Abstrak: Produksi ikan tatihu di Maluku sangat dipengaruhi oleh musim, sehingga pada musim tertentu hasilnya melimpah yang berdampak pada rendahnya harga jual. Salah satu peluang yang dapat dilakukan yakni dengan mengolah ikan tatihu menjadi abon sehingga memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Tujuan dari kegiatan ini ialah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kelompok ibu rumah tangga non produktif Desa Air Salobar Ambon dalam mengolah ikan tatihu yang secara ekonomi dapat meningkatkan penghasilan dan mendukung berkembangnya usaha skala rumah tangga. Kegiatan dilakukan dengan metode Participatory Action Research (PAR) kepada 15 orang ibu rumah tangga dengan pemberian pretest sebanyak 5 pertanyaan, edukasi, pelatihan, serta pendampingan dan evaluasi melalui pemberian posttest. Hasil menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan kelompok IRT sebesar 65,33%. Testimoni 5 panelis terhadap abon ikan menunjukkan bahwa abon ikan tatihu memiliki rasa, aroma, tekstur, dan warna yang sesuai dengan abon ikan pada umumnya sehingga dapat diterima oleh panelis. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan berjalan dengan lancar dan abon ikan yang ditargetkan dapat diproduksi dengan baik.Abstract: The season has a significant impact on Tatihu fish production in Maluku which affects low selling prices. To increase the selling value of tatihu fish, one possibility is to turn it into fish floss. The aim of this activity was to improve the knowledge and skills of non-productive housewives in Air Salobar Village, Ambon in processing tatihu fish which will economically increase their income. The activity was conducted by the Participatory Action Research (PAR) method involving 15 housewives, and began with pretests using 4 questions, followed by providing the education, demonstrations, as well as mentoring and evaluation through the provision of posttests. The results showed an increase in the knowledge of the housewife group by 65.33%. The testimonies of 5 panelists regarding fish floss showed that fish floss had a normal taste, smell, texture and taste and was in accordance with common fish floss. It can be concluded that the activities ran smoothly and the targeted fish floss could be produced well.