p-Index From 2020 - 2025
1.037
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Valtech
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DI POLSEK PANDAAN MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY DAN 5R Ni Kadek Dewi Iriani Putri; Ellysa Nursanti; Thomas Priyasmanu
Jurnal Valtech Vol 4 No 2 (2021): Jurnal Valtech
Publisher : Teknik Industri - ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/valtech.v4i2.3826

Abstract

Pelayanan akan dapat dikatakan berkualitas dan baik apabila terdapat tatanan standar pelayanan publik. Hal tersebut dapat membantu para aparat dalam bertindak dalam melayani para masyarakat. Standar pelayanan tersebut sebenarnya telah tertuang didalam SOP, yang mana pada SOP tersebut menjadi standar untuk dapat dilakukan kepada seluruh aparat kepolisian kepada masyarakat. Pelayanan publik pada bidang administrasi kepolisian merupakan salah satu pelayanan publik yang di laksanakan oleh kepolisian dalam rangka melayani masyarakat. Salah satu tugas dan fungsi yang dilaksanakan yaitu, mendaftarkan dan menerbitkan SKCK, SIM (surat ijin mengemudi), STNK (surat tanda nomor kendaraan) dan lain sebagainya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui terhadap efektivitasnya dalam pelayanan pembuatan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) khususnya di Polsek Pandaan.
PENERAPAN METODE OEE DAN FMEA UNTUK PEMELIHARAAN MESIN CUP SEALER OTOMATIS PADA UMKM SARI APEL BROSEM Rendy Harianto; Ellysa Nursanti; Heksa Galuh
Jurnal Valtech Vol 5 No 2 (2022): Jurnal Valtech
Publisher : Teknik Industri - ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/valtech.v5i2.5641

Abstract

Suatu perusahaan perlu memperhatikan kinerja mesin dan fasilitas produksinya agar kegiatan produksi dapat berjalan dengan baik. Apabila mesin mengalami kerusakan, produktivitas dari perusahaan akan terganggu karena downtime memberikan pengaruh pada turunnya jumlah output. UMKM Sari Apel Brosem merupakan home industry yang memproduksi minuman kemasan sari apel yang berlokasi di Kecamatan Batu, Kota Batu, Jawa Timur. Permasalahan yang timbul di UMKM Sari Apel Brosem adalah kapasitas produksi aktual tidak bisa maksimal seperti yang ditargetkan. Setelah diteliti terjadi frekuensi kerusakan mesin cup sealer yang sering dan lama, sehingga menyebabkan downtime dan mengganggu kinerja keseluruhan proses produksi. Data downtime sistem produksi yang diakibatkan oleh kerusakan mesin cup sealer mengakibatkan kinerja keseluruhan sistem (OEE) menjadi rendah. OEE yang dimaksud di sini adalah metode yang digunakan sebagai alat untuk mengukur kinerja dari sistem produksi adapun untuk memberikan masukan terhadap permasalahan yang dihadapi melalui analisa perhitungan six big losses. Padahal setiap breakdown dari mesin cup sealer ataupun sistem produksi mengalami banyak risiko baik kerugian material maupun non material. Untuk itu maka dalam penelitian ini dipertimbangkan pula manajemen risiko menggunakan pendekatan FMEA. Tujuan penelitian mendapatkan nilai efektivitas mesin berdasarkan pengukuran nilai OEE, six big losses dan FMEA serta mendapatkan rekomendasi pemeliharan mesin cup sealer yang dapat meningkatkan nilai OEE. Untuk meningkatkan OEE tahap-tahap yang dilakukan yaitu melakukan pengukuran nilai OEE, six big losses, RPN melalui FMEA sebelum perbaikan, selanjutnya pengukuran nilai ekspektasi sesudah perbaikan. Melakukan perbandingan nilai OEE sebelum dan sesudah perbaikan, perbandingan nilai RPN sebelum dan sesudah perbaikan. Hasil nilai rata-rata OEE yang diperoleh sebelum perbaikan sebesar 73,00% dan setelah perbaikan menjadi 76,92% atau mengalami peningkatan rata-rata nilai OEE sebesar 3,92%. Hasil nilai RPN atau ranking resiko sebelum perbaikan sebesar 653 dan setelah perbaikan ranking resiko menurun menjadi 329.
PENERAPAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DAN FAULT TREE ANALYSIS (FTA) DALAM MENGUKUR EFEKTIVITAS MESIN CNC DMG MORI PADA PROSES MACHINING BOGIE DI PT. BARATA INDONESIA (PERSERO) Rizal Rahman; Ellysa Nursanti; Sumanto Sumanto
Jurnal Valtech Vol 6 No 1 (2023): Jurnal Valtech
Publisher : Teknik Industri - ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/valtech.v6i1.6382

Abstract

PT. Barata Indonesia (Persero) merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa manufaktur, pengecoran baja, dan Engineering Procurement Construction (EPC). Dalam proses machining bogie pada mesin CNC DMG Mori, PT. Barata Indonesia (Persero) menetapkan target produksi sebesar 18 pcs per hari. Kendala pada mesin CNC DMG Mori disebabkan karena waktu downtime yang tinggi. Pada penelitian ini bertujuan mengukur nilai efektivitas mesin CNC DMG Mori dengan menggunakan metode overall equipment effectiveness dan menganalisa faktor six big losses. Perhitungan diawali dengan pengukuran nilai overall equipment effectiveness, dilanjutkan dengan perhitungan nilai dari masing-masing faktor six big losses, dan menganalisa setiap faktor penyebab dari nilai six big losses menggunakan metode fault tree analysis. Data yang digunakan merupakan data sekunder pengerjaan machining bogie pada bulan Mei 2022 yang didapat melalui kunjungan langsung ke perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan nilai overall equipment effectiveness mesin CNC DMG Mori PT. Barata Indonesia (Persero) sebesar 52,7%, dengan faktor six big losses tertinggi yaitu setup and adjustment losses dengan persentase 25,2%. Nilai overall equipment effectiveness masih di bawah nilai standar perusahaan dunia yakni sebesar 85%, kemudian dari analisa menggunakan fault tree analysis untuk mengetahui faktor penyebab kerugian pada setup and adjustment losses ditemukan beberapa penyebab yakni setting bolster yang lama dikarenakan loading crain, adanya pembersihan mesin, dan setting insert. Hal ini dapat menyebabkan kerugian waktu dan jumlah produksi yang dihasilkan, maka dari itu diberikan usulan perbaikan dengan menyediakan crain khusus, melakukan pembersihan area mesin yang memungkinkan terlebih dahulu, dan melakukan pengecekan terhadap stok insert yang tersedia di stasiun kerja secara berkala.
SERVICE QUALITY UNTUK MENINGKATKAN KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP KUALITAS PELAYANAN KANTOR DESA KARANGKATES Ahmad Septa Brillan; Ellysa Nursanti; Thomas Priyasmanu
Jurnal Valtech Vol 6 No 1 (2023): Jurnal Valtech
Publisher : Teknik Industri - ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/valtech.v6i1.6418

Abstract

Desa Karangkates merupakan desa yang terletak di Kabupaten Malang, Kecamatan Sumberpucung. Penduduk Desa Karangkates berjumlah 2.614 KK. Dari hasil penelitian dan analisa data di Desa Karangkates, menghasilkan nilai pelayanan service quality sebagai berikut : Reliability (Kehandalan) sebesar 0,26 yang terdiri dari Profesionalisme petugas, Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai, Kedisiplinan petugas, Ketepatan jadwal layanan, Tersedianya pelayanan online; Responsiveness (Ketanggapan) sebesar 0,18 yang terdiri dari Pelayanan cepat, Petugas segera menangani, Sigap dalam menanggapi keluhan, Tanggapan dalam menghadapi masalah yang timbul; Assurance (Jaminan) sebesar 0,07 yang terdiri dari Pengetahuan dan ketrampilan petugas, Mutu pelayanan, Tanggung jawab petugas, Keramahan dan kesopanan petugas; Empathy (Kepedulian) sebesar 0,11 yang terdiri dari Petugas memberikan waktu pelayanan yang cukup, Kepedulian petugas terhadap kebutuhan anda, Perhatian secara individu kepada anda, Kemudahan berkomunikasi atau menghubungi petugas; Tangible (Nyata) sebesar 0,13 yang terdiri dari Kemudahan prosedur pelayanan, Kejelasan dan kepastian petugas, Kemudahan mendapatkan informasi, Petugas Desa selalu ada. Atribut yang memiliki nilai negatif sebagai berikut: Responsiveness (Ketanggapan) Tanggapan dalam menghadapi masalah yang timbul (-0,049), Pelayanan cepat (-0,012); Assurance (Jaminan) Mutu pelayanan (-0,009), Keramahan dan kesopanan petugas (-0,006); Empathy (Kepedulian) Perhatian secara individu kepada anda (-0,009); Tangible (Nyata) Kemudahan prosedur pelayanan (-0,004).
SERVICE QUALITY DALAM MENGUKUR KEPUASAN PASIEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PUSKESMAS Haninda Ericka Pradhani; Ellysa Nursanti; Thomas Priyasmanu
Jurnal Valtech Vol 7 No 1 (2024): Jurnal Valtech
Publisher : Teknik Industri - ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/valtech.v7i1.9271

Abstract

Puskesmas Sumberpucung merupakan layanan kesehatan yang berada di Kabupaten Malang. Puskesmas Sumberpucung memiliki tenaga medis sebanyak 30 orang dan tenaga kerja lainnya sejumlah 32 orang. Penelitian ini berkaitan tentang kepuasan pasien pada Puskesmas Sumberpucung dengan metode yang digunakan adalah pendekatan Servqual (Service Quality). Penelitian ini menghasilkan analisa data berupa nilai dari kualitas pelayanannya sebagai berikut: Tangible (bukti nyata) sebesar 0.35, Reliability (kehandalan) sebesar -0.01, Responsiveness (ketanggapan) sebesar -0.08, Assurance (jaminan) 0.02, dan Emphaty (kepedulian) sebesar 0.01. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan usulan-usulan strategi untuk meningkatkan kualitas pelayanan pada indikator yang dibuktikan belum memuaskan. Terdapat 4 kriteria yang memiliki nilai negatif yaitu pada X12 yaitu Reliability (keandalan) terkait adanya tambahan pekerja ketika terjadi antrean panjang dengan nilai sebesar (-0,22), X14 yaitu dimensi Responsiveness (ketanggapan) terkait pelayanan pada proses administrasi yang cepat memiliki nilai sebesar (-0,18), X19 dari dimensi Assurance (jaminan) terkait adanya tambahan keamanan berupa satpam dengan nilai sebesar (-0,19), dan pada indikator X25 yaitu dimensi Empathy (kepedulian) dengan nilai sebesar (-0,16). Sehingga memerlukan strategi usulan peningkatan kualitas layanannya yaitu dengan adanya website untuk registrasi serta penambahan loket sebagai tempat layanan online, penambahan pegawai berupa satpam di pintu masuk, dan diberikannya mesin absensi berbasis biometric dan fingerprint untuk semua tenaga kerja dan tenaga medis. Dengan usulan strategi tersebut, maka diperoleh peningkatan persepsi kualitas pada 4 kriteria yang bermasalah.