Latar Belakang: mahasiswa cenderung dituntut untuk mengikuti mata kuliah dengan duduk di kelas dalam waktu yang cukup lama. Duduk dalam waktu yang lama secara berulang tanpa diimbangi olahraga rutin dapat mengakibatkan menurunnya ekstensibilitas otot khususnya hamstring. Untuk meningkatkan ekstensibilitas hamstring dapat menggunakan instrument assisted soft tissue mobilization (IASTM). Instrumen ini menghasilkan tekanan mekanik yang dapat merusak jaringan parut dan mengurangi perlengketan pada fascia sehingga ekstensibilitas otot dapat meningkat. Tujuan: untuk mengetahui pengaruh pemberian myofascial release menggunakan IASTM terhadap peningkatan ekstensibilitas hamstring pada mahasiswa. Metode: penelitian ini menggunakan one group with control dimana sebanyak 20 subjek dibagi menjadi kelompok perlakuan yang diberi myofascial release menggunakan IASTM terdiri dari 11 orang dan kelompok kontrol terdiri dari 9 orang. Penelitian dilakukana pada bulan September 2023. Ekstensibilitas hamstring diukur menggunakan goniometer dengan cara active knee extension test (AKE) dan diukur sebelum dan sesudah perlakuan. Hasil: berdasarkan hasil uji statistik sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok perlakuan didapat hasil p = 0,016 (p<0,05) yang berarti ada beda pengaruh. Sedangkan pada kelompok kontrol didapat hasil p = 0,564 (p>0,05) yang bearti tidak ada beda. Uji beda sesudah perlakuan dilakukan pada kedua kelompok dengan hasil p = 0,012 (p<0,05) yang berarti ada beda. Kesimpulan: myofascial release menggunakan IASTM berpengaruh terhadap peningkatan ekstensibilitas hamstring.Kata kunci: Myofascial release, IASTM, ekstensibilitas hamstring