p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Valtech
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

UPAYA MENGURANGI CACAT PRODUK KERIPIK PISANG DENGAN METODE STATISTICAL QUALITY CONTROL (SQC) DAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) (Studi Kasus UMKM Indochips Alesha Trimulya) Yuda Laksana; Emmalia Adriantantri; Sumanto Sumanto
Jurnal Valtech Vol 5 No 2 (2022): Jurnal Valtech
Publisher : Teknik Industri - ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/valtech.v5i2.5480

Abstract

Abstrak, UMKM Indochips Alesha Trimulya bergerak dalam bidang industri keripik pisang dan berlokasikan di Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Masalah yang dihadapi adalah bentuk keripik pisang yang tidak sama ketebalannya, keripik pisang yang gosong, dan keripik yang remuk. Indochips Alesha Trimulya juga memiliki standar atau batas cacat yang dihasilkan sebesar 2%. Dalam memenuhi permintaan pasar untuk menjaga mutu dari produknya untuk meminimalisir kecacatan agar tidak menambah biaya produksi dan menurunkan pendapatan perusahaan atau UMKM. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi cacat produk keripik pisang, menganalisis dan menulis cacat produk keripik pisang, dan memberikan solusi atau rekomendasi perbaikan penyebab timbulnya kecacatan pada keripik pisang Indochips Alesha Trimulya. Metode yang digunakan Statistical Quality Control merupakan teknik yang digunakan dalam pengendalian dan pengelolaan proses baik manufaktur atau jasa dengan menggunakan metode statistik. Oleh karena itu, berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya, peneliti menerapkan metodeaStatistical Quality Controla(SQC) danaFailure Mode and Effect AnalysisA(FMEA) untuk mengetahui penyebab utama kecacatan produk dan memberi usulan perbaikan yang tepat untuk meminimasi permasalahan kualitas di Indochips Alesha Trimulya. Hasil dari penelitian ini jenis cacat atau jenis kerusakan yang terjadi adalah keripik tidak sama tebal dengan jumlah cacat 57 kg, keripik gosong dengan jumlah cacat 47 kg, dan keripik remuk dengan jumlah cacat sebesar 22 kg. Adapun nilai kecacatan melebihi toleransi cacat dari perusahaan yaitu sebesar 2 %, terdapat bulan Maret dengan nilai kecacatan sebesar 3,3 %, bulan Juni dengan nilai kecacatan sebesar 2,6 %, bulan Agustus dengan nilai cacat sebesar 2,5 %. Analisis yang yang diperoleh nilai RPN tertinggi penyebab kecacatan yaitu mata pisau tumpul sebesar 168. Untuk penyebab kecacatan terendah yaitu pisang terjepit dengan nilai RPN sebesar 32. Usulan yang dilakukan pembuatan formulir perawatan dan cara menentukan penjadwalan perawatan secara berkala pada mata pisau atau cutter slice.
PENERAPAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DAN FAULT TREE ANALYSIS (FTA) DALAM MENGUKUR EFEKTIVITAS MESIN CNC DMG MORI PADA PROSES MACHINING BOGIE DI PT. BARATA INDONESIA (PERSERO) Rizal Rahman; Ellysa Nursanti; Sumanto Sumanto
Jurnal Valtech Vol 6 No 1 (2023): Jurnal Valtech
Publisher : Teknik Industri - ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/valtech.v6i1.6382

Abstract

PT. Barata Indonesia (Persero) merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa manufaktur, pengecoran baja, dan Engineering Procurement Construction (EPC). Dalam proses machining bogie pada mesin CNC DMG Mori, PT. Barata Indonesia (Persero) menetapkan target produksi sebesar 18 pcs per hari. Kendala pada mesin CNC DMG Mori disebabkan karena waktu downtime yang tinggi. Pada penelitian ini bertujuan mengukur nilai efektivitas mesin CNC DMG Mori dengan menggunakan metode overall equipment effectiveness dan menganalisa faktor six big losses. Perhitungan diawali dengan pengukuran nilai overall equipment effectiveness, dilanjutkan dengan perhitungan nilai dari masing-masing faktor six big losses, dan menganalisa setiap faktor penyebab dari nilai six big losses menggunakan metode fault tree analysis. Data yang digunakan merupakan data sekunder pengerjaan machining bogie pada bulan Mei 2022 yang didapat melalui kunjungan langsung ke perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan nilai overall equipment effectiveness mesin CNC DMG Mori PT. Barata Indonesia (Persero) sebesar 52,7%, dengan faktor six big losses tertinggi yaitu setup and adjustment losses dengan persentase 25,2%. Nilai overall equipment effectiveness masih di bawah nilai standar perusahaan dunia yakni sebesar 85%, kemudian dari analisa menggunakan fault tree analysis untuk mengetahui faktor penyebab kerugian pada setup and adjustment losses ditemukan beberapa penyebab yakni setting bolster yang lama dikarenakan loading crain, adanya pembersihan mesin, dan setting insert. Hal ini dapat menyebabkan kerugian waktu dan jumlah produksi yang dihasilkan, maka dari itu diberikan usulan perbaikan dengan menyediakan crain khusus, melakukan pembersihan area mesin yang memungkinkan terlebih dahulu, dan melakukan pengecekan terhadap stok insert yang tersedia di stasiun kerja secara berkala.