Abstrak : Masjid bukan hanya digunakan sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagaitempat untuk memberdayakan umat Islam. Masjid Istiqlal, sebagai masjid negara,menjadi salah satu tempat yang menunjukkan realitas peradaban Islam yang tengahberlangsung di Indonesia. Sebagai Masjid terbesar di Indonesia dan jumlahpengunjung yang mencapai 200.000 pengunjung setiap bulannya membuat MasjidIstiqlal menjadi salah satu landmark Indonesia. Dalam upayanya menjadi masjid yangterus hidup, Masjid Istiqlal merancang program-program yang bertujuan untukmeningkatkan kesejahteraan umatnya. Program tersebut dikandung dan dilahirkanmelalui kolaborasi ide dan kinerja yang dilakukan oleh Badan Pengelola Masjid Istiqlal(BPMI) yang digodok di ruangan penunjang yang berada di lantai dasar Masjid Istiqlal.Namun, ruangan penunjang tersebut memiliki bebarapa permasalahan yangmembuat proses kolaborasi ide berjalan tidak maksimal. Ketidakpastian fungsi ruangkarena intensitas perubahan layout yang tinggi, tidak adanya ruangan komunal, sertakurangnya identitas Masjid Istiqlal di lantai dasar menjadi permasalahan utama yangakan dijawab melalui solusi desain. Tujuan perancangan ini adalah untukmenciptakan ruangan penunjang yang baik sesuai dengan semangat tujuan yangberlaku di Masjid Istiqlal yaitu sebagai pusat pemberdayaan umat melalui metodepengumpulan data observasi, wawancara, kuesioner, dan studi literasi. Hasil dariperancangan tersebut dirumuskan pendekatan Place Making yang dapat menjawabpermasalahan yang ada.Kata kunci : masjid, Istiqlal, ruangan penunjang, permasalahan, place making