Abstrak: Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh kurangnya pelatihan dan pendampingan bagi KKR, rendahnya pengetahuan dan keterampilan mereka, serta belum optimalnya manajemen Trias Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), termasuk pemeriksaan jentik yang masih manual dan tidak rutin. Program ini bertujuan memberdayakan Kader Kesehatan Remaja (KKR) di SMAN 1 Tamban untuk mengoptimalkan perannya dalam Trias UKS melalui teknologi digital. Metode yang diterapkan meliputi sosialisasi, pelatihan, workshop, serta pendampingan untuk 15 kader. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan pada kompetensi KKR. Evaluasi pre-test dan post-test mengungkap peningkatan pengetahuan sebesar 19,6% dan keterampilan sebesar 96,6% dalam pelaksanaan Trias UKS. Implementasi aplikasi pemantauan jentik berbasis web berhasil menggantikan metode manual dengan efektivitas 100% dalam penggunaannya. Pelatihan pendidikan kesehatan meningkatkan kemampuan komunikasi efektif KKR dengan peningkatan skor rata-rata 13,8%, sedangkan pelatihan pelayanan kesehatan menghasilkan peningkatan keterampilan pemeriksaan fisik hingga 33,6%. Dalam aspek lingkungan sehat, kemampuan KKR meningkat 13,9% setelah pelatihan pengelolaan lingkungan sekolah. Pendampingan program UKS juga memastikan KKR mampu menyusun dan menjalankan program dengan tingkat keberhasilan 100%. Luaran kegiatan meliputi aplikasi Smart Larvae Risk Predictor, media edukasi kesehatan digital, dan publikasi hasil program di berbagai platform. Program ini memberi manfaat bagi sekolah dan berkontribusi pada kesehatan remaja di wilayah tersebut.Abstract: This program was motivated by the lack of training and guidance for Youth Health Cadres (KKR), their low knowledge and skills, and the suboptimal management of the Trias School Health Efforts (UKS), including mosquito larvae inspection, which was still manual and irregular. The program aimed to empower KKR at SMAN 1 Tamban to optimize their roles in the Trias UKS using digital technology. Methods included socialization, training, workshops, and mentoring for 15 cadres. The results demonstrated significant improvements in KKR competencies. Evaluation through pre- and post-tests revealed a 19.6% increase in knowledge and a 96.6% improvement in skills for implementing the Trias UKS. The implementation of a web-based mosquito larvae monitoring application successfully replaced manual methods with 100% effectiveness. Health education training improved KKR's communication skills by an average of 13.8%, while health service training enhanced their physical examination skills by 33.6%. In the aspect of healthy environments, KKR’s ability increased by 13.9% after training in school environment management. Mentoring for the UKS program ensured that KKR could develop and execute the program with a 100% success rate. The program outputs included the Smart Larvae Risk Predictor application, digital health education media, and the publication of program results on various platforms. This initiative benefited the school and contributed to improving adolescent health in the region.