Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENILAIAN KEBERLANJUTAN KOTA TERHADAP KETAHANAN ENERGI DAN INFRASTRUKTUR MENGGUNAKAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPIS) (Studi Kasus Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi ) Hermawan, Riyan; Siahaan, Uras; Sudarwani, Margareta Maria
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 6 No 3 (2022): Jurnal Arsitektur ARCADE November 2022
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: During development process, incorporation of urban aspects becomes important thing, on the other side it has been recognized that environmental damage and effects global warming are serious threat; this is also exacerbated by the level of density, as well as high urban population activities. Thus, the different application methods, techniques and assessment instruments for sustainable cities needs to be realized, this aims to find out how cities can become more sustainable in future. The method applied to solve problem is to use Key performance indicators (KPIs) for assessing aspects urban sustainability, especially in terms of energy resilience and infrastructure. This research was conducted using the method of selecting several points from KPIs related to energy resilience and infrastructure to measure sustainability performance at urban level using the Analytic Hierarchy Process (AHP) approach. The results are then applied to the sustainable urban planning process. This model was then tested and applied in a case study based on Tarumajaya sub-district. Until finally, this research can provide knowledge about strategies for implementing KPIs to improve city sustainability and can be developed by applying indicators into urban planning to support Sustainable Development Goals (SDGs) 2030.Abstrak: Selama proses pembangunan, penggabungan dari aspek-aspek perkotaan menjadi hal yang penting, disisi lain telah diketahui bahwa kerusakan lingkungan dan efek pemanasan global menjadi ancaman serius; hal ini juga diperparah dengan tingkat kepadatan, serta aktifitas penduduk kota yang tinggi. Dengan demikian, penerapan metode, teknik, dan instrumen penilaian yang berbeda untuk kota berkelanjutan perlu untuk direalisasikan, hal ini bertujuan untuk mencari tahu bagaimana kota bisa menjadi lebih berkelanjutan di masa yang akan datang. Metode yang diterapkan untuk penyelesaian permasalahan adalah menggunakan Key performance indicators (KPIs) untuk penilaian aspek keberlanjutan kota khususnya pada segi ketahanan energi dan infrastruktur, penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi pada pembangunan kota berkelanjutan dimana pembangunan dan lingkungan dapat saling terintegrasi. Penelitian ini dilakukan dengan metode pemilihan beberapa poin dari KPIs yang berkaitan dengan ketahanan energi dan infrastruktur untuk mengukur kinerja keberlanjutan di tingkat perkotaan dengan pendekatan Analytic Hierarchy Process (AHP). yang kemudian hasilnya diaplikasikan kedalam proses perencanaan kota keberlanjutan. Model ini kemudian diuji dan diterapkan dalam studi kasus berdasarkan keadaan kecamatan Tarumajaya. Hingga akhirnya, Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan tentang strategi penerapan KPIs untuk meningkatkan keberlanjutan kota serta dapat dikembangkan dengan mengaplikasikan indikator ke dalam perencanaan kota untuk mendukung program Sustainable Development Goals (SDGs) 2030.
ANALISA KESIAPAN INFRASTRUKTUR KOTA DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN INOVASI TRANSPORTASI PUBLIK BERTENAGA LISTRIK (Studi Kasus Kota Bekasi) Hermawan, Riyan; Siahaan, Uras
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 7 No 2 (2023): Jurnal Arsitektur ARCADE Juni 2023
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Public transportation has a very important role in supporting urban mobility. So this factor can also be used as an indicator of the progress of a city. However, it is regrettable that the concept of conventional public transportation has many shortcomings that must be corrected immediately. At this time research that discusses the development of electric-powered public transportation innovations is not widely known. This study aims to analyze the readiness of infrastructure for modernizing public transportation in a city to determine the characteristics and impacts that will occur using quantitative research methods, so that it can be realized that public transportation modes can be developed into electric transportation modes with centralized charging in a place. Carbon monoxide levels of 241.19 g/km, Hydrocarbon of 0.63 g/km and Carbon dioxide of 11,555.35 g/km can be reduced to 0% by electrifying transportation modes. In addition, the Fuel cost or energy consumption can also be reduced by 70% when compared to conventional modes of transportation. The transportation infrastructure in Bekasi city has the potential to be developed to a more modern electrification stage and can overcome problems such as high operating costs, greenhouse gas emissions generated and congestion.Keyword: Electrification, Emissions, Infrastructure, Urban, Transportation.Abstrak: Moda Transportasi publik memiliki peran yang sangat penting dalam menunjang mobilitas perkotaan. Sehingga faktor ini juga bisa dijadikan sebagai indikator dari kemajuan sebuah kota. Namun sangat disanyangkan Konsep transportasi publik konvensional memiliki banyak kekurangan yang harus segera diperbaiki. Pada saat ini penelitian yang membahas pengembangan inovasi transportrasi publik bertenaga listrik belum banyak diketahui. Penelitian ini bertujuan menganalisa kesiapan infrastruktur untuk modernisasi transportrasi publik di sebuah kota untuk mengetahui karakteristik dan dampak yang akan terjadi dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif, Sehingga dapat disadari bahwa moda transportasi publik dapat dikembangkan ke moda transportasi elektrik dengan pengisian daya yang terpusat pada suatu tempat. Kadar karbon monoksida sebesar 241,19 g/km, Hidro karbon sebesar 0,63 g/km dan Karbon dioksida sebesar 11.555,35 g/km dapat dikurangi sampai 0% dengan elektrifikasi moda transportasi. Selain itu biaya konsumsi bahan bakar atau energi juga dapat dikurangi sebesar 70% bila dibandingkan dengan moda transportasi konvensional. Infrastruktur transportasi di kota bekasi sangat potensial untuk dikembangkan ke tahap elektrifikasi yang lebih modern dan dapat menanggulangi permasalahan seperti biaya operasional yang tinggi, emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dan kemacetan.Kata Kunci: Elektrifikasi, Emisi, Infrastruktur, Perkotaan, Transportasi.