Sebagai negara agraris, Indonesia sangat bergantung pada sektor pertanian, dengan beras dan kacang tanah menjadi komoditas utama yang memainkan peran penting dalam perekonomian. Namun, penurunan luas lahan pertanian dan dampak perubahan iklim telah menyebabkan penurunan produksi domestik, sehingga impor menjadi alternatif utama untuk memenuhi kebutuhan. Kondisi ini berisiko meningkatkan masuknya hama pascapanen dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) yang dapat mengancam ketahanan pangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi spesies dan populasi serangga hama di gudang penyimpanan kacang tanah dan beras impor, serta menganalisis pengaruh faktor lingkungan terhadap keanekaragaman serangga. Penelitian dilakukan di gudang kacang tanah di Semarang dan gudang beras Bulog di Jawa Tengah selama periode September hingga Oktober 2024. Berbagai metode pengambilan sampel digunakan, termasuk yellow sticky trap, yellow sticky trap dan lada hitam, perangkap umpan, dan perangkap jatuhan. Identifikasi serangga dilakukan secara morfologis dengan mikroskop stereo, sementara analisis data menggunakan indeks keanekaragaman Shannon-Wiener dan indeks dominasi Simpson. Hasil penelitian menemukan tujuh spesies serangga di gudang kacang tanah dan enam spesies di gudang beras, dengan spesies dominan seperti Cryptolestes ferrugineus, Tribolium castaneum, dan Liposcelis sp. Faktor lingkungan, seperti suhu dan kelembapan, terbukti memengaruhi keanekaragaman serangga hama. Penelitian ini menegaskan pentingnya pengelolaan gudang yang optimal untuk mencegah infestasi hama dan memperkuat langkah karantina.