p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Central Publisher
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ILMU KALAM DI ERA DIGITAL: TANTANGAN DAN PELUANG DALAM MENJAWAB PROBLEMATIKA KEISLAMAN KONTEMPORER Umi Waqhidah; Diah Novita Fardani
Journal Central Publisher Vol 2 No 7 (2024): Jurnal Central
Publisher : Central Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60145/jcp.v2i7.477

Abstract

Latar Belakang : Perkembangan teknologi informasi yang pesat, kemunculan media sosial, serta algoritma digital yang membentuk pola konsumsi pengetahuan umat Islam telah mendisrupsi cara pandang, otoritas, dan metode penyampaian ajaran keagamaan, termasuk wacana-wacana teologis. Ilmu Kalam, yang selama ini berperan sebagai alat rasionalisasi aqidah dan penjaga kemurnian iman dari pengaruh eksternal, kini dituntut untuk beradaptasi dengan konteks baru yang lebih kompleks. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dinamika transformasi Ilmu Kalam sebagai disiplin teologi Islam klasik dalam menghadapi tantangan dan peluang di era digital. Metode : Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui kajian pustaka atas literatur klasik, kontemporer, serta sumber digital, penelitian ini mengidentifikasi perlunya pembaruan metodologi dan pembacaan ulang terhadap isu-isu teologis dalam perspektif yang lebih kontekstual. Hasil dan Pembahasan : Penelitian ini menunjukkan bahwa era digital dapat menjadi medium strategis bagi revitalisasi Ilmu Kalam agar tidak sekadar bertahan, tetapi juga berkembang sebagai ilmu yang relevan, dialogis, dan kontributif. Kesimpulan : Ilmu Kalam dapat mengambil peran strategis sebagai landasan teologis yang mendorong kesadaran keberagamaan yang kritis, inklusif, dan transformatif, serta sebagai fondasi moral bagi pembangunan peradaban Islam yang berkeadaban dan responsif terhadap tantangan zaman.
HIJAB DALAM SOROTAN TAFSIR KONTEMPORER: ANTARA KEWAJIBAN RELIGIUS DAN TUNTUTAN SOSIAL Umi Waqhidah; Annias Suci Pratamia
Journal Central Publisher Vol 2 No 7 (2024): Jurnal Central
Publisher : Central Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60145/jcp.v2i7.478

Abstract

Latar Belakang : Hijab telah berkembang menjadi lambang identitas, gaya hidup, dan bahkan objek yang dikomodifikasi dalam industri fashion dan lanskap media digital. Pergeseran ini dipengaruhi oleh globalisasi, kemajuan teknologi informasi, dan tumbuhnya rasa identitas agama di kalangan perempuan Muslim perkotaan. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penafsiran hijab dalam tafsir-tafsir kontemporer dan mengeksplorasi bagaimana penafsiran tersebut bersinggungan dengan tuntutan sosial dan representasi budaya populer di Indonesia. Selain itu, artikel ini juga menyelidiki peran media sosial dalam membentuk persepsi publik tentang hijab sebagai simbol spiritual dan estetika. Metode : Dengan menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif dan analisis interdisipliner, penelitian ini mengkaji perspektif penafsir modern seperti Quraish Shihab, Amina Wadud, dan Nasr Hamid Abu Zayd, yang menekankan perlunya pemahaman kontekstual, historis, dan inklusif terhadap teks-teks AL-Quran. Hasil dan Pembahasan : Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa hijab telah menjadi titik temu antara nilai-nilai agama, konstruksi sosial, dan kepentingan budaya, sehingga memunculkan perdebatan baru seputar otoritas penafsiran, kebebasan beragama, dan agensi perempuan Muslim. Kesimpulan : Wacana tentang hijab harus dilihat sebagai fenomena yang kompleks yang membutuhkan pendekatan interpretasi yang reflektif, kritis, dan peka terhadap konteks.