Cut Linar
AKBID Darussalam Lhokseumawe

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan Pengetahuan Orang Tua Tentang Stimulasi Dengan Perkembangan Bahasa Pada Anak Usia Toddler Fitria; Ns.Linda Adriani,M.Kep; Cut Linar
Indonesia Vol 3 No 1 (2021): April
Publisher : STIKes Darussalam Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Angka kejadian gangguan perkembangan bahasa diperkirakan berkisar antara 1% sampai 32% pada populasi normal di Eropa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan orang tua tentang stimulasi dengan perkembangan bahasa pada anak usia toddler di Desa Mata Mamplam Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen. Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional study. Penelitian ini telah dilaksanakan tanggal 13 Juni 2020. Populasi adalah seluruh ibu yang memiliki anak usia toddler di Desa Mata Mamplam Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen berjumlah 43 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total populasi yaitu seluruh populasi dijadikan sampel yang berjumlah 43 ibu. Hasil uji validitas kuesioner pengetahuan di Desa Cot Iju terhadap 10 responden pada tanggal 5 Juni 2020 diperoleh pernyataan yang valid 16 item dan yang tidak valid 6 item. Pengolahan data dengan editing, coding, processing, cleaning, tabulating dan menggunakan uji chi square. Hasil analisa univariat diperoleh pengetahuan orang tua tentang stimulasi di Desa Mata Mamplam Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen sebagian besar pada kategori pengetahuan kurang dengan frekuensi 24 orang (55,8%) dan perkembangan bahasa anak usia toddler sebagian besar pada kategori perkembangan tidak sesuai dengan frekuensi 23 orang (53,5%). Hasil analisis bivariat didapatkan nilai ρ (0,000) < α (0,05), sehingga Ha diterima dan Ho ditolak, yang berarti ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan orang tua tentang stimulasi dengan perkembangan bahasa anak usia toddler di Desa Mata Mamplam Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen. Diharapkan kepada responden memberi informasi
Efektivitas Pendidikan Kesehatan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Remaja Putri Tentang Flour Albus Hijjatul Fajri Azhar; Hernita; Cut Linar
Indonesia Vol 5 No 1 (2023): April
Publisher : STIKes Darussalam Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah kesehatan reproduksi remaja khususnya wanita yang sering dikeluhkan salah satunya adalah keputihan. Keputihan dapat berupa fluor albus fisiologis (normal) dan keputihan patologis (tidak normal). Tujuan penelitian untuk mengetahui efektivitas pendidikan kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan remaja putri tentang flour albus di Desa Meunasah Blang Ara Kecamatan Kuta Makmur Kabupaten Aceh Utara. Desain penelitian Quassy experiment. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 25 sampai dengan 27 Agustus 2022. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja putri yang berumur 10-19 tahun di Desa Meunasah Blang Ara Kecamatan Kuta Makmur Kabupaten Aceh Utara sebanyak 46 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah 46 orang dengan menggunakan teknik total sampling. Pengumpulan data dengan menyebarkan kuesioner. Metode pengolahan data dengan langkah editing, coding, transfering dan tabulating. Berdasarkan hasil analisis univariat pengetahuan remaja putri tentang flour albus sebelum diberikan pendidikan kesehatan berada pada kategori kurang yaitu sebanyak 31 responden (67.4%) dan pengetahuan remaja putri tentang flour albus sesudah diberikan pendidikan kesehatan berada pada kategori baik yaitu sebanyak 36 responden (78.3%). Hasil analisis bivariat didapatkan p value < α= 0.05, jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan kesehatan efektif terhadap peningkatan pengetahuan remaja putri tentang flour albus di Desa Meunasah Blang Ara Kecamatan Kuta Makmur Kabupaten Aceh Utara. Diharapkan kepada remaja putri agar lebih aktif untuk mengikuti kegiatan penyuluhan, pendidikan kesehatan serta sosialisasi mengenai kesehatan reproduksi remaja untuk menghindarkan remaja putri dari flour albus.