Hardyanti, Elka Laras
Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

FORMULASI SEDIAAN SALEP KOMBINASI EKSTRAK GETAH ASHITABA (Angelica keiskei koudzumi) DAN BAWANG MERAH BIMA (Allium sp.) SEBAGAI KANDIDAT OBAT ULKUS DIABETIKUM Hardyanti, Elka Laras; Pertiwi, Ajeng Dian; Auliya, Nurhikmatul
PARMACEUTICAL AND TRADITIONAL MEDICINE Vol 2, No 2 (2018): Pharmaceutical and Traditional Medicine
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Getah ahitaba dan bawang merah bima mengandung banyak zat senyawa bioaktif yang berkhasiat obat sehingga digunakan sebagai obat tradisional. Salah satu khasiat getah ashitaba ialah sebagai antimikroba yang diduga berasal dari kandungan golongan alkaloid, saponin, flavonoid, triterfenoid, glikosida dan tanin sedangkan untuk bawang merah bima juga berkhasiat sebagai antimikroba yang diduga berasal dari kandungan allisin, Alilpropil disulfide seperti flavonoid, flavonol dan saponin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas formulasi sediaan salep kombinasi ektrak getah ashitaba dan bawang merah bima untuk ulkus diabetiukum. Metode ektraksi yang digunakan adalah metode maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 96%. Formulasi sediaan dibuaat dengan menggunakan basis vaselin album dan tambahan PEG dengan kosentrasi 5% dan 10%. Data yang diperoleh berupa uji organoleptik, uji pH, uji homogenitas, uji iritasi kulit sukarelawan dan uji in vivo. Dari hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa sediaan setengah padat, bau khas bawang merah bima dan bewarna kuning, pH sediaan adalah 6, uji homogenitas menunjukkan tidak ada butiran kasar yang terdapat dalam formulasi sediaan salep dan tidak adanya iritasi pada kulit sukarelawan. Hasil uji in vivo formulasi sediaan salep kombinasi ektrak getah ashitaba dan bawang bima efektif dalam penyembuhan luka sayatan yang telah terinfeksi bakteri Staphylococcus aureus. Dimana formulasi yang efektif adalah formulasi sediaan salep konsentrasi 10% dengan prosentase penyembuhan luka sayatan mencapai 78%.