Umi Barokah
Universitas Sebelas Maret, Surakarta

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Di UMKM Keripik Singkong Kabupaten Bojonegoro Nisa Puritan; Joko Sutrisno; Umi Barokah
Management Studies and Entrepreneurship Journal (MSEJ) Vol. 6 No. 3 (2025): Management Studies and Entrepreneurship Journal (MSEJ)
Publisher : Yayasan Pendidikan Riset dan Pengembangan Intelektual (YRPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37385/msej.v6i3.7906

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyerapan tenaga kerja di UMKM keripik singkong Kabupaten Bojonegoro. Sektor pertanian, salah satunya budidaya singkong, memiliki peranan penting dalam perekonomian lokal Kabupaten Bojonegoro karena menghasilkan 102.120 ton singkong tahun 2017. Pengolahan singkong menjadi keripik singkong dianggap strategis untuk meningkatkan nilai ekonomi dan memperpanjang masa simpan. Penelitian dilakukan di Kecamatan Baureno dan Kecamatan Ngasem dengan menggunakan purposive sampling untuk memilih beberapa UMKM Keripik Singkong dalam produksi keripik singkong. Untuk menganalisis penyerapan tenaga kerja di UMKM keripik singkong di Kabupaten Bojonegoro, dalam penelitian ini menggunakan analisis perhitungan hari orang kerja HOK yang dibutuhkan dalam setiap tahapan proses produksi keripik singkong. Penelitian ini menunjukkan bahwa UMKM keripik singkong memerlukan total 339,44 jam kerja atau 48,49 HOK per bulan, dengan mayoritas penyerapan tenaga kerja berasal dari luar keluarga, yaitu 193,38 jam atau 27,63 HOK. Tenaga kerja perempuan memegang peranan dominan, mencapai 279,04 jam atau 39,86 HOK. Tahapan produksi yang paling membutuhkan tenaga kerja adalah proses penjemuran dan pengemasan. UMKM keripik singkong melakukan produksi rata-rata 13 kali per bulan, dengan durasi setiap produksi sekitar 3 hari. Secara keseluruhan, hasil ini mengindikasikan bahwa UMKM keripik singkong berpotensi mengurangi tingkat pengangguran dan berkontribusi pada peningkatan lapangan pekerjaan. Saran dari penelitian ini adalah agar pemerintah daerah memberikan pelatihan keterampilan bagi pekerja, termasuk teknik produksi efisien dan manajemen bisnis bagi pemilik UMKM, meningkatkan kesejahteraan pekerja melalui upah yang adil dan kondisi kerja layak, serta memfasilitasi akses modal dengan kredit bunga rendah atau subsidi. Selain itu, pengembangan infrastruktur lokal dan promosi produk UMKM di pameran diharapkan dapat memperluas akses pasar. Implementasi langkah-langkah ini diharapkan meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi lokal secara inklusif dan berkelanjutan.