Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

MARGINALISASI PEREMPUAN DALAM SISTEM PATRIARKI Ustutifa Qorry; Desy Safitri; Sujarwo Sujarwo
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 5 (2025): MEI 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Marginalisasi perempuan dalam sistem patriarki merupakan isu yang masih relevan hingga saat ini karena terus hadir dalam berbagai aspek kehidupan. Patriarki sebagai sistem sosial dan budaya menempatkan laki-laki sebagai pusat kekuasaan, yang menyebabkan perempuan mengalami keterpinggiran dalam akses pendidikan, pekerjaan, politik, hingga kehidupan sosial. Melalui pendekatan literatur review terhadap berbagai jurnal ilmiah dan teori relevan, ditemukan bahwa perempuan mengalami ketimpangan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti pendidikan, budaya, media, dan ranah domestik. Nilai dan norma yang diwariskan oleh tradisi, adat, dan bahkan tafsir agama memperkuat dominasi laki-laki dan menempatkan perempuan dalam posisi subordinat. Hal ini menciptakan ketimpangan struktural yang membatasi perempuan dalam mengembangkan potensi diri secara individu maupun kolektif. Marginalisasi tersebut tidak hanya terjadi secara kasat mata, namun juga bersifat simbolik dan sistemik, yang membentuk cara pandang masyarakat terhadap peran gender. Ketimpangan ini berdampak luas terhadap pembangunan sosial, ekonomi, dan politik. Oleh karena itu, penting dilakukan kajian komprehensif untuk mengungkap pola marginalisasi yang dialami perempuan agar dapat mendorong perubahan nilai sosial dan menciptakan keadilan gender secara menyeluruh. Penelitian ini menekankan pentingnya transformasi nilai sosial dan budaya serta keterlibatan laki-laki sebagai bagian dari solusi untuk mencapai kesetaraan gender yang berkelanjutan.
INTEGRASI NILAI-NILAI MULTIKULTURAL DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Tsania Luthfiani Salma; Desy Safitri; Sujarwo Sujarwo
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 6 (2025): JUNI 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemajemukan di Indoensia merupakan warisan yang harus dilestarikan. Dimana keberagaman yang ada terdiri atas budaya, suku, etnis, bahasa, agama, dan ras yang seringkali menimbulkan konflik di masyarakat akibat beberapa faktor salah satunya prasangkan terhadap kelompok lain dan masuknya budaya asing ke Indonesia. Hal tersebut menjadi tantangan dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang dinamis namun harmonis, oleh karena itu diperlukan pendekatan sistematis dalam mengatasi permasalahan tersebut. Artikel ini menngunakan metode studi literatur dengan menggunakan referensi penelitian-penelitian terdahulu. Pendidikan multikultural adalah salah satu pendekatan yang dapat digunakan sebagai upaya menumbuhkan sikap toleransi dan saling merhargai sejak dini khusunya integrasinya dalam Pembelajaran IPS. Pembelajaran IPS dipilih karena merupakan ilmu terpadu yang menggabungkan berbagai ilmu sosial seperti sosiologi, geografi, antropologi, humaniora, sejarah dan ekonomi. Dimana kita ketahui bahwa ilmu-ilmu tersebut sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari terutama mengenai nilai-nilai kebudayaan, sehingga mudah untuk diimplementasikan dan sesuai dengan prinsipnya yaitu kontekstual. Tulisan ini mengungkapkan tentang bagaimana integrasi nilai-nilai multikultural dalam Pembelajaran IPS dan tantangan yang terjadi dalam implementasinya.
HAMBATAN-HAMBATAN DALAM PENERAPAN PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA DI TINGKAT SMP Salman Al Farisi; Desy Safitri; Sujarwo Sujarwo
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 6 (2025): JUNI 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan salah satu program dari kurikulum merdeka, program tersebut memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melasanakan kegiatan yang dilakukan dalam meneliti sebuah topik sehingga dapat mencapai tujuan tertentu dengan menyesuaikan nilai-nilai pancasila. Tujuan dari P5 ialah agar peserta didik mendapatkan pengetahuan serta keterampilan diluar pembelajaran dan menyesuaikan dengan isu penting di lingkungan sekitarnya. Metode yang digunakan ialah pendekatan kualitatif dengan Teknik pengumpulan data melalui studi pustaka, peneliti mengumpulkan jurnal ilmiah, artikel, dan penelitian terdahulu di internet dengan menyesuaikan topik penelitian, peneliti meneliti penelitian sebelumnya mengenai hambatan serta kendala dalam mengimplementasikan projek penguatan profil pelajar Pancasila (P5) pada tingkat sekolah menengah pertama (SMP). Hasil penelitian menemukan beberapa hambatan yang seringkali terjadi di beberapa sekolah terutama sekolah menengah pertama (SMP) antara lain: kurangnya keterlibatan aktif peserta didik, kurangnya sosialisasi mengenai P5, keterbatasan fasilitas, keterbatasan anggaran, keterbatasan alokasi waktu penerapan P5. Temuan ini memberikan informasi mengenai hambatan yang seringkali terjadi sehingga kedepannya sekolah dapat melakukan evaluasi agar mendapatkan solusi dari hambatan-hambatan tersebut, upayanya agar hambatan-hambatan tersebut tahun berikutnya. Dengan demikian, hasil penelitian ini diharapkan pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila (P5) dapat berjalan dengan baik dan terhindar dari berbagai hambatan.
Dampak Globalisasi Terhadap Perubahan Budaya Lokal pada Masyarakat Taqiyyatus Syakhsiyyah; Desy Safitri; Sujarwo Sujarwo
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 6 (2025): JUNI 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Globalisasi sebagai fenomena multidimensional telah memberikan dampak signifikan terhadap budaya lokal di Indonesia, terutama dalam konteks perubahan nilai, identitas, dan praktik budaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dampak globalisasi terhadap budaya lokal dengan fokus pada pergeseran pola pikir generasi muda, homogenisasi budaya, serta tantangan dan peluang dalam pelestarian budaya. Metode yang digunakan adalah studi literatur dengan pendekatan kualitatif, mengumpulkan dan menganalisis berbagai sumber akademik terkait globalisasi dan budaya lokal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa globalisasi telah menggeser nilai-nilai tradisional seperti gotong royong dan kekeluargaan ke arah individualisme dan konsumerisme. Generasi muda cenderung lebih akrab dengan budaya global daripada budaya lokal, mengakibatkan penurunan minat terhadap bahasa daerah, tradisi, dan seni lokal. Selain itu, dominasi budaya asing melalui media digital mempercepat homogenisasi budaya, mengancam keberagaman budaya Indonesia. Namun, globalisasi juga membuka peluang revitalisasi budaya lokal melalui teknologi dan promosi internasional. Kesimpulannya globalisasi menuntut strategi adaptasi yang bijak, melibatkan peran pemerintah, pendidikan, dan masyarakat dalam memperkuat identitas budaya lokal. Pendidikan berbasis budaya, perlindungan kekayaan intelektual, dan inovasi dalam pelestarian budaya menjadi kunci untuk menjaga keberagaman budaya Indonesia di tengah arus globalisasi