Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Analisis Rantai Pasok Ternak Sapi Potong di Kecamatan Miomaffo Barat, Kabuapten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur Tahuk, Paulus Klau; Berek, Dominggus; Sikone, Hilarius Y.
Bantara Journal of Animal Science Vol. 5 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/bjas.v5i1.3375

Abstract

The purpose of this study was to determine product flow, financial flow, and information flow in the supply chain of beef cattle in West Miomaffo District. This research was conducted in West Miomaffo District in August 2020. This location was determined purposively (intentionally) based on the consideration that West Miomaffo District is one of the 10th (ten) largest beef cattle production centers or 4.04% of the total livestock population beef cattle and has a livestock traffic monitoring post facility with the duties and functions of monitoring the buying and selling activity of cattle crossing land from the TTU area. The type of data that is often used in this research is quantitative data in the form of numerical data, the value of which can change or be varied. In this study the method used was: survey data collection which was carried out by interviewing respondents using a questionnaire so that between researchers and respondents could communicate directly. Data analysis was carried out descriptively which refers to the supply chain of beef cattle. Based on the results of this study it was concluded that there were 40 livestock farmers consisting of 10 collectors, 2 inter-island traders, in West Miomaffo sub-district. The supply chain has a product flow of 2 channel networks, namely: Farmers, breeders, traders, collectors, inter-island traders. Farmers breeders-collectors-traders slaughter livestock. And there are 2 channel networks in the financial flow, namely: Livestock slaughter traders-collecting traders-breeding farmers. Inter-island traders-livestock traders-breeders. As well as the flow of information that moves from two directions from producers to consumers and consumers to producers.
Nitrogen Intake and Excretion in Male Kacang Goats Receiving Feed With Different Energy Levels Hoar, Matilda; Tahuk, Paulus Klau; Nahak, Oktovianus R.
Journal of Tropical Animal Science and Technology Vol. 7 No. 1 (2025): Journal of Tropical Animal Science and Technology
Publisher : Animal Husbandry Study Program, Faculty of Agriculture, Timor University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/jtast.v7i1.7446

Abstract

This study aims to determine the nitrogen intake and excretion status of male Kacang goats that receive feed with different energy levels. The study was conducted for three months in the livestock experimental pen of the Faculty of Agriculture, Science and Health, University of Timor Kefamenanu, North Central Timor Regency. Nine male Kacang goats with an initial body weight of 11 to 13 kg and aged between 6 and 12 months were divided into three groups, each group representing a different treatment. The treatments were: T1 = livestock obtained an energy level of 65%, + CP 15%, T2 = livestock obtained an energy level of 67%, + CP 15%, and T3 = livestock obtained an energy level of 70%, + CP 15%.The variables measured consisted of nitrogen consumption, fecal nitrogen and urine nitrogen. The results of the study showed that the highest nitrogen consumption in the T3 treatment was 3.2033 ± 0.1549 g/head/day, followed by the T2 treatment of 3.0894 ± 0.0384 g/head/day, and the T1 treatment of 2.6159 ± 0.0658 g/head/day; fecal nitrogen in the T1 treatment was 1.5070 ± 0.3880 g/head/day, followed by the T3 treatment of 1.1673 ± 0.2751 g/head/day, and the T2 treatment of 1.1566 ± 0.5887 g/head/day; urinary nitrogen in the T2 treatment was 0.7906 ± 0.1804 g/head/day, followed by the T1 treatment of 0.7606 ± 0.0456 g/head/day and the T3 treatment of 0.6933 ± 0.0637 g/head/day.   The results of the analysis of variance showed that the treatment had a significant effect on nitrogen consumption and had no significant effect on fecal nitrogen and urinary nitrogen. It was concluded that feeding with different energy levels could increase nitrogen intake but relatively the same fecal and urinary nitrogen excretion. Keywords: Nitrogen Intake, Nitrogen Excretion, Kacang Goat, Energy Level
Pelatihan Pembuatan Silase Komplit Di Kelompok Wanita Tani (KWT) Mawar Desa Kuaken Kabupaten TTU-NTT Bira, Gerson Frans; Tahuk, Paulus Klau; Gumelar, Asep Ikhsan
JPP IPTEK (Jurnal Pengabdian dan Penerapan IPTEK) Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.jpp-iptek.2021.v5i2.1934

Abstract

Produktivitas ternak dilahan kering sepenuhnya bergantung pada ketersediaan pakan dan musim menjadi salah satu penentu ketersediaan pakan. Kelompok Wanita Tani (KWT) Mawar Desa Kuaken TTU-NTT turut merasakan kondisi yang sama. Kegiatan peternakan yang dilakukan oleh KWT adalah penggemukan sapi dan pembibitan sapi serta mendapat bantuan perguliran dari pemerintah setempat. Masalah utamanya adalah ketersediaan pakan yang sangat terbatas sehingga sebagian anggota kelompok melepas ternak berkeliaran, sebagian harus berjalan berkilo-kilometer bahkan memanjat pohon yang tinggi untuk mencari pakan. Untuk itu diperlukan teknologi pengolahan pakan seperti silase. Silase adalah teknik pengawetan pakan pada suasana anaerob pada tempat yang disebut silo. Tujuan dari kegiatan program kemitraan masyarakat di KWT Mawar adalah melatih mitra untuk terampil dalam meningkatkan produktivitas ternaknya melalui penyediaan pakan yang berkualitas sepanjang musim. Metode pelaksanaan yang digunakan adalah participatory action research, dimana KWT dan tim pelaksana secara bersama-sama ikut terlibat dalam kegiatan pelatihan pembuatan silase komplit dan dibantu oleh mahasiswa. Umumnya silase komplit dibuat seperti silase bahan tunggal lainnya perbedaannya terletak pada penggunaan bahan dan aditif yang lebih komplit. Silase komplit yang dihasilkanpun tergolong berkualitas seperti warna hijau alami/hijau kekuningan, beraroma asam, bertekstur padat dan tidak menghasilkan jamur. Kandungan nutrisi silase komplit tergolong berkualitas dengan kandungan bahan kering 43,08%, bahan organik 80,15%/BK, protein kasar 13,33%/BK, lemak kasar 7,12%/BK, serat kasar 12,50%/BK, BETN 45,35%/BK dan EM 3.112, 81 Kkal/BK dengan palatabilitas ternak yang dikategorikan tinggi. Disimpulkan bahwa silase komplit yang dilakukan oleh tim pengabdian dan KWT Mawar dapat berlangsung dengan baik dan menghasilkan silase komplit.
Konsumsi Energi, Energi Tercerna Dan Energi Metabolisme Dari Kambing Kacang Jantan Yang Dipelihara Secara Intensif Di musim Kemarau Meliana Nahak; Paulus Klau Tahuk; Oktovianus R. Nahak
Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo Vol. 6 No. 3 (2024): JIPHO (Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo)
Publisher : Jurusan Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56625/jipho.v6i3.25

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Konsumsi Energi, Energi Tercerna Dan Energi Metabolisme Dari Kambing Kacang Jantan Yang Dipelihara Secara Intensif Di Musim Kemarau. Penelitian ini dilaksanakan di kandang percobaan Fakultas Pertanian, Sains Dan Kesehatan, Universitas Timor, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU). Penelitian ini dilaksanan dari bulan Juli - September 2023. Kambing Kacang jantan yang digunakan sebanyak 9 ekor. penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 3 perlakuan dan 3 ulangan. perlakuan yang diberikan adalah T1: Ternak memperoleh level energi 65%,+PK:15%, T2 : Ternak memperoleh level energi 67%,+PK:15%, T3 Ternak memperoleh level energi 70%,+PK:15%. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah konsumsi energi, energi metabolisme, dan energi tercerna. Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam (ANOVA) dan Uji Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata konsumsi energi pada perlakuan T1 T2, T3 masing-masing adalah T1 sebesar, 1190,89±63,02 T2 sebesar 1467,14±60,56 dan T3 sebesar 1364,03±143,25 (Kkal/Kg.Bk/Hari) energi metabolisme T1 sebesar 523,99±54,68 T2 sebesar 764,33±52,68 dan T3 sebesar 674,63±124,63 (Kkal/Kg.Bk/Hari) Energi tercerna T1 sebesar 651,86±63,02, T2 sebesar 928,11±60,56 dan T2 sebesar 825,00±143,26 (Kkal/Kg.Bk/Hari). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh nyata terhadap konsumsi energi, energi metabolisme dan energi tercerna (P<0,05). Disimpulkan bahwa penggunaan level energi 67 -70% dalam ransum dapat meningkatkan konsumsi energi, energi tercerna, dan energi metabolis, menurunkan ekskresi energi feses. Sebaliknya, peningkatan energi ransum berkontribusi pada meningkatnya ekskresi energi melalui urin dan gas methan.
Pengolahan lahan, Penanaman Hijauan Pakan dan Aplikasi Pakan Komplit Pada Kelompok Tani Anifu Bira, Gerson Frans; Tahuk, Paulus Klau; Sipayung, Boanerges Putra; Kolo, Maria Magdalena; Tefa, Azor Y; Thaal, Elisa M.
Jurnal Inovasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2024): Juni
Publisher : Indonesia Emerging Literacy Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53621/jippmas.v4i1.296

Abstract

Kekurangan pakan menjadi permasalahan yang sangat besar terhadap produktivitas ternak ruminansia di lahan kering akibat minimnya pasokan air dan kurangnya kualitas lahan. Kegiatan pengabdian dilaksanakan di Kelompok Tani Anifu Desa Fatuneno Kecamatan Miomaffo Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara-NTT, dengan 21 orang anggota. Masalah yang ditemui oleh kelompok dalam usahanya adalah masalah ketersediaan pakan yang minim dan berfluktuatif. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberdayakan kelompok tani Anifu agar mampu menciptakan kemandirian pakan yang berkesinambungan dalam upaya peningkatan produktivitas ternak. Metode yang diterapkan adalah pelatihan dalam bentuk penyuluhan serta praktek bersama. Kegiatan pengabdian masyarakat telah terlaksana dengan baik tanpa halangan berarti. Adapun kegiatan yang terlaksana adalah pelatihan tentang hijauan pakan dan penanaman, pelatihan dan pembuatan pupuk bokashi yang cukup berkualitas ditandai dengan warna coklat kehitaman, tekstur halus dan beraroma tanah. Dilakukan pula pengolahan lahan dan penanaman rumput odot (Pennisetum purpureum cv. Mott) pada lahan milik mitra, dan pelatihan pakan komplit dan aplikasinya pada ternak sapi milik mitra. Dari sejumlah kegiatan dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kelompok mitra dari 43% (sebelum kegiatan) menjadi 92% (setelah kegiatan). Mitra juga aktif dalam kegiatan yang terlihat dari 90,5% kehadiran.
Pelatihan dan Penerapan Pakan Komplit Pada Kambing Kacang di Kelompok Tani Firdaus Kecamatan Noemuti Kabupaten Timor Tengah Utara Bira, Gerson Frans; Tahuk, Paulus Klau; Banu, Marselinus; Subani, Yulius
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Spesial Issue
Publisher : LPPM UNINUS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pola pemeliharaan ternak kambing yang dilakukan di kelompok Tani Firdaus umumnya dilepas dipadang pengembalaan tanpa perhatian yang serius sehingga berdampak pada produktivitas ternak yang rendah. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk mendukung potensi ternak kambing dalam menghasilkan produksi yang optimal adalah dengan memberikan pakan yang lengkap kandungan nutrisinya seperti pakan komplit. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan dan aplikasi pakan komplit, membuka dan menjembatani akses informasi, meningkatkan mutu sumber daya kelompok tani Firdaus dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Metode pelaksanaan kegiatan adalah penyuluhan untuk memberikan pemahaman kepada peternak tentang pakan komplit dan demo proses pembuatan pakan komplit. Kemudian pakan komplit diaplikasikan pada ternak kambing milik mitra. Sebelum dan sesudah melakukan kegiatan, kelompok mitra diberikan kuesioner untuk diisi guna mengetahui tingkat pengetahuan dan pemahaman terhadap pakan komplit. Disimpulkan bahwa kegiatan dapat berlangsung dengan baik. Penyuluhan memberikan dampak yang positif bagi kelompok mitra dengan meningkatnya pengetahuan dari 35% menjadi 88%, serta antusias yang tinggi dari kelompok mitra dengan 86% kehadiran. Pakan komplit yang dibuat memiliki palatabilitas yang tinggi ditunjukkan dengan tingginya konsumsi ternak kambing tanpa adaptasi terlebih dahulu walaupun baru diberikan pertama kali. Harapannya kelompok mitra dapat terus menerapkan pakan komplit untuk ternak kambing agar produktivitas ternak dapat tercapai secara maksimal
THE COMPOSITION OF SATURATED AND UNSATURATED FATTY ACIDS AND CHOLESTEROL IN MEAT OF BALI BULL FATTENED USING GREENLOT SYSTEM IN SMALL HOLDER FARMING Tahuk, Paulus Klau; Dethan, Agustinus Agung; Sio, Stefanus
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 12, No 3 (2018): September
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v12i3.10068

Abstract

The objective of this research was to analyze the composition of saturated fatty acid, unsaturated fatty acids, and cholesterol in meat of Bali bull fattened using forage crops in small holder farming. The experiment was conducted for 3 months using nine Bali bull aged 2.5-3.5 years old with the initial body weight of 227-290 kg in the feedlots of Bero Sembada Farmers Group, Laen Manen Sub District, Malaka Regency, East Nusa Tenggara. The experiment was conducted based on the fattening system of local farmers in terms of feeding, housing, and health management. Feed given during the experiment was Centrosema pubences, Clitoria ternatea, fresh corn straw, king grass, Leucaena leucocepala, natural grass, Pennisteum purpureum, and Sesbania grandiflora. At the end of this study, cattle were slaughtered and the composition of saturated fatty acid, unsaturated fatty acids and cholesterol were measured. Data were analyzed using a descriptive statistic. Results revealed that the total of saturated fatty acid and unsaturated fatty acids in meat were 36.628% and 26.739%, respectively, while the cholesterol reached 79.18 mg/100 g of meat. In conclusion, meat of Bali bull fattened using forage crops in small holder farming has higher saturated fatty acid than unsaturated fatty acids.
PERUBAHAN LINGKAR DADA, LEBAR DADA DAN DALAM DADA KAMBING KACANG JANTAN YANG MENGALAMI TINGKAT PEMBATASAN PAKAN YANG BERBEDA Bira, Gerson Frans; Tahuk, Paulus Klau; Hale, Antonius
STOCK Peternakan Vol 6, No 1 (2024): Stock Peternakan
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/sptr.v6i1.1278

Abstract

Penelitian bertujuan mengetahui perubahan lingkar dada, lebar dada dan dalam dada kambing kacang jantan yang mengalami tingkat pembatasan pakan yang berbeda. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini berupa kambing kacang jantan muda sebanyak 15 ekor dengan rata-rata berat badan awal berkisar 10-14 kg, dengan kisaran umur 12-14 bulan. Penelitian menggunakan metode eksperimen sesuai prosedur Rancangan Acak Lengkap (RAL). Kambing Kacang yang digunakan sebanyak 15 ekor dan dibagi menjadi 3 perlakuan dengan masing-masing perlakuan terdiri dari 5 ekor ternak. Ketiga kelompok tersebut mendapatkan perlakuan sebagai berikut: T0 kelompok kambing tanpa pembatasan pakan (kontrol), T1 dibatasi pemberian pakan 100% sesuai kebutuhan hidup pokok, dan T2 50% dari kebutuhan hidup pokok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan lingkar dada kambing kacang jantan yang mengalami tingkat pembatasan pakan berbeda berpengaruh nyata dengan perlakuan T0 (P0,05). Penuruan lingkar dada disebabkan oleh faktor kurangnya ketersedian pakan pada ternak T1 dan T2 sehingga jumlah pemberian pakan pada perlakuan T0 tercukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok dibandingkan dengan perlakuan T1 dan T2 yang akan memanfaatkan sisa energi untuk bertahan hidup. Dapat disimpulkan bahwa pembatasan pakan pada ternak kambing sesuai 100% hidup pokok dan 50% dari hidup pokok menurunkan kinerja pertumbuhan ternak dilihat dari perubahan lingkar dada, lebar dada, dan dalam dada sebaliknya ternak yang memperoleh pakan normal pertumbuhan lingkar dada, lebar dada, dan dalam dada lebih tinggi dari ternak yang mengalami kekurangan pakan