This Author published in this journals
All Journal Irfani
Ainun Manggo
Institut Agama Islam Negeri Sultan Amai Gorontalo

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

TRANSFORMASI KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN: MENDEKONSTRUKSI MODEL KEPEMIMPINAN TRADISIONAL UNTUK MENDORONG INOVASI DAN KEUNGGULAN AKADEMIS Said Subhan Posangi; Syafrin Ngiode; Ainun Manggo
Irfani (e-Journal) Vol. 19 No. 2 (2023): Irfani (e-Journal)
Publisher : LP2M IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30603/ir.v19i2.4348

Abstract

Tujuan tulisan ini adalah untuk menganalisis referensi tentang transformasi kepemimpinan dalam Pendidikan, perubahan model kepemimpinan tradisional menjadi kepemimpinan yang modern sesuai dengan zama sekarang ini. Digunakan metode studi literatur, yakni proses Menyusun secara sistematis dan tersusun beberapa model teori tentang model kepemimpinan Pendidikan pada lembaga Pendidikan. Fokus tulisan ini adalah menganalisis teori transformasi kepemimpinan Pendidikan khususnya mengenai dekonstruksi model kepemimpinan tradisional dalam mendorong inovasi dan keunggulan akademis pada lembaga pendidikan. Sumber referensi yakni dari artikel jurnal, buku dan teori lainnya yang berhubungan dengan fokus konten dari judul tulisan ini. Hasil Penelitian yakni Transformasi kepemimpinan pendidikan mencakup perubahan tata kelola, paradigma, dan nilai-nilai fundamental. Pemimpin abad ke-21 harus menjadi fasilitator pembelajaran, inovator, dan berorientasi pada hasil. Keterampilan yang diperlukan termasuk pemahaman teknologi, analisis data, manajemen sumber daya, dan hubungan interpersonal. Partisipasi aktif pemangku kepentingan, pendekatan inklusif, dan dorongan terhadap inovasi menjadi fokus transformasi. Evaluasi kinerja yang berkelanjutan juga menjadi tanggung jawab pemimpin modern. Dekonstruksi model kepemimpinan tradisional menjadi penting dalam menghadapi perubahan dan mendorong inovasi. Fleksibilitas kepemimpinan, pemberdayaan, promosi inovasi, dan pengakuan terhadap keanekaragaman adalah aspek kunci dekonstruksi. Dampak positif melibatkan budaya inovasi, kolaborasi, pemanfaatan teknologi, pengembangan keterampilan abad ke-21, peningkatan efisiensi, dan penyelarasan dengan tuntutan industri.