Penyuluh memiliki peran penting dalam meningkatkan kapasitas petani melalui transfer pengetahuan dan teknologi, yang berdampak pada produktivitas pertanian dan ketahanan pangan. Di Kabupaten Boven Digoel, terbatasnya jumlah penyuluh dan kondisi geografis yang menantang menghambat optimalisasi kinerja penyuluhan. Selain itu, faktor internal seperti motivasi kerja, kepuasan kerja, dan etos kerja diyakini mempengaruhi efektivitas penyuluhan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki bagaimana karakteristik tersebut mempengaruhi kinerja penyuluh di Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, Peternakan, dan Perikanan Kabupaten Boven Digoel. Penelitian ini menggunakan desain asosiatif dan metodologi kuantitatif. Dengan menggunakan teknik pengambilan sampel acak proporsional, 45 penyuluh diberikan survei dengan kuesioner Skala Likert untuk mengumpulkan data. Regresi linier berganda dan uji asumsi klasik digunakan dalam proses analisis data untuk memastikan model statistik dapat diandalkan. Temuan menunjukkan bahwa, meskipun motivasi kerja dan kepuasan kerja tidak memiliki dampak yang signifikan (p>0,05), etos kerja memiliki dampak yang besar terhadap kinerja penyuluh (p<0,05). Secara bersamaan, dengan nilai R2 sebesar 76,7%, ketiga faktor tersebut secara signifikan mempengaruhi kinerja penyuluh. Hasil penelitian ini menyoroti pentingnya meningkatkan etos kerja melalui pelatihan yang berkelanjutan, dukungan infrastruktur, dan program insentif berbasis kinerja untuk mendukung keberhasilan penyuluhan. Penelitian ini menjadi dasar bagi penelitian di masa depan di bidang terkait dan memberikan wawasan yang signifikan bagi manajemen sumber daya manusia secara umum.