Chronic Kidney Disease (CKD) merupakan penyakit progresif dan ireversibel yang menyebabkan penurunan fungsi ginjal, sehingga tubuh mengalami gangguan dalam mempertahankan metabolisme serta keseimbangan cairan dan elektrolit. Salah satu terapi utama bagi pasien CKD adalah hemodialisa, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Efektivitas terapi ini dapat diukur melalui berbagai indikator, salah satunya adalah Urea Reduction Rate (URR). Tingkat kepatuhan pasien dalam menjalani terapi hemodialisa menjadi faktor penting dalam menentukan keberhasilan terapi dan kadar URR yang optimal. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat kepatuhan terapi hemodialisa dengan nilai Urea Reduction Rate pada pasien CKD di Rumah Sakit Daerah Gunung Jati Kota Cirebon tahun 2024. Penelitian ini merupakan studi observasional analitik dengan desain cross-sectional, yang melibatkan 94 pasien CKD yang menjalani hemodialisa. Sampel dipilih menggunakan metode simple random sampling, sementara analisis data dilakukan dengan uji Wilcoxon untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kepatuhan menjalani terapi hemodialisa dengan nilai Urea Reduction Rate, dengan nilai p-value < 0,001. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat kepatuhan pasien dalam menjalani terapi hemodialisa, maka semakin optimal nilai Urea Reduction Rate yang diperoleh. Oleh karena itu, diperlukan upaya peningkatan kepatuhan pasien dalam menjalani terapi hemodialisa guna meningkatkan efektivitas terapi dan kualitas hidup pasien CKD di Rumah Sakit Daerah Gunung Jati Cirebon.