This Author published in this journals
All Journal GreenTech
Aan Saputra
Magister Pascasarjana Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Andalas

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Simulasi dan Penerapan Linear Programming dalam Mengoptimalkan Laba Aktual vs Optimal pada Agroindustri Rajo Bengkoang Aan Saputra; Santosa Santosa
GreenTech Vol. 1 No. 2 (2024)
Publisher : Departmen Of Agro-industrial Technology, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/greentech.v1i2.24

Abstract

Optimalisasi penggunaan sumber daya dalam agroindustri merupakan langkah penting untuk meningkatkan nilai tambah dan mendukung kesejahteraan pelaku usaha. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi aktual dan optimal pada agroindustri bengkuang di agroindustri bengkuang yaitu di Rajo Bengkoang yang beralamat di kompleks GOR H. Agus Salin, kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Sumatera Barat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi aktual dan optimal agroindustri berbahan baku bengkuang serta selisih penerimaan sebelum optimasi (kondisi aktual) dan setelah optimasi (kondisi optimal). Metode yang digunakan adalah studi kasus dan penentuan lokasi secara sengaja (Purposive) dari jurnal yang relevan dengan kondisi usaha Rajo Bengkoang. Analisa data menggunakan Linear Programming. Hasil penelitian ini menunjukkan kondisi aktual dengan menggunakan bahan baku adalah 40 kg untuk rendang bengkuang, 20 kg untuk keripik bengkuang dan 20 kg untuk brownis bengkuang. Sedangkan berdasarkan penggunaan tenaga kerja adalah 24 JKO untuk rendang bengkuang, 4 JKO untuk keripik bengkuang dan 4 JKO untuk brownis Bengkuang, sehingga dengan 30 kg rendang bengkuang, 12 Kg keripik bengkuang dan 17,5 kg brownis bengkuang diperoleh penerimaan sebesar Rp. 2.505.000. Kondisi optimal agroindustri bengkuang Rajo Bengkoang menunjukkan dengan bahan baku 39,67 kg untuk rendang, 40,33 kg keripik bengkuang dan tidak memproduksi brownis bengkuang. Penggunaan tenaga kerja adalah 23,83 kg JKO rendang, 8,14 JKO untuk keripik bengkuang. Sehingga dengan produksi 29,83 kg rendang bengkuang dan 35,37 kg keripik bengkuang diperoleh penerimaan sebesar Rp. 2.552.716 dengan selisih sebelum dan sesudah optimasi adalah sebesar Rp. 47.716.