Beternak sapi merupakan sektor penting dalam perekonomian Indonesia, khususnya dalam memenuhi kebutuhan distribusi sapi antarwilayah. Namun, Karantina Ainiba sering menghadapi kendala dalam pengiriman sapi akibat ketidaksesuaian kriteria kesehatan, berat, dan kondisi fisik, yang berpotensi menimbulkan kerugian ekonomi. Penelitian ini bertujuan mengembangkan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) berbasis web dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk mengoptimalkan pemilihan sapi layak kirim. Sistem ini mempertimbangkan tiga kriteria utama: berat sapi, kesehatan, dan kondisi fisik, yang dinilai oleh pakar (dokter hewan) menggunakan skala perbandingan berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode AHP mampu memberikan rekomendasi objektif dengan konsistensi rasio (CR) < 0,1, mengindikasikan validitas hasil. Sapi dengan kode S-001 terpilih sebagai alternatif terbaik (nilai 0,573) karena keunggulan pada berat ideal (200–250 kg) dan kesehatan. Implementasi sistem menggunakan model Waterfall mencakup analisis kebutuhan, perancangan, pengujian (black box testing), dan operasionalisasi. Pengujian fungsional membuktikan sistem berjalan optimal, termasuk fitur login, input data, dan perhitungan AHP. Keterbatasan penelitian terletak pada jumlah sampel (20 sapi) dan kriteria yang belum mencakup faktor dinamis seperti harga pasar. Untuk pengembangan selanjutnya, disarankan menambah variabel seperti usia atau riwayat vaksinasi, mengintegrasikan AHP dengan metode lain seperti TOPSIS, serta mengembangkan versi mobile untuk kemudahan survei lapangan. Sistem ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi seleksi sapi dan mengurangi kerugian ekonomi di Karantina Ainiba.