Emilda Emilda
Universitas Indo Global Mandiri, Palembang, Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Kepemimpinan Laisses-Faire, Organizational Culture dan Work Stress Terhadap Turnover Intention Karyawan Pada CV BWS Trans Lintang Kota Palembang Muh Febrianto Ello Saputra; Emilda Emilda; Yeni Yeni
Jurnal Ekonomi Manajemen Sistem Informasi Vol. 6 No. 4 (2025): Jurnal Ekonomi Manajemen Sistem Informasi (Maret - April 2025)
Publisher : Dinasti Review

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/jemsi.v6i4.4557

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kepemimpinan laissez-faire, budaya organisasi, dan stres kerja terhadap turnover intention karyawan pada CV BWS Trans Lintang di Kota Palembang. Turnover intention yang tinggi menjadi permasalahan utama bagi perusahaan, karena dapat berdampak negatif terhadap stabilitas operasional dan meningkatkan biaya rekrutmen serta pelatihan karyawan baru. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei, di mana data dikumpulkan melalui kuesioner yang disebarkan kepada seluruh karyawan CV BWS Trans Lintang. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda dengan bantuan perangkat lunak SPSS versi 26. Variabel independen dalam penelitian ini adalah kepemimpinan laissez-faire, budaya organisasi, dan stres kerja, sedangkan variabel dependennya adalah turnover intention. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan laissez-faire berpengaruh signifikan terhadap turnover intention, di mana gaya kepemimpinan yang pasif dan minim arahan meningkatkan niat karyawan untuk meninggalkan perusahaan. Budaya organisasi juga berpengaruh signifikan, di mana lingkungan kerja yang tidak mendukung menurunkan loyalitas karyawan. Sementara itu, stres kerja memiliki dampak positif dan signifikan terhadap turnover intention, artinya semakin tinggi tingkat stres kerja, semakin besar kemungkinan karyawan untuk keluar dari perusahaan. Secara simultan, ketiga variabel ini berpengaruh terhadap turnover intention, yang mengindikasikan bahwa kombinasi kepemimpinan, budaya organisasi, dan tingkat stres kerja berperan dalam menentukan loyalitas karyawan. Temuan penelitian ini memberikan implikasi bagi manajemen CV BWS Trans Lintang untuk meningkatkan kualitas kepemimpinan, memperbaiki budaya organisasi, serta mengelola stres kerja guna mengurangi tingkat turnover intention.
Analisis Financial Technology Payment dan Pengetahuan Keuangan (Financial Knowledge) Terhadap Perilaku Keuangan Generasi Z Di Kota Palembang Jihan Epriyani; Shafiera Lazuarni; Emilda Emilda
Jurnal Ekonomi Manajemen Sistem Informasi Vol. 6 No. 4 (2025): Jurnal Ekonomi Manajemen Sistem Informasi (Maret - April 2025)
Publisher : Dinasti Review

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/jemsi.v6i4.4729

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh Financial Technology (Fintech) Payment dan Pengetahuan Keuangan terhadap Perilaku Keuangan Generasi Z di Palembang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penyebaran kuesioner melalui Google Form, melibatkan 385 responden. Analisis data dilakukan menggunakan uji kualitas data, uji asumsi klasik, dan regresi linear berganda dengan SPSS 26. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fintech payment berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku keuangan melalui kemudahan akses, kecepatan transaksi, dan fitur pengelolaan keuangan. Pengetahuan keuangan juga berpengaruh positif, di mana individu dengan pemahaman keuangan yang baik lebih mampu menyusun anggaran, merencanakan, dan mengambil keputusan keuangan dengan lebih baik. Secara simultan, kedua variabel ini berkontribusi terhadap pengelolaan keuangan yang lebih baik, menekankan pentingnya optimalisasi fintech dan penguatan literasi keuangan. Penelitian ini mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) 1 (Pengentasan Kemiskinan) dan SDGs 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi). Fintech dapat memperluas akses layanan keuangan bagi masyarakat kurang terlayani, memperkuat literasi keuangan, serta meningkatkan pemahaman terhadap pengelolaan keuangan. Dengan demikian, fintech menjadi alat efektif untuk mengurangi kemiskinan dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.