Emma Ismawatie
Teknologi Laboratorium Medis, Politeknik Indonusa Surakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL USIA PRODUKTIF DI PUSKESMAS BANDARHARJO KOTA SEMARANG Tharissa Amanda Aditya Manangsang; Emma Ismawatie
Plenary Health : Jurnal Kesehatan Paripurna Vol. 1 No. 3 (2024)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/plenaryhealth.v1i3.610

Abstract

Hemoglobin terdiri dari globin dan heme, dengan empat rantai polipeptida yang terdiri dari dua rantai globin alfa dan dua rantai globin beta. Hemoglobin membawa oksigen dalam darah dan berubah warna menjadi merah bila oksigen tinggi dan kebiruan bila oksigen rendah. Selama kehamilan, produksi eritropoietin meningkat sehingga menyebabkan peningkatan volume darah. Namun kadar hemoglobin bisa turun karena kekurangan zat besi sehingga menyebabkan anemia pada ibu hamil. Anemia pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat badan rendah, pendarahan, bahkan kematian. Diperlukan pemeriksaan laboratorium yang tepat untuk mendukung penurunan angka kematian ibu. Penelitian dilakukan untuk mengetahui kadar hemoglobin pada ibu hamil di Puskesmas Bandarharjo Semarang guna mengetahui gangguan kesehatan yang mungkin timbul dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu mengumpulkan informasi dari sumber dan objek penelitian. Populasi penelitian adalah pasien di Laboratorium Puskesmas Bandarharjo Semarang yang berjumlah 323 orang. Pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling dengan rumus slovin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu hamil di Puskesmas Bandarharjo memiliki kadar hemoglobin cukup, yaitu 84,8% dalam kategori normal. Namun, 15,2% ibu hamil memiliki kadar Hb rendah yang mengindikasikan adanya risiko anemia. Hal ini menunjukkan masalah anemia pada ibu hamil masih sering terjadi terutama di negara berkembang. Tidak ada hubungan yang signifikan antara usia dan kadar hemoglobin. Nutrisi dan kepatuhan terhadap suplemen zat besi berperan dalam menentukan kadar hemoglobin. Nutrisi yang cermat dapat mencegah penurunan kadar hemoglobin selama kehamilan.
PENGARUH PEMANTAPAN MUTU INTERNAL TERHADAP PEMANTAPAN MUTU EKSTERNAL PEMERIKSAAN UREA DAN KREATININ Budi Tiara Astri; Emma Ismawatie
Plenary Health : Jurnal Kesehatan Paripurna Vol. 1 No. 3 (2024)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/plenaryhealth.v1i3.611

Abstract

Mutu Pelayanan Kesehatan adalah tingkat pelayanan kesehatan individu dan masyarakat yang dapat meningkatkan pelayanan kesehatan secara optimal, diberikan sesuai dengan standar pelayanan dan perkembangan ilmu pengetahuan terkini, serta untuk memenuhi hak dan kewajiban pasien. Laboratorium kesehatan dapat mengembangkan sistem dalam peningkatan mutu pelayanan dan menyusun indikator mutu teknis. Indikator mutu teknis meliputi pemantapan mutu internal dan pemantapan mutu eksternal. Faktor utama yang berpengaruh terhadap hasil PME salah satunya adalah PMI evaluasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  pengaruh pemantapan mutu internal terhadap pemantapan mutu eksternal parameter urea dan kreatinin. Metode penelitian ini adalah observasi  korelasi dengan pendekatan cross-sectional study. Sampel penelitian ini adalah 6 laboratorium puskesmas di wilayah Jakarta Utara yang diambil dengan teknik purposive random sampling. Berdasarkan analisa diperoeh hasil pemantapan mutu eksternal parameter urea menunjukkan kriteria baik sebesar 33%, kriteria cukup 50% kriteria kurang 17%, dan  kriteria buruk 0%. Untuk hasil pemantapan mutu internal parameter urea menunjukkan kriteria baik sebesar 17%, kriteria cukup sebesar 50%, kriteria kurang sebesar 33%, kriteria buruk 0%. Untuk hasil pemantapan mutu eksternal parameter kreatinin menunjukkan kriteria baik sebesar 100%, kriteria cukup sebesar 0% dan kriteria kurang sebesar 0%, kriteria buruk 0%, sedangkan  hasil pemantapan mutu internal parameter kreatinin dari nilai target serum kriteria baik sebesar 0%, kriteria cukup sebesar 0% dan kriteria kurang sebesar 0%, kriteria buruk 100%. Untuk hasil korelasi dengan uji statistik menunjukkan hasil p>0,05 untuk kedua parameter urea dan kreatinin, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh antara pemantapan mutu internal terhadap pemantapan mutu eksternal.