Kepadatan penduduk dan keterbatasan lahan di Kabupaten Bandung menimbulkan tantangan serius dalam pemenuhan hunian layak, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Untuk meresponsnya, Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Disperkimtan) Kabupaten Bandung mengimplementasikan program Rumah Susun sebagai strategi penyediaan perumahan. Penelitian ini bertujuan menganalisis strategi Disperkimtan dalam pemenuhan kebutuhan rumah layak huni melalui program Rumah Susun, menggunakan teori strategi Geoff Mulgan. Dengan pendekatan kualitatif eksploratif, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan analisis dokumen dari informan kunci yang dipilih secara purposive. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi Disperkimtan telah dirumuskan berdasarkan lima dimensi teori Mulgan: tujuan, lingkungan, arah, tindakan, dan pembelajaran. Strategi ini mencakup penyediaan akses rumah terjangkau, identifikasi tantangan internal-eksternal (anggaran, birokrasi, kebijakan), serta langkah konkret seperti pembangunan dan peningkatan infrastruktur rumah susun. Meskipun menghadapi hambatan, implementasi strategi ini memerlukan evaluasi berkelanjutan dan adaptasi sesuai prinsip pembelajaran dari pengalaman sebelumnya. Diharapkan strategi ini dapat meningkatkan efektivitas program dan berkontribusi signifikan pada pemenuhan rumah layak huni di Kabupaten Bandung.