p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Penataan Ruang
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemodelan Faktor yang Mempengaruhi Sistem Housing Career Penghuni Rusunawa di Kota Surabaya (Studi Kasus di Tiga Tipologi Penghuni Rusunawa) Aisyah Nur Az Zahra; I Dewa Made Frendika Septanaya
Jurnal Penataan Ruang Vol. 19 No. 1 (2024): Jurnal Penataan Ruang 2024
Publisher : Jurnal Penataan Ruang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu masalah perumahan di Indonesia adalah kemudahan akses terhadap perumahan terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah, terutama di kota-kota besar seperti Surabaya. Untuk memenuhi kebutuhan akan hunian, rumah susun sederhana sewa (rsunawa) digagas sebagai solusi dari permasalahan hunian untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). MBR dapat menyewa rusunawa yang dimaksudkan sebagai tempat tinggal yang bersifat temporer sebagaimana dicantumkan dalam pasal 2 Peraturan Walikota Surabaya No. 83 Tahun 2022. Walaupun Rusunawa bersifat temporer, masih banyak dari penghuni yang telah menghuni Rusunawa hingga puluhan tahun. Ini tidak selaras dengan teori housing career yang menyatakan perubahan dalam hidup individu dapat memengaruhi keputusan berpindah. Penelitian dilakukan untuk mencari faktor yang signifikan mempengaruhi housing career penghuni Rusunawa dan memodelkannya. Menggunakan metode partial least square (PLS) sebagai alat analisis, didapatkan hasil empat variabel berperan signifikan dalam menentukan keputusan penghuni untuk pindah dari Rusunawa yaitu variabel sumber daya, gaya hidup, pasar perumahan, dan kebijakan.
Pemodelan Faktor yang Mempengaruhi Sistem Housing Career Penghuni Rusunawa di Kota Surabaya (Studi Kasus di Tiga Tipologi Penghuni Rusunawa) Aisyah Nur Az Zahra; I Dewa Made Frendika Septanaya
Jurnal Penataan Ruang Vol. 19 No. 2 (2024): Jurnal Penataan Ruang 2024
Publisher : Jurnal Penataan Ruang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelurahan Peneleh, yang terletak di pusat Kota Surabaya, mempunyai daya tarik wisata berupa peninggalan sejarah. Dinamika perkembangan pariwisata telah terjadi di kampung ini yang ditunjukkan melalui peningkatan jumlah kunjungan wisatawan secara bertahap setelah mengalami penurunan signifikan akibat pandemi Covid-19. Dalam mendukung pengelolaan pariwisata oleh warga Peneleh, telah terdapat Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang menjadi modal utama perwujudan Community Based Tourism (CBT). CBT merupakan pariwisata yang melibatkan partisipasi aktif dan keterlibatan masyarakat lokal dalam pengembangan kegiatan pariwisata. Permasalahan ditemukan masih lemahnya keberadaan Pokdarwis serta rendahnya partisipasi warga lokal dimana dapat mengancam eksistensi Peneleh kedepannya. Dalam menjaga eksistensinya, ketahanan masyarakat sebagai pelaku industri pariwisata dibutuhkan untuk beradaptasi, pulih, dan bertahan dari dinamika pariwisata yang terjadi seperti pandemi dan modernisasi perkotaan. Adapun, masyarakat sebagai stakeholder yang berperan dalam pengembangan pariwisata, memiliki pengaruh dan kepentingannya masing-masing. Guna mendukung pariwisata berkelanjutan, perlu mengetahui kondisi keduanya (ketahanan serta peran masyarakat) sebagai dasar dalam merumuskan strategi pengembangan CBT. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memformulasikan strategi peningkatan ketahanan masyarakat ketika menghadapi situasi unpredictable yang mengancam eksistensi Peneleh sesuai dengan peran stakeholder masyarakat dalam pengembangan pariwisata. Data penelitian diperoleh melalui studi literatur, observasi non partisipan, dan wawancara mendalam kepada responden masyarakat melalui teknik snowballing dan purposive sampling. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan teknik skoring statistik dan content analysis. Pokdarwis merupakan stakeholder yang paling berkepentingan dan berpengaruh serta berperan sebagai konseptor, regulator, fasilitator, implementer, koordinator, dan akselerator. Ketahanan ekonomi paling rendah, begitu juga dengan ketahanan sosial dan kelembagaan yang ketiganya di bawah rata-rata ketahanan keseluruhan. Dengan demikian, perumusan strategi difokuskan untuk meningkatkan ketiga aspek tersebut, yakni terkait dengan: pembentukan komunitas bisnis, pembangunan balai kreatif dan koperasi pariwisata, pengadaan lokakarya kreatif, serta pengaturan monitoring dan evaluasi partisipatif.