Penelitian ini menelusuri dinamika ekologi administrasi dalam konteks tata kelola politik daerah dengan fokus pada pemerintahan daerah Gorontalo. Konsep ekologi administrasi menekankan adanya keterkaitan dan saling ketergantungan antara sistem administrasi dengan faktor sosial, politik, ekonomi, budaya, serta lingkungan yang memengaruhi implementasinya. Menggunakan pendekatan kualitatif melalui studi dokumen dan wawancara mendalam, penelitian ini mengungkap bagaimana tata kelola pemerintahan di Gorontalo dibentuk oleh faktor-faktor ekologi seperti nilai budaya, tradisi politik, karakteristik geografis, serta struktur sosial ekonomi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekologi administrasi menjadi kerangka penting dalam memahami interaksi antara struktur politik formal dan jaringan sosial budaya informal. Kearifan lokal berupa adat dan nilai religius berperan signifikan dalam membentuk perilaku politik, proses pengambilan keputusan, dan efektivitas administrasi. Namun, tantangan ekologis seperti keterbatasan sumber daya, hubungan pemerintah pusat dan daerah, serta pengaruh global menghadirkan hambatan yang memerlukan strategi tata kelola adaptif. Penelitian ini menegaskan bahwa penerapan pendekatan ekologi dalam tata kelola daerah dapat meningkatkan akuntabilitas, inklusivitas, dan keberlanjutan, serta memperkaya kajian ekologi administrasi dalam konteks politik lokal di Indonesia.