Kemampuan berpikir komputasi adalah keterampilan yang dibutuhkan pada pembelajaran di Abad 21. Berpikir komputasi menjadi keterampilan penting untuk melatih siswa menyelesaikan masalah, sedangkan setiap siswa memiliki kecerdasan majemuk yang beragam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses berpikir komputasi pada barisan aritmetika berdasarkan kecerdasan majemuk. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Partisipan dalam penelitian ini dipilih menggunakan teknik purposive sampling dengan berdasarkan kecerdasan majemuk siswa. Berdasarkan purposive sampling terpilih 6 partisipan, meliputi dua partisipan dengan kecerdasan visual spasial, dua partisipan dengan kecerdasan verbal linguistik, dan dua partisipan dengan kecerdasan logis matematis. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui tes dan wawancara. Analisis data terhadap proses berpikir komputasi siswa dilihat berdasarkan kecerdasan majemuknya yaitu visual spasial, verbal linguistik, dan logis matematis. Hasil analisis menunjukkan bahwa proses berpikir komputasi ketiga kategori siswa dimulai dengan mendekomposisi masalah. Pada tahap berpikir algoritma siswa dengan kecerdasan visual spasial melakukan pengenalan pola dengan baik, siswa dengan kecerdasan verbal lingustik menggunakan kemampuan pemahaman ilustrasi soal untuk menyelesaikan masalah selanjutnya mengabstraksi informasi soal menggunakan istilah matematis untuk menemukan generalisasi rumus umum. Siswa dengan kecerdasan logis matematis berpikir melakukan abstraksi dan generalisasi menggunakan simbol matematis. Pada tahap debugging tidak dilakukan oleh seluruh siswa sehingga siswa memperoleh hasil akhir yang kurang tepat. Computational thinking ability is a skill required in 21st-century learning. Computational thinking becomes an important skill to train students in problem-solving, especially because each student has diverse multiple intelligences. This study aims to describe the process of computational thinking in arithmetic sequences based on multiple intelligences. This research is a qualitative descriptive study. Participants in this study were selected using purposive sampling techniques based on students' multiple intelligences. Six subjects were chosen using purposive sampling, including two with visual-spatial intelligence, two with verbal-linguistic intelligence, and two with logical-mathematical intelligence. Data collection approaches included tests and interviews. Data analysis on the process of students' computational thinking was viewed based on their multiple intelligences, such as visual-spatial, verbal-linguistic, and logical-mathematical. The analysis results revealed that the computational thinking process of the three student groups began with dissecting the problem. Visual-spatial intelligence students excelled at pattern detection throughout the algorithmic thinking level. Students with verbal-linguistic intelligence solved the problem by first understanding the illustration and then abstracting the problem information using mathematical words to create generalizations of general formulas. Students with logical-mathematical intelligence think by performing abstraction and generalization using mathematical symbols. The debugging stage was not performed by all students, resulting in less accurate final results.