Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Komunikasi Informasi Edukasi Penyakit Jantung Pada Remaja Obesitas Lakhsmi, Bety Semara; Herianto, Fadjar
Jurnal SOLMA Vol 7 No 1 (2018)
Publisher : Uhamka Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29405/solma.v7i1.665

Abstract

Gejala awal pada remaja yang menderita penyakit jantung sama dengan orang dewasa, antara lain nyeri pada dada, mengeluarkan keringat terutama telapang tangan, merasa lelah berlebihan, nafas berat, jantung berdebar-debar, sakit kepala, dan perut kembung.  Penyakit jantung merupakan penyakit yang disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah arteri/nadi. Konsumsi sayur dan buah-buahan yang mengandung antioksidan yang tinggi, dapat mencegah terjadinya stress oksidatif, yang merupakan salah satu penyebab timbulnya plak pada pembuluh darah. Namun kenyataan yang ada 80 % remaja tidak mengkonsumsi sayur dan buah secara rutin setiap hari, dan lebih banyak mengkonsumsi makanan siap saji yang mengandung kadar lemak tinggi. Obesitas terjadi pada remaja dengan jumlah semakin meningkat tiap tahun. Obesitas dapat merubah metabolisme tubuh, dimana terjadi kemunduran pengolahan lemak dalam tubuh, sehingga penimbunan lemak semakin tinggi. Obesitas central, adalah penimbunan lemak di perut, dimana lemak di perut lebih berisiko membentuk plak di pembuluh darah, dan berakibat penyumbatan. Pemberikan Komunikasi Iinformasi Edukasi (KIE) tentang pencegahan penyakit jantung pada remaja menjadi suatu hal yang penting.  Hal ini yang melatarbelakangi kegiatan pengabdian masyarakat ini perlu dilakukan. Pencegahan penyakit jantung harus dilakukan sejak dini saat usia muda. adapun metode yang dilaksanakan 1) mencari dan menemui mahasiswa memiliki obesitas dan overweight (35 mahasiswa), 2) pengisian biodata dan mengukur berat badan, dan 3) pembekalan pengetahuan materi gaya hidup sehat. Kemudian dapat disimpulkan: 1) Penyakit jantung sangat berkaitan dengan gaya hidup dimana perilaku hidup sehat seperti menjaga berat badan, konsumsi sayur dan buah, aktifitas fisik dan rutin berolah raga dapat menurunkan risiko penyakit jantung, 2) Pencegahan penyakit jantung diupayakan melalui pengelolaan factor risiko yang dapat dimodifikasi termasuk salah satunya adalah obesitas. 3) Kegiatan Komunikasi Informasi dan Edukasi melalui media leaflet dapat dilakukan untuk remaja. Nilai satuan penukar ditampilkan dalam leaflet dapat dijadikan rujukan setiap membaca label pada kemasan makanan.
Faktor Risiko Penyakit Hipertensi pada Usia Produktif Lakhsmi, Bety Semara; Mardhiati, Retno
ARKAVI [Arsip Kardiovaskular Indonesia) Vol 2 No 1 (2017): Arkavi: Arsip Kardiovaskular Indonesia
Publisher : UHAMKA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4073.125 KB) | DOI: 10.22236/arkavi.v2i1

Abstract

Faktor risiko hipertensi adalah umur, jenis kelamin, riwayat keluarga, kebiasaan merokok, konsumsi garam, konsumsi lemak jenuh, minuman beralkohol, obesitas, kurang aktifitas fisik, dan stres. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang prevalensi daktor risiko penyakit hipertensi pada usia produktif, menganalisa faktor risiko dominan dan untuk menganalisa faktor risiko yang berpeluang paling tinggi terhadap kejadian hipertensi dosen dan tenaga kependidikan Universitas Muhammadiyah Prof DR. Hamka. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif melalui pendekatan rancangan Cross Sectional menggunakan teknik sampling jenuh sebanyak 55 orang. Pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner dengan pertanyaan terstruktur. Responden mengisi kuesioner dan dites kadar kolesterol serta tekanan darahnya. Analisa dilakukan secara deskriptif. Hasil kemajuan penelitian ini menggunakan analisis univariat. Hasil menunjukkan responden terbanyak adalah perempuan 61%, dengan rata-rata tekanana dara sistol 113,83% ml/Hg dan diastol 77,83 ml/Hg. Rata-rata tekanan kolesterol responden 221 mg/dL, berat badan 62,03 kg. Responden menjawab terbanyak, riwayat hipertensi ada pada keluarga besar bukan pada orang tua atau saudara kandung. Konsumsi buah dan sayur lebih banyak yang menjawab jarang. Reponden lebih banyak menjawab tidak olah raga, item stress lebih banyak pada pola tidak sabar, tidak santai, mudah tersinggung. Saran, adanya penelitian lebih lanjut tentang kolesterol lengkap pada dosen dan karyawan FIKES UHAMKA. Kata Kunci : Hipertensi, Kolesterol, Tekanan Darah