Aulia Dyah Kurnia Dewi
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

TANTANGAN DAN STRATEGI KONSELOR KOMUNITAS: ANALISIS DINAMIKA KECERDASAN EMOSIONAL ANAK DARI KELUARGA BROKEN HOME Aulia Dyah Kurnia Dewi; Fimma Meirianzsa Taqwaranti; Shalsabilla Putri Handini; Muslikah, Muslikah; Ashari Mahfud
Liberosis: Jurnal Psikologi dan Bimbingan Konseling Vol. 11 No. 4 (2025): Liberosis: Jurnal Psikologi dan Bimbingan Konseling
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3287/liberosis.v11i4.12592

Abstract

Keluarga merupakan fondasi utama dalam pembentukan karakter dan kecerdasan emosional anak. Namun, anak-anak yang tumbuh dalam keluarga broken home sering kali menghadapi tantangan psikologis yang kompleks, seperti ketidakmampuan mengelola emosi, krisis identitas, serta kesulitan menjalin hubungan sosial. Kondisi ini menempatkan konselor komunitas pada peran strategis dalam upaya membantu anak-anak mengembangkan kecerdasan emosional yang stabil. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tantangan yang dihadapi konselor komunitas dalam mendampingi anak-anak dari keluarga broken home, serta mengidentifikasi strategi konseling yang efektif dan aplikatif. Penelitian ini menggunakan metode kajian literatur dengan memadukan pandangan dari berbagai sumber, termasuk artikel, buku, dan jurnal. Hasil kajian menunjukkan bahwa tantangan utama meliputi ketertutupan anak dalam mengekspresikan emosi, kesulitan membangun kepercayaan, krisis jati diri, serta kurangnya dukungan orang tua dalam proses konseling. Untuk menjawab tantangan tersebut, konselor komunitas dapat menerapkan berbagai strategi seperti media ekspresif, terapi menulis, Gratitude Cognitive Behavior Therapy (G-CBT), pendekatan self-regulated learning, komunikasi persuasif, serta penguatan positif dalam konseling individu. Strategi-strategi ini tidak hanya membantu anak dalam menstabilkan emosi, tetapi juga memperkuat harga diri dan membangun kembali hubungan sosial yang sehat. Dengan pendekatan yang tepat dan berkelanjutan, konselor komunitas diharapkan mampu menjadi fasilitator utama dalam pemulihan emosional anak-anak dari keluarga broken home.