Literasi visual merupakan salah satu keterampilan penting dalam perkembangan kognitif anak usia dini. Kemampuan membaca gambar tidak hanya mendukung keterampilan berbahasa, tetapi juga membantu anak dalam memahami informasi secara lebih komprehensif. Namun, banyak anak di tingkat TK masih mengalami kesulitan dalam menginterpretasikan gambar dan menghubungkannya dengan pengalaman mereka. Metode storytelling atau bercerita telah diidentifikasi sebagai pendekatan yang efektif dalam meningkatkan literasi visual anak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas metode storytelling dalam meningkatkan kemampuan membaca gambar anak usia dini, khususnya di TKIT Az Zahra Kabupaten Tabalong. Studi ini menggunakan metode quasi-eksperimen dengan desain pre-test post-test control group design. Sampel penelitian terdiri dari 78 anak TK B yang dibagi menjadi kelompok eksperimen (metode storytelling) dan kelompok kontrol (metode konvensional). Data dikumpulkan melalui observasi dan kuesioner berbasis skala Likert, kemudian dianalisis menggunakan uji statistik t-test untuk mengukur perbedaan hasil pembelajaran sebelum dan sesudah intervensi. Hasil analisis menunjukkan bahwa metode storytelling secara signifikan meningkatkan kemampuan membaca gambar anak dibandingkan dengan metode konvensional (p < 0.05). Rata-rata skor post-test pada kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. Selain itu, anak-anak yang diajarkan dengan metode storytelling menunjukkan keterlibatan dan motivasi belajar yang lebih besar. Storytelling terbukti menjadi metode yang efektif dalam meningkatkan literasi visual anak usia dini. Penerapan storytelling yang lebih terstruktur dalam kurikulum pendidikan anak usia dini dapat membantu mengembangkan keterampilan membaca gambar secara lebih optimal. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pendidik dan pembuat kebijakan dalam merancang strategi pembelajaran yang lebih interaktif dan berbasis literasi visual.