Stunting merupakan salah satu bentuk kegagalan pertumbuhan yang mencerminkan permasalahan gizi kronis dan multidimensi pada 1000 hari pertama kehidupan sehingga berdampak pada sumber daya manusia. Kabupaten Klaten memiliki prevalensi stunting sebesar 13,71%. Salah satu faktor risiko terjadinya stunting yaitu kurangnya pengetahuan ibu dalam pencegahan stunting baik dari masa prakonsepsi, masa kehamilan dan setelah melahirkan. Penelitian ini ingin menggali lebih dalam mengenai pengetahuan ibu dalam upaya pencegahan stunting di Desa Jarum melalui studi kasus kualitatif dengan wawancara mendalam. Sampel dipilih dengan purposive sampling meliputi ibu yang sedang tidak hamil dan belum memiliki anak, ibu sedang hamil, dan ibu memiliki bayi atau balita. Triangulasi dilakukan oleh bidan desa dan kader kesehatan. Pengolahan data dengan analisis tematik. Pengetahuan ibu yang sedang tidak hamil didapatkan informasi pencegahan stunting dilakukan dengan minum TTD, dan makan yang bernutrisi. Pada informan ibu hamil didapatkan informasi pengetahuan pemenuhan nutrisi, konsumsi TTD, dan pemeriksaan ANC. Pada informan ibu bayi/balita didapatkan pengetahuan tentang ASI eksklusif, pemberian MPASI, pemenuhan nutrisi, imunisasi, dan sanitasi lingkungan. Namun ada informan yang tidak mengetahui tentang pencegahan stunting. Studi ini menunjukkan bahwa para ibu memiliki beragam pengetahuan mengenai upaya pencegahan stunting, dengan pandangan mereka yang terbentuk dari program kesehatan dan pengalaman pribadi. Sebagian besar ibu sedang hamil dan setelah melahirkan memiliki pengetahuan yang cenderung cukup baik mengenai upaya pencegahan stunting. Kurangnya pengetahuan ibu sedang tidak hamil mengenai stunting dari dampak maupun upaya pencegahannya. Penelitian ini menyoroti pentingnya sosialisasi yang massif, menyeluruh, dan periodik untuk meningkatkan pengetahuan ibu.