Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Culture And Community Partnership Approach to Making a Healthy Indonesian Society (GERMAS) With The Helix Method Angga Irawan; Ahmad Hidayat; Jami Hariyadi
South East Asia Nursing Research Vol 2, No 4 (2020)
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/seanr.2.4.2020.8-19

Abstract

GERMAS is a movement with the aim of improving people's healthy life and leaving unhealthy habits and behavior of society. One of the areas that become national priorities based on the Decree of the Minister of Villages for Disadvantaged Areas and Trans-Migration of the Republic of Indonesia Number 126 of 2017 concerning the determination of priority villages for village development targets, development of underdeveloped areas and transmigration, including the Village Assistance of Banjar Regency, South Kalimantan Problems in the health sector in Banjar Regency can be seen from the Health Profile Data for Banjar Regency in 2017 which shows the incidence of infectious and non-communicable diseases that are still experienced by many people in Banjar Regency such as ISPA, Hypertension, Rheumatism, Gastritis, Duodenitis, Diarrhea, Dermatitis and Pulmonary TB. One of the concepts that can be used in the implementation of the GERMAS action program is the concept of a partnership with an approach to religious figures, educational institutions, society, and the media. This study uses a quantitative descriptive-analytical design with a quantitative descriptive survey method with a random sampling technique. By using the instrument used in this study is a questionnaire sheet. Based on the research results obtained as follows: knowledge level as much as 53%, physical activity 70%, eating fruit and vegetable foods 75%, alcohol consumption 56%, health checks 15%, environmental hygiene 45%, using a latrine 23%, use of media as much as 80% and social activities as much as 80%. The results of this study hope that the people of Desa Pembantanan will implement a community movement for healthy living which includes 4 indicators, namely increasing knowledge, not drinking alcohol, environmental hygiene, and not using latrines, so that they can avoid health problems from non-communicable diseases.
Deteksi Kejadian Depresi Post Partum dengan Algoritma Naïve Bayes Fadhiyah Noor Anisa; Sarkiah Sarkiah; Ahmad Hidayat
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 12, No 1 (2021): Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (811.272 KB) | DOI: 10.33859/dksm.v12i1.678

Abstract

Latar Belakang, Depresi postpartum banyak dialami ibu setelah persalinan  yang disebabkan oleh gangguan emosional. Kejadian depresi postpartum terjadi dalam enam bulan setelah melahirkan menurut WHO tahun 2018. Lebih dari 300 juta orang menderita depresi postpartum, secara global berkisar 0.5% hingga 60.8% dan di Indonesia angka kejadian depresi postpartum sebanyak 22.4%. Peneliti tertarik untuk mendeteksi kejadian Depresi Postpartum.Tujuan, mendeteksi kejadian depresi postpartum dengan Algoritma Naïve BayesMetode, penelitian ini menggunakan algoritma naïve bayes untuk mendeteksi kejadian depresi postpartum dengan teknik Accidental Sampling sebanyak 261 responden.Hasil penelitian, jumlah yang terdeteksi depresi postpartum ringan sebanyak 170 responden dan yang mengalami depresi berat sebanyak 91 responden, faktor-faktor yang mempengaruhi depresi postpartum berupa pekerjaan didapatkan ibu yang tidak bekerja yang mengalami berjumlah 66 responden, pada usia perkawinan 15-23 tahun yang terdeteksi depresi berat sebanyak 55 responden, sedangan responden dengan usia perkawinan 24-38 tahun yang terdeteksi depresi berat sebanyak 9 responden. Faktor umur ibu yang terdeteksi depresi berat di umur 20 tahun dan 35 tahun sebanyak 144 responden, faktor cara persalinan normal yang mengarah depresi berat terdapat 73 responden, sedangkan dilihat dari faktor pendidikan terdapat pada sekolah menangah dan perguruan tinggi yang terdeteksi depresi berat sebanyak 69 responden.Kesimpulan, faktor yang dapat mendeteksi depresi postpartum pada faktor pekerjaan yang tidak bekerja, pada usia perkawinan di usia 15-23 tahun, pada faktor usia ibu saat ini di usia 20 s.d 35 tahun, faktor paritas pada multipara, faktor cara persalinan normal dan pada pendidikan ditemukan pada sekolah menengah dan perguruan tinggi yang mengarah pada depresi berat. Kata Kunci: Depresi Postpartum, Algoritma Naïve Bayes Detection of Post Partum Depression Events with Naïve Bayes AlgorithmBackground: Postpartum depression is widely experienced by mothers after childbirth caused by emotional disorders. The incidence of postpartum depression occurred within six months of giving birth according to who in 2018. More than 300 million people suffer from postpartum depression, globally ranging from 0.5% to 60.8%, and in Indonesia, the incidence of postpartum depression is 22.4%. Researchers are interested in detecting the incidence of Postpartum Depression.Objective: detecting postpartum depressive events with Naïve Bayes AlgorithmThis method: this study used the naïve Bayes algorithm to detect the incidence of postpartum depression with the Accidental Sampling technique as many as 261 respondents.Result: the number detected mild postpartum depression as many as 170 respondents and who experienced severe depression as many as 91 respondents, factors that influence postpartum depression in the form of work obtained by non-working mothers who experienced a total of 66 respondents, at the age of marriage 15-23 years detected severe depression as many as 55 respondents, while respondents with a marriage age of 24-38 years detected severe depression as many as 9 respondents. Maternal age factor detected severe depression in the age of 20 years and 35 years as many as 144 respondents, factors of normal delivery that leads to severe depression there are 73 respondents, while seen from educational factors found in winning schools and colleges detected severe depression as many as 69 respondents.Conclusion: factors that can detect postpartum depression in factors of work that do not work, at the age of marriage at the age of 15-23 years, in the current maternal age factor at the age of 20 to 35 years, parity factor in multipara, factors of normal delivery and in education found in secondary schools and colleges that lead to severe depression. Keywords: Postpartum Depression, Naïve Bayes Algorithm
Faktor Determinan yang Berhubungan dengan Kejadian Diabetes Mellitus Tipe 2 di Kalimantan Selatan (Analisis Data Indonesia Family Life Survey 5 Tahun 2014) Husda Oktaviannoor; Ahmad Hidayat; St Hateriah
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 12, No 2 (2021): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v12i2.744

Abstract

LATAR BELAKANG: Prevalensi Diabetes Mellitus terdiagnosis dokter usia ≥ 15 tahun sebesar 2%. Kalimantan Selatan merupakan prevalensi tertinggi ke-3 setelah Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur yaitu sebesar 1,8% dan terjadi peningkatan prevalensi dibandingkan dengan hasil penelitian Riskesdas 2013 sebesar 1,4% (meningkat 0,4%). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor determinan yang berhubungan dengan kejadian diabetes mellitus tipe 2 di Provinsi Kalimantan Selatan.METODE: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Sampel pada penelitian ini sebanyak 1.423. Analisis yang dilakukan yaitu univariat untuk mengetahui gambaran masing-masing variabel, bivariat untuk mengetahui hubungan antara variabel determinan dengan diabetes mellitus tipe 2, serta multivariat untuk membuat model prediksi faktor risiko terhadap kejadian Diabetes Mellitus Tipe 2.HASIL: Umur ≥ 45 tahun, 35-44 tahun dan 25-34 tahun mempunyai risiko masing-masing 4,21 kali (POR=4,21; 95%CI 2,765-6,396), 1,68 kali (POR=1,68; 95%CI 1,047-2,692) dan 1,77 kali (POR=1,77; 95%CI 1,126-2,776) lebih besar untuk terjadi diabetes mellitus dibandingkan umur 15-24 tahun. Orang yang tidak bekerja mempunyai risiko 1,84 kali (POR=1,84; 95%CI 1,309-2,599) lebih besar untuk terjadi diabetes mellitus dibandingkan dengan orang yang bekerja. Model prediksi didapatkan indikator sebesar 16% untuk mengetahui kondisi seseorang berdasarkan faktor risiko umur dan pekerjaan.KESIMPULAN: Faktor umur dan pekerjaan mempunyai peran penting dalam kejadian Diabetes Mellitus Tipe 2 di Provinsi Kalimantas Selatan. Penelitian ini dapat memberikan masukan kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan berupa perhitungan prediksi dari analisis data kepada masyarakat yang mungkin mempunyai risiko untuk mengalami Diabetes Mellitus Tipe 2 sehingga masyarakat dapat segera melakukan pemeriksaan dini faktor risikonya.
Hubungan Siklus Menstruasi Dengan Angka Kista Ovarium Pada Pasien RSUD “X” Banjarmasin Anita Herawati; Linda Kusumawati; Ahmad Hidayat
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 10, No 1 (2019): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.279 KB) | DOI: 10.33859/dksm.v10i1.405

Abstract

 Latar Belakang : Berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia tahun 2013 angka kejadian kista ovarium sebanyak 37,2% yang sering terjadi pada perempuan umur antara 20 – 40 tahun. Kista ovarium ini sering disebut dengan silent killer dimana sekitar 60% - 70% pasien datang dalam keadaan sudah terdiagnosis stadium lanjut. Kejadian kista ovarium di Indonesia mengalami kenaikan yang signifikan dari tahun ketahun. Di RSUD X Banjarmasin, kejadian kista ovarium berfluktuasi pada tahun 2012 sebanyak 243 kasus, tahun 2013 sebanyak 103  kasus dan tahun 2014 sebanyak 186 kasus.Tujuan : untuk mengkaji hubungan kejadian kista ovarium dengan siklus menstruasi di RSUD X Banjarmasin.Metodologi : Desain penelitian yang di gunakan desain Case control dengan jumlah kasus 186 pasien dengan kista ovarium dan kontrol 186 pasien yang tidak kista ovarium. Analisis data dengan analisis diskriptif analitik dengan chi square, regresi logistik berganda, data penelitian yang digunakan data sekunder dari tahun 2012 -2014.Hasil penelitian : umur perempuan berisiko memiliki 5 kali kemungkinan terkena kista ovarium yaitu sebesar 29,1%, siklus menstruasi yang tidak teratur memiliki risiko 2 kali dengan probabilitas 5,8%, status pernikahan memiliki kontribusi sebanyak 9 kali lebih berisiko yaitu 6,8%, paritas pada ibu yang pernah melahirkan  akan  mengurangi risiko kista ovarium  sebesar 69,5%,  dengan kontribusi 2%. Obesitas memiliki resiko 3 kali dengan probability 19,5%, keluarga yang memiliki riwayat kista ovarium  memiliki risiko 1 kali dengan kontribusi 1,4%.  Menarche tidak berhubungan dengan kista ovarium.Kata kunci       : Kejadian  kista ovarium, siklus menstruasi,  pernikahan. ABSTRACTBackground: Based on the 2013 Indonesian Health Demographic Survey, the incidence of ovarian cysts, which amounted to 37.2%, often occured in women aged between 20-40 years. Ovarian cysts are often called the silent killer where around 60% - 70% of patients come under the diagnosis of an advanced stage. The incidence of ovarian cysts in Indonesia has increased significantly from year to year. In RSUD X Banjarmasin, the incidence of ovarian cysts fluctuates; in 2012 there were 243 cases, in 2013 there were 103 cases and in 2014 there were 186 cases.Objective: The purpose of this study was to examine the relationship between the incidence of ovarian cysts and the menstrual cycle in Banjarmasin X Hospital.Methodology: The study design used was Case-control design with 186 cases of patients with ovarian cysts and control of 186 patients who did not have ovarian cysts. The analysis of the data applied is analytical descriptive analysis with chi-square, multiple logistic regression, the research data used is secondary data from 2012 -2014.Results: Age of women at risk of having 5 times the likelihood of developing ovarian cysts is 29.1%, irregular menstrual cycles have 2 times the risk with a probability of 5.8%, marital status has a contribution as much as 9 times more risk which is 6.8 %, parity in mothers who have given birth will reduce the risk of ovarian cysts by 69.5%, with a contribution of 2%. Obesity has a risk 3 times with a probability of 19.5%, families that have a history of ovarian cysts have a one-time risk with a contribution of 1.4%. Menarche is not associated with ovarian cysts.Keywords       : Occurrence of ovarian cysts, menstrual cycle, marriage.
PENGARUH PROSES BELAJAR MENGAJAR TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA TINGKAT II DI AKBID SARI MULIA BANJARMASIN Ahmad Hidayat; Novalia Widiya Ningrum; Nadya Amalia Shaleha
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 7, No 1 (2016): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.413 KB)

Abstract

Latar Belakang: Pendidikan mempunyai peranan besar dalam memberikan kontribusi terhadappembangunan dan kemajuan bangsa. Keadaan persaingan yang cukup kompetitif antar perguruan tinggi menuntut lembaga pendidikan memperhatikan mutu pendidikan dan kelembagaan sehingga mampu serta unggul dalam persaingan tersebut. Inti kegiatan suatu perguruan tinggi adalah proses belajar mengajar. Mutu belajar mahasiswa serta para lulusan banyak ditentukan oleh keberhasilan pelaksanaan PBM tersebut. Sangat penting bagi pengelola perguruan tinggi untuk mendapatkan umpan balik tentang kualitas/mutu yang diberikan dari sudut pandang penilaian mahasiswa itu sendiri.Tujuan: Menganalisis Pengaruh Mutu Proses Belajar Mengajar Terhadap Kepuasan Mahasiswa Tingkat II Di Akademi Kebidanan Sari Mulia Banjarmasin.Metode: Penelitian survei analitik, rancangan kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, Populasi dalam penelitian ini adalah 105 orang. Sampel 51 responden dengan tehnik proportionate stratified random sampling. Analisis Bivariat menggunakan Chi Square dengan tingkat kepercayaan 95% atau α (0,05) dan Analisis Multivariat menggunakan Regresi Logistik Berganda.Hasil: Hasil Chi Square dari 5 dimensi mutu terhadap kepuasan mahasiswa diperoleh nilai pα, maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh mutu proses belajar mengajar terhadap kepuasan mahasiswa dipandang dari 5 dimensi mutu. Dan hasil regresi logistik berganda ada pengaruh bersama-sama antara variabel responsiveness, reliability, assurance, emphaty dan variabel tangiblesterhadap kepuasan mahasiswa tingkat II, dan variabel yang paling dominan mempengaruhi kepuasan mahasiswa adalah variabel emphaty.Simpulan: Ada pengaruh secara bersama-sama antara variabel responsiveness, reliability, assurance, emphaty dan variabel tangibles terhadap kepuasan mahasiswa tingkat II di Akademi Kebidanan Sari Mulia Banjarmasin, dan variabel yang paling dominan mempengaruhi kepuasan mahasiswa adalah variabel emphaty.Kata Kunci: Mutu, Proses belajar mengajar, Kepuasan, Pengaruh Mutu
Hubungan Posisi Meneran dengan Kejadian Laserasi pada Persalinan Normal Di RS. Dr. R Soeharsono Banjarmasin Istiqamah Istiqamah; Ahmad HIdayat; Fitriani Salbiyah
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 9, No 1 (2018): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.764 KB)

Abstract

Latar Belakang: Kematian Ibu di Indonesia yang disebabkan oleh kehamilan dan persalinan mencapai hampir 90%. Pada saat persalinan dapat terjadi berbagai macam komplikasi yang bisa menyebabkan adanya perdarahan 28%, eklamsia 24%, infeksi 11%, partus lama 8% dan abortus 5%. Perdarahan yang disebabkan oleh robekan jalan lahir, retensio plasenta dan atonia uteri. Robekan jalan lahir yang dipengaruhi oleh posisi persalinan, cara meneran, pimpinan persalinan dan berat badan bayi baru lahir. Tujuan: Mengetahui hubungan posisi meneran dengan kejadian laserasi pada persalinan normal di RS. Dr. R Soeharsono Banjarmasin. Metode: Jenis penelitian survei analitik dengan rancangan cross sectional. Teknik sampling menggunakan accidental sampling, dengan 30 sampel dari populasi semua ibu bersalin normal. Pengambilan data dikumpulkan langsung dengan menggunakan ceklis. Pengolahan data menggunakan uji Chi-square dengan alternatif Kolmogorov-Smirnov dengan nilai signifikan p 0,05. Hasil: Posisi meneran seperti posisi setengah duduk, posisi miring dan jongkok yang sama banyaknya dalam penelitian berjumlah 10,10,10 orang dengan kejadian laserasi lebih banyak terjadi pada posisi setengah duduk. Hasil uji statistik Kolmogorov-Smirnov diperoleh nilai ρ= 0,000 ρ= 0,010 dan ρ= 0,033 artinya ada hubungan. Kesimpulan: Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan Posisi Meneran mempunyai hubungan yang signifikan dengan kejadian Laserasi pada Persalinan Normal di RS. Dr. R Soeharsono Banjarmasin. Kata kunci: Jongkok, Laserasi, Miring, Persalinan Normal, Posisi Meneran Setengah Duduk, . ________________________________________________________________ Background: Maternal deaths in Indonesia caused by pregnancy and childbirth reaches nearly 90%. At the time of delivery can take place a variety of complications that can cause bleeding 28%, 24%, eclampsia 11% infection, parts long 8%, and 5% abort. Bleeding caused by a tear of the road extension was born, the placenta and uterine atony. Rips way born influenced by labor's position, the way push up, Chairman of the House Labor and newborn weight.Purpose: Knowing the relationships the position of mineral with lasers in vaginal birth in Dr. R. Soeharsono Hospital Banjarmasin.Method: Types of analytic survey research with the cross-sectional design. The sampling technique using accidental sampling, with 30 samples from a population all mothers maternity normally. Data are collected directly by using the checklist. Processing test data using the Chi-square with an alternative to Kolmogorov-Smirnov with significant value p 0.05.Results: pus up Position as the position of the half sitting, leaning position and squat are just as much in the research amounts to 10, 10, 10 people with more lasers events occur in a position half a seat. The results of the statistical test of Kolmogorov-Smirnov retrieved values ρ = 0.000 0.010 = ρ and ρ = 0.033 meaning that there is a connection.Conclusion: Based on the results of the analysis carried out the position of the push up has a significant relationship with the occurrence Laserasi on vaginal birth in Dr. R. Soeharsono Hospital Banjarmasin. Keywords: Knee Chest, perineum rupture, Vaginal Birth, push up position semi fowler.
Hubungan Pengetahuan Dan Motivasi Karyawan Rumah Sakit Sari Mulia Untuk Melakukan Vaksinasi HPV Anita Herawati; Linda Kusumawati; Ahmad Hidayat
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 9, No 1 (2018): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.822 KB)

Abstract

Latar Belakang : Depertemen Kesehatan RI memperkirakan bahwa setiap 1 jam seorang wanita Indonesia meninggal akibat kanker serviks dengan tingkat kejadian 100/1000 penduduk / tahun. Penyebab utama (99%) kanker serviks adalah infeksi Human Papilloma Virus (HPV). Virus ini terutama ditularkan melalui hubungan seksual Diperkirakan 80% wanita terpapar oleh HPV sepanjang hidupnya. HPV memiliki lebih dari 100 macam tipe, yang dapat menyebabkan kanker serviks sekitar 14 tipe sedangkan tipe-tipe yang lainnya dapat menimbulkan kutil pada daerah genital (genital warts). Tipe yang paling sering menyebabkan kanker serviks adalah HPV tipe 16 dan 18. Pemberian vaksin HPV pada kenyataannya ada yang mau melakukan dan ada yang tidak mau melakukan, bagi yang mau melakukan, dikarenakan mengetahui dan menyadari betapa pentingnya mencegah penyakit kanker serviks. Tujuan: penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan karyawan tentang Vaksinasi HPV dan motivasi karyawan untuk melakukan vaksinasi HPV pada karyawan Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin . Metode: penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode. Populasinya adalah seluruh karyawan wanita di Rumah Sakit Sari Mulia. Sampel adalah sebagian dari populasi diambil dengan Quota Sampling yang berjumlah 66 orang. Pengumpulan data dengan cara menggunakan kuesioner dan wawancara di analisis dengan korelasi Spearman Rank dan dilanjutkan dengan R Pearson. Hasil penelitian sebagian karyawan memiliki pengetahuan baik ( 63,64% ). Sebagian karyawan memiliki motivasi yang positif ( 71,4% ). Ada hubungan pengetahuan dan motivasi karyawan untuk melakukan vaksinasi HPV. Saran dan penelitian ini adalah instansi kesehatan hendaknya memberikan penyuluhan kepada karyawan tentang pentingnya vaksinasi HPV. Kata kunci: Pengetahuan, Karyawan, Motivasi melakukan Vaksinasi HPV.  ABSTRACTBackground: The Ministry of Health estimates that every 1 hour an Indonesian woman dies from cervical cancer with an incidence rate of 100/1000 population / year. The main cause (99%) of cervical cancers is infection with Human Papilloma Virus (HPV). The virus is mainly transmitted through sexual contact. It is estimated that 80% of women are exposed to HPV throughout their lives. HPV has more than 100 types, which can cause cervical cancer about 14 types whereas other types can cause warts in the genital area (genital warts). The most common types of cervical cancers are HPV types 16 and 18. HPV vaccine is in fact some who want to do and some do not want to do, for those who want to do, due to know and realize how important to prevent cervical cancer. Correlation between knowledge and motivation of Sari Mulia hospital employees have HPV vaccination Objective: The purpose of this observation is to know the employees knowledge about HPV vaccination related to their motivation to have HPV vaccination. Method : This observation uses quota sampling the population is all women employees of Sari Mulia hospital the sample are 66 women from the population who is then by quota sampling the data as are collected by using questioner interview analyses and spearman rank correlation. Result: The result of the observation are good employees Knowledge [ 63,64% ] and positive employees motivation [ 71,4% ] significant between the Knowledge and vaccination HPV motivation. Conclusion: It is suggested that health institution should do campaign now important HPV vaccination to hospital employees of Sari Mulia Hospital. Keywords: knowledge employees HPV vaccination motivation. 
Factors Related To The Incidence Of Preterm Delivery In The Room Maternity Hospitals dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin Ahmad Hidayat; Dewi Pusparani Sinembela; Dewi Agreni
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 8, No 2 (2017): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (102.327 KB)

Abstract

Background: The prematurity is one of cause of death the baby in Indonesia. It is estimated that the preterm labor contribution to the infant mortality rate reached 60-80%. Incidence the preterm labor for the past two years at RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin continues to rise, 2014 is 129 cases and 2015 increased to 223.Purpose: Analyze factors that deals with genesis preterm labor.Methods: Using survey analytic with the approach case control. Population all maternity mother. The sample of the cases 233 with a total of sampling, sample control 466 with systematics random sampling. Analysis data is bivariat by test Chi Square (α=0.005) and Odds Ratio.Results: Analysis bivariat test chi square show there was a correlation age mother (ρ=0,001) (or= 1,199), paritas (ρ= 0,000) (OR= 1,880), the distance pregnancy (ρ=0,001) (OR=1,179), gamelli (ρ=0,000) (OR=0,034) with genesis preterm labor.Conclusion: There was a correlation age mother, paritas, the distance pregnancy, gamelli in the genesis preterm labor. Age mother risk (20 and  35) years had a chance 1,199 times greater to bore in the gestastional age preterm, mother with of paritas risk (1 and 3) had a chance 1,880 times greater to bore in the gestastional age preterm , mother with the distance pregnancy risk (2 years) had a chance 1,179 time greater to bore in the gestastional agre preterm and mother with gamelli had a chance 0,034 time greater to bore in the gestastional age preterm.Keywords: Preterm Labor, Mother Age, Paritas, The Distance Pregnancy, Gamelli. 
PENGARUH KEHAMILAN USIA REMAJA DENGAN KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR DAN BBLR DI RSUD Dr. H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2014 Ahmad Hidayat; Bagus Rahmat Santoso; Mega Eria Pratama
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 6, No 2 (2015): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1001.724 KB)

Abstract

Latar Belakang: Angka kejadian hamil di usia remaja, meningkat dengan signifikan pada tahun 2002 9,3%, tahun 2007 menjadi 11,6% dampak negatif dari kehamilan usia remaja pada kesehatan reproduksi dapat menyebabkan persalinan premature dan BBLR.Tujuan: menganalisis pengaruh kehamilan usia remaja dengan kejadian persalinan prematur dan BBLR di RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian Survey analitik dengan pendekatan retrospectiv. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu usia remaja yang melahirkan bayi prematur dan BBLR di ruang VK bersalin RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin dari bulan Januari-Desember tahun 2014 dengan jumlah 81 orang. Teknik sampling menggunakan total sampling. Pengumpulan data menggunakan data sekunder yaitu buku register.Hasil: Analisis bivariat menggunakan kolmogorov smirnov menunjukkan tidak ada pengaruh kehamilan usia remaja dengan kejadian persalinan prematur p = 1,00 dan α = 0,05, dan tidak ada pengaruh kehamilan usia remaja dengan kejadian BBLR p = 1,00 dan α = 0,05.Kesimpulan: Kehamilan usia remaja tidak berpengaruh dengan kejadian persalinan prematur dan BBLR.Kata Kunci: Kehamilan usia remaja, Prematur, BBLR
PENINGKATAN PENGETAHUAN DENGAN METODE PEMBERIAN EDUKASI KESEHATAN BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PADA SISWA SMPN 20 BANJARMASIN TAHUN 2020 Anita Herawati; Ahmad Hidayat; Husda Oktaviannoor
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 11, No 1 (2020): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.432 KB) | DOI: 10.33859/dksm.v11i1.554

Abstract

Latar Belakang: Hampir 60% kematian di Indonesia disebabkan oleh penyakit tidak menular (PTM) yang disebabkan oleh rokok. Salah satu intervensi yang yang mudah dilakukan untuk menurunkan perilaku merokok yaitu dengan memberikan materi pendidikan individu melalui pemberian informasi tentang kesehatan reroduksi.Tujuan: Menganalisis perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah pemberian edukasi tentang bahaya merokok terhadap kesehatan reproduksi pada siswa SMPN 20 Banjarmasin.Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan pre-eksperimen dengan one group pre-post test. Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik proportional stratified random sampling berjumlah 98 responden. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan sebelum dan sesudah dilakukan pemberian edukasi dengan p-value 0,000 (p0,05).Kesimpulan: Diharapkan bahaya merokok menjadi salah satu materi yang dimasukkan kedalam mata pelajaran di sekolah. Pendidikan kesehatan merupakan bekal yang didapatkan siswa dalam menghindari perilaku merokok.Kata Kunci: Bahaya merokok, Kesehatan reproduksi remaja, Pemberian edukasi Siswa SMPN