Permasalahan utama dari penurunan Kinerja Logistik Nasional di Indonesia menurut LPI (2023) yaitu pada variabel pengiriman internasional, kualitas dan kompetensi logistik, pelacakan & penelusuran, dan ketepatan waktu. Dampak dari penurunan kinerja logistik Indonesia menyebabkan biaya logistik mahal dan eksternalitas seperti kemacetan, gas emisi buang, kerusakan jalan. Reformasi ekosistem logistik nasional (NLE) yang dilakukan pemerintah sampai dengan saat ini diharapkan dapat memberikan kemudahan dan penyederhanaan proses hulu hingga hilir agar berdampak pada waktu dan biaya yang efisien. Dengan demikian, diharapkan ini dapat berdampak pada turunnya biaya logistik dari 23,5% menjadi 17% sehingga bisa disimpulkan bahwa dalam meningkatkan kinerja logistik nasional, pemerintah fokus pada penurunan biaya logistik dan infrastruktur pendukung kinerja logistik nasional. Sesuai dengan penjelasan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh variabel pengelolaan biaya logistik dan infrastruktur terhadap kinerja logistik di Indonesia. Lokasi penelitian dilakukan di empat Pelabuhan Hub Internasional yaitu Pelabuhan Belawan Medan, Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, dan Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar. Penelitian ini menggunakan metode gabungan yaitu analisis data kualitatif melalui Focus Group Disscusion terhadap narasumber yang kompeten dalam bidang logistik yang dianalisis dengan Aplikasi Nudist In Vivo. Selanjutnya dilakukan analisis data kuantitatif melalui kuesioner pada responden pelaku logistik di empat pelabuhan sampel dan dilakukan anlisis SEM dengan SMARTPLS (Partial Least Square). Hasil penelitian dari analisis SEM PLS menunjukkan bahwa 1) Pengelolaan biaya transportasi berpengaruh positif terhadap kinerja logistik di Indonesia melalui teknologi informasi sebagai mediasi sebesarĀ skor yang didaptkan adalah 0,057; 2) pengelolaan biaya pergudangan, inventori, dan administrasi berpengaruh positif terhadap kinerja logistik di Indonesia masing-masing sebesar 0,018, 0,07, dan 0,03, serta 3) infrastruktur berpengaruh positif terhadap kinerja logistik di Indonesia melalui hub perdagangan sebagai mediasi sebesar 0,27. Rekomendasi dari hasil penelitian ini bahwa untuk meningkatkan kinerja logistik nasional di Indonesia, pemerintah dapat berfokus pada 1) perbaikan dan peningkatan infrastruktur pelabuhan sebagai hub perdagangan untuk meningkatkan konektivitas backbone dan hinterland logistik nasional dan 2) memanfaatkan teknologi informasi untuk meningkatkan kinerja pengelolaan biaya transportasi agar dapat mendorong kinerja logistik.