Eliyanti, Uzma
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Biaya dan Kualitas Hidup Pasien Kanker Paru Non-Small Cell Lung Cancer (NSCLC) Mutasi Epidermal Growth Factor Receptor (EGFR) Eliyanti, Uzma; Tyas, Rafi Setyoning; Hapsari, Indri; Setiawan, Didik
Jurnal Ilmiah Farmasi Vol. 21 No. 1 (2025): Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jif.vol21.iss1.art3

Abstract

Introduction: Lung cancer remains a leading cause of death worldwide, with non-small cell lung cancer (NSCLC) carrying the highest incidence among lung cancer types, particularly in patients with epidermal growth factor receptor (EGFR) mutations. The first-line therapy for NSCLC lung cancer patients with EGFR mutations typically involves the tyrosine kinase inhibitor (TKI) group.Objective: The study aimed to compare the cost utility of the two TKI groups (afatinib and erlotinib) for NSCLC patients with EGFR mutations.Methods: This pharmacoeconomic study was conducted using the Cost Utility Analysis (CUA) method from the patient’s perspective. The study included 33 patients receiving afatinib and 12 patients receiving erlotinib, conducted in 2022-2023 at Kariadi Hospital, Semarang, and Prof. Dr. Margono Soekarjo Hospital, Purwokerto. Therapeutic outcomes were measured using Quality Adjusted Life Year (QALY), and cost components included actual costs and estimated costs based on clinical pathways. CUA was presented in the form of an Incremental Cost Effectiveness Ratio (ICER).Results: The cost of afatinib was greater than that of erlotinib (IDR 174.395.847 vs. IDR 138.672.688). The quality of life of afatinib was better than that of erlotinib (0.397 vs. 0.161, p-value 0.016). The ICER of afatinib was IDR 151.369.318 per QALY when compared to erlotinib.Conclusion: This study demonstrates that afatinib is a cost-effective treatment option for NSCLC patients with EGFR mutations.
Gambaran Nilai Utilitas Kesehatan Anak dengan Malnutrisi : Studi pada Kasus Stunting, Wasting, dan Underweight di Indonesia Bahar, Muh. Akbar; Galistiani, Githa Fungie; Eliyanti, Uzma; Mohi, Abdul Rafik
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 10 No. 2 (2024): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v10i2.656

Abstract

Kondisi malnutrisi seperti stunting, wasting, dan underweight tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik, tetapi juga dapat memengaruhi kualitas hidup anak secara keseluruhan, termasuk perkembangan kognitif, sosial, dan emosional. Namun, data mengenai nilai utilitas kesehatan anak dengan malnutrisi di Indonesia masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai nilai utilitas kesehatan pada anak-anak di Indonesia yang mengalami stunting, wasting, dan underweight yang dibandingkan dengan anak sehat. Desain penelitian adalah cross sectional yang dilakukan di Kota Makassar dan Kabupaten Banyumas dari bulan Juli 2024 hingga Agustus 2024 pada anak usia > 2 hingga 5 tahun dengan atau tanpa malnutrisi (stunting, wasting atau underweight). Data dikumpulkan menggunakan kuesioner EQ-5D-5L yang diisi melalui wawancara langsung (face-to-face interview) ke orang tua atau wali dari anak. Hasil pengukuran kuesioner EQ5D-5L dikonversi menjadi nilai utilitas menggunakan value-set EQ5D-5L untuk populasi Indonesia. Data dari 174 anak balita berhasil dikumpulkan dan dibagi menjadi empat kelompok: anak sehat (n=36), stunting (n=55), wasting (n=30), dan underweight (n=53).  Hasil analisis menunjukkan bahwa anak balita sehat memiliki nilai utilitas yang signifikan lebih tinggi (0,85 ± 0,11) dibandingkan dengan anak stunting (0,76 ± 0,13), underweight (0,74 ± 0,18), dan wasting (0,72 ± 0,17), dengan nilai p = 0,003. Namun, tidak ditemukan perbedaan signifikan antara kelompok anak dengan gangguan gizi (p > 0,05). Anak balita dengan malnutrisi cenderung memiliki nilai utilitas kesehatan yang lebih rendah dibandingkan anak sehat. Namun, tidak didapatkan perbedaan yang bermakna pada nilai utilitas kesehatan antar kelompok anak yang mengalami malnutrisi.