpang Jalan merupakan tempat terjadinya konflik lalulintas. Volume lalulintas yang dapat ditampung jaringan jalan ditentukan oleh kapasitas simpang pada jaringan jalan tersebut. Kinerja suatu simpang merupakan faktor utama dalam menentukan penanganan yang paling tepat untuk mengoptimalkan fungsi simpang. Salah satu jenis simpang adalah jenis simpang tak bersinyal, simpang tak bersinyal yang berada di Menur Pumpungan - Manyar Indah Raya - Manyar Tirtoyoso merupakan simpang yang mempunyai empat lengan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kapasitas, derajat kejenuhan, perilaku lalu lintas, dan mengetahui solusi yang didapat untuk menangani simpang tersebut. Metode penelitian ini adalah survei lapangan yaitu dilakukan dengan meneliti secara langsung dilapangan untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan. perhitungan data kinerja simpang tak bersinyal menggunakan Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI 2014). Hasil analisis yang diperoleh, nilai kapasitas dari lima hari pengamatan, yang paling padat kendaraan pada hari Rabu pukul 16.00 – 17.00 WIB yang didapat nilai arus lalu lintas adalah 3574 skr/jam, memiliki Kapasitas 3744 skr/jam, nilai Derajat Kejenuhan DJ = 0,955 > 0,69, dan nilai Tundaan diperoleh sebesar 17,16 det/skr. Nilai Peluang Antrian berkisar antara 37%-72%. Ada beberapa pilihan yang dapat dilakukan, salah satunya adalah dengan larangan belok kanan dan jalan lurus pada ruas jalan Manyar Tirtoyoso agar bisa mengurangi penghambatan kendaraan, larangan belok kanan dan jalan lurus pada ruas jalan Manyar Indah Raya juga mengurangi penghambatan kendaraan saat melaju, dan juga pelebaran jalan pada ruas jalan utama dan jalan minor. Maka persimpangan tersebut dikategorikan dalam kondisi stabil.