Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

BIMBINGAN TEKNIS KONSELOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN SELF AWARENESS BAGI PENYANDANG TUNARUNGU DI YAYASAN RUMAH DISABILITAS BORNEO BANJARMASIN Zainal Fauzi; Sri Ayatina Hayati; Neneng Islamiah
JURNAL PENGABDIAN AL-IKHLAS UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARY Vol 11, No 1 (2025): AL-IKHLAS JURNAL PENGABDIAN
Publisher : Universitas Islam kalimantan MAB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/jpaiuniska.v11i1.15686

Abstract

Penyandang disabilitas mempunyai permasalahan yang sangat kompleks dalam hidupnya terutama terkait dengan kecacatan yang dimilikinya. Disabilitas secara umum merupakan suatu pemaknaan yang digunakan untuk seseorang yang mengalami cacat, baik cacat fisik maupun cacat mental. Selain keluarga, peran lembaga pendidikan atau sekolah juga penting dalam merubah perilaku anak disabilitas. Teman sebaya memberikan para remaja tempat untuk melakukan sosialisasi dalam suasana yang diciptakan sendiri. Salah satu fungsi terpenting dari kelompok teman sebaya adalah untuk memberikan sumber informasi dan komparasi tentang dunia di luar keluarga. self awareness remaja akan membantu konselor sebaya. Dalam konseling, kesadaran diri dianggap penting dari pengetahuan pribadi untuk menghargai pandangan dunia klien dan untuk mengatasi bias negatif yang terkait dengan konseling dari sudut pandang konselor.Solusi yang tawarkan oleh pelaksana kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah: 1) Upaya membantu anak tunarungu dalam menyelasaikan permasalahan melalui konseling sebaya, 2) Memberikan pemahaman kepada anak tunarungu dalam melaksanakan konselor sebaya, 3) Memberikan bimbingan teknik konselor sebaya dalam meningkatkan self awareness bagi penyandang tunarungu.Kegiatan ini dilaksanakan selama 1 kali pertemuan atau setara dengan 4 jam pelatihan dengan berbagai metode seperti ceramah, demonstrasi, dan praktek tersupervisi. Khalayak sasaran pada kegiatan ini adalah 10 remaja disabilitas tunarungu di yayasan rumah disabilitas borneo banjarmasin. Hasil evaluasi menunjukkan terjadi peningkatan keilmuan baru bagi anak tunarungu dalam melaksanakan konseling sebaya