Adrianton Adrianton
Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemanfaatan Nira Aren Sebagai Bahan Baku Etanol Dalam Pembuatan Hand Sanitizer Adrianton Adrianton; M. Rusydi Hasanuddin; Jamaluddin Jamaluddin
Jurnal Dedikatif Kesehatan Masyarakat Vol 1 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/dedikatifkesmas.v1i1.144

Abstract

Kebutuhan akan etanol (alkohol) dalam pembuatan cairan pencuci tangan (Hand Sanitizer) terus meningkat seirig wabah Virus Corona (Covid-19) yang belum juga mereda. Permintaan sangat tinggi sedangkan stok terbatas yang membuat masyarakat kesulitan untuk menemukan walaupun dipasaran ada tapi harganya cukup mahal, sehingga diperlukan bahan baku etanol alternatif yang dapat digunakan dan tersedia disekitar kita. Salah satu produk diversifikasi yang dapat dikembangkan adalah pohon aren yang menghasilkan etanol (alkohol) dari proses fermentasi (alami maupun buatan dengan tambahan ragi) dan destilasi. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian adalah ceramah/penyuluhan (koordinasi, sosialisasi dan penyadaran), praktik/pelatihan yang dilanjutkan dengan penerapan teknologi dan pendampingan tentang teknologi pengolahan nira aren secara terkendali menjadi Alkohol teknis dengan konsentrasi tinggi dan pembuatan Hand Sanitizer. Hasil Penyuluhan; yang telah dilaksanakan, di dapatkan data tentang 22 anggota mitra petani aren didominasi laki-laki 90,91%, dengan tingkat pendidikan tertinggi SMP 36,36%, umur petani produktif antara 40 – 60 tahun sebesar 54,55%, lahan yang digunaan sebagai usaha adalah lahan milik sendiri dan kondisi tanaman dipelihara dengan baik 45,45%, produk yang dihasilkan 54,55% adalah gula merah dan 22,73% adalah produk Cap tikus/nira aren. Pada Praktik/Pelatihan; dilakukan pembuatan etanol/alkohol dari nira aren secara konvensional dengan kadar alkohol ≤25% (minuman cap tikus) sebanyak 20 Liter, kemudian dilakukan redestilasi untuk mendapatkan etanol teknis dengan kadar etanol di atas 80% sebanyak 9 Liter, lalu dibuat Hand Sanitizer bentuk Spray dan Gel sebanyak 100 botol. Proses Pendampingan; memberikan pengetahuan tentang teknik pemamfaatan nira aren untuk menghasilkan alkohol yang berkadar tinggi dengan teknik metode destilasi yang benar serta tingkat kebersihan produk untuk menjaga kualitasnya
Pemberdayaan Masyarakat Petani Aren: Nira Aren Sebagai Bahan Baku Etanol Untuk Pencegahan Covid-19 Wa Ode Sitti Musnina; Jamaluddin Jamaluddin; Adrianton Adrianton; Agustinus Widodo
Jurnal Dedikatif Kesehatan Masyarakat Vol 2 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/dedikatifkesmas.v2i1.394

Abstract

Handsanitizer berbahan dasar alkohol (etanol) sampai saat ini masih sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan protokol kesehatan pada masa pandemi Covid-19. Kebutuhan akan handsanitizer berbanding lurus dengan kebutuhan alkohol. Salah satu sumber bahan penghasil alkohol yang dapat dimanfaatkan guna memenuhi kebutuhan alkohol adalah nira yang berasal dari pohon enau melalui proses fermentasi dan destilasi. Tujuan program pengabdian ini adalah melakukan transfer teknologi ke kelompok tani mitra tentang cara memrproduksi etanol berkadar tinggi melalui proses penyulingan dengan bahan dasar nira aren serta mampu membuat Hand sanitizer dengan cara yang tepat dan benar menggunakan etanol hasil penyulingan Nira. Metode yang digunakan pada kegiatan pengabdian ini yakni penyuluhan (koordinasi dan penyadaran), praktek penerapan teknologi pengolahan nira aren menjadi alkohol teknis berkonsentrasi tinggi serta praktek pembuatan Handsanitizer. Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian yang telah dilakukan diperoleh data sebanyak 7 orang petani terdiri dari 3 petani laki-laki dan 4 petani perempuan. Dari ketujuh petani, terdapat satu petani yang memelihara dan mengolah pohon aren. Produk yang dihasilkan adalah tuak “cap tikus”. Sedang keenam petani lainnya memiliki pohon aren yang tumbuh liar dan tidak diolah sama sekali. Rata-rata petani yang tidak mengolah pohon arennya memiliki >4 pohon aren. Berdasarkan hal tersebut, maka kegiatan pengabdian yang dilakukan terhadap kelompok mitra tepat sasaran, sehingga dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan petani dalam menghasilkan produk olahan aren yang bermanfaat dan dapat meningktakan pendapatan petani