Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Konsumsi Energi, Energi Tercerna Dan Energi Metabolisme Dari Kambing Kacang Jantan Yang Dipelihara Secara Intensif Di musim Kemarau Meliana Nahak; Paulus Klau Tahuk; Oktovianus R. Nahak
Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo Vol. 6 No. 3 (2024): JIPHO (Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo)
Publisher : Jurusan Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56625/jipho.v6i3.25

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Konsumsi Energi, Energi Tercerna Dan Energi Metabolisme Dari Kambing Kacang Jantan Yang Dipelihara Secara Intensif Di Musim Kemarau. Penelitian ini dilaksanakan di kandang percobaan Fakultas Pertanian, Sains Dan Kesehatan, Universitas Timor, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU). Penelitian ini dilaksanan dari bulan Juli - September 2023. Kambing Kacang jantan yang digunakan sebanyak 9 ekor. penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 3 perlakuan dan 3 ulangan. perlakuan yang diberikan adalah T1: Ternak memperoleh level energi 65%,+PK:15%, T2 : Ternak memperoleh level energi 67%,+PK:15%, T3 Ternak memperoleh level energi 70%,+PK:15%. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah konsumsi energi, energi metabolisme, dan energi tercerna. Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam (ANOVA) dan Uji Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata konsumsi energi pada perlakuan T1 T2, T3 masing-masing adalah T1 sebesar, 1190,89±63,02 T2 sebesar 1467,14±60,56 dan T3 sebesar 1364,03±143,25 (Kkal/Kg.Bk/Hari) energi metabolisme T1 sebesar 523,99±54,68 T2 sebesar 764,33±52,68 dan T3 sebesar 674,63±124,63 (Kkal/Kg.Bk/Hari) Energi tercerna T1 sebesar 651,86±63,02, T2 sebesar 928,11±60,56 dan T2 sebesar 825,00±143,26 (Kkal/Kg.Bk/Hari). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh nyata terhadap konsumsi energi, energi metabolisme dan energi tercerna (P<0,05). Disimpulkan bahwa penggunaan level energi 67 -70% dalam ransum dapat meningkatkan konsumsi energi, energi tercerna, dan energi metabolis, menurunkan ekskresi energi feses. Sebaliknya, peningkatan energi ransum berkontribusi pada meningkatnya ekskresi energi melalui urin dan gas methan.