Satu tahun terakhir, dilaporkan delapan kasus near miss dan cedera di departemen engineering yang menyebabkan kehilangan hari kerja. Hal ini berkaitan dengan penggunaan alat pelindung diri (APD). Dari hasil studi awal, ditemukan tujuh pekerja memahami kewajiban menggunakan APD saat bekerja, mereka mengungkapkan bahwa pengawasan terhadap penggunaan APD belum dilakukan dengan baik. Enam pekerja menyatakan tidak ada teguran bagi pekerja yang tidak mematuhi aturan penggunaan APD, sementara lima pekerja menyatakan bahwa teguran dari HSE hanya bersifat lisan dan tidak tegas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan pengawasan terhadap perilaku penggunaan APD pada teknisi di Gedung X Jakarta pada tahun 2024. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional dengan populasi penelitian adalah teknisi di Gedung X. Sampel terdiri dari 37 orang yang dipilih menggunakan metode Non-Probability Sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan lembar observasi kepada sampel. Untuk mengetahui distribusi frekuensi masing-masing variabel, dilakukan analisis data univariat, bivariat, dan validitas. Analisis bivariat menunjukkan bahwa variabel pengetahuan memiliki nilai p-value = 0.000 (<0.05), dan variabel pengawasan memiliki nilai p-value = 0.000 (<0.05). Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan signifikan antara pengetahuan dan pengawasan terhadap perilaku penggunaan APD pada teknisi di Gedung X Jakarta Tahun 2024. Disarankan HSE secara rutin melakukan sosialisasi SOP APD kepada teknisi dan meningkatkan pengawasan dalam penggunaan APD.