Knalpot brong merupakan salah satu permasalahan yang sering terjadi di lingkungan pedesaan, termasuk di Padukuhan Pakwungu. Suara bising yang dihasilkan knalpot jenis ini tidak hanya mengganggu kenyamanan masyarakat, tetapi juga melanggar peraturan lalu lintas yang berlaku. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas metode sosialisasi dalam menangani penggunaan knalpot brong, khususnya di kalangan remaja sebagai pengguna utama kendaraan bermotor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan partisipatif dengan melibatkan warga dan remaja melalui kegiatan sosialisasi. Kegiatan ini meliputi penyuluhan mengenai dampak negatif penggunaan knalpot brong, baik dari segi hukum maupun lingkungan, serta diskusi kelompok untuk mencari solusi bersama. Data dikumpulkan melalui observasi langsung, wawancara, dan kuesioner sebelum dan sesudah pelaksanaan sosialisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sosialisasi yang dilakukan secara terarah dan melibatkan tokoh masyarakat berhasil meningkatkan kesadaran warga, khususnya remaja, terhadap pentingnya menggunakan knalpot standar. Hal ini dibuktikan dengan penurunan signifikan penggunaan knalpot brong di Padukuhan Pakwungu dalam kurun waktu dua bulan setelah kegiatan sosialisasi. Kesimpulannya, metode sosialisasi terbukti efektif dalam menangani masalah knalpot brong. Keterlibatan aktif masyarakat dan pendekatan edukatif menjadi kunci keberhasilan program ini, yang dapat diterapkan di desa lain dengan permasalahan serupa.