This Author published in this journals
All Journal AL-KILMAH
Mikhtar I Miolo
IAIN Sultan Amai Gorontalo

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Isu dan Problematika dalam Pembelajaran Maharah Kalam Zahra Atika Mappiara; Muh Arif; Mikhtar I Miolo; Suleman D. Kadir
Al-Kilmah: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Humaniora Vol. 2 No. 1 (2023): June 2023. Al-Kilmah: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Humaniora
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58194/alkilmah.v2i1.1847

Abstract

Problematika maharah kalam merupakan tantangan utama dalam pembelajaran bahasa Arab, dipengaruhi oleh faktor sosial, kualitas guru, dan lainnya. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengamati fenomena ini, namun masih terdapat keterbatasan dalam studi-studi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis problematika pembelajaran maharah kalam di Madrasah Aliyah Al-Falah serta memberikan solusi yang sesuai. Dengan pendekatan deskriptif, data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, lalu dianalisis menggunakan metode Miles dan Huberman yang mencakup reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Keabsahan data dijamin melalui triangulasi sumber, teknik, dan teori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masalah utama dalam pembelajaran maharah kalam adalah faktor linguistik, seperti kesulitan penyebutan huruf, keterbatasan kosakata, dan ketidaktepatan menyusun kalimat. Solusi untuk faktor ini meliputi penerapan pembelajaran imla’, penyediaan buku kecil untuk mencatat kosakata, dan latihan membuat kalimat sempurna. Selain itu, terdapat juga faktor non-linguistik seperti latar belakang peserta didik, kurangnya disiplin dalam berbicara bahasa Arab, kurangnya variasi metode dan media pembelajaran, serta keterbatasan alokasi waktu. Untuk mengatasi faktor non-linguistik ini, solusi yang diusulkan adalah pengulangan pembelajaran dari awal, pemberian waktu tiga bulan untuk latihan berbicara, penggunaan metode dan media yang lebih variatif, serta pelanjutan pembelajaran di pondok pesantren.