Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap tungau S.scabiei. var. hominis beserta produknya. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan epidemiologi penyakit skabies di Kelurahan Naioni, Kota Kupang. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Jumlah sampel 62 orang penderita skabies yang merupakan total populasi penderita skabies di Kelurahan Naioni pada tahun 2023-Agustus 2024. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi pada pasien skabies dengan menggunakan kuesioner dan lembar observasi untuk kemudian dilakukan analisis univariat untuk tiap variabel yaitu meliputi komponen host yaitu personal hygiene (kebersihan kulit dan tangan, kebersihan pakaian dan kebersihan handuk) dan komponen lingkungan (environment) yang meliputi sarana air bersih, kepadatan hunian dan sanitasi tempat tidur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebersihan kulit dan tangan (67,7%) serta pakaian (54,8%) tergolong kurang baik, sedangkan kebersihan handuk (59,7%), kepadatan hunian (58,1%), sanitasi tempat tidur (67,7%), dan sarana air bersih (75,8%) tergolong baik. Menurut hasil wawancara, personal hygiene (kebersihan kulit dan tangan) tergolong kurang baik didasarkan pada kebiasaan penderita yang sebagian besar tidak melakukan praktik kebersihan diri yang sederhana seperti tidak rutin memotong kuku seminggu sekali yang menyebabkan beberapa responden memiliki kuku yang kotor dan panjang, selain itu personal hygiene (kebersihan pakaian) tergolong kurang baik didasarkan pada jawaban responden dimana mayoritas kurang memperhatikan kebiasaan-kebiasaan seperti mengganti pakaian saat berkeringat, mencuci pakaian saat selesai dipakai dan menyetrika pakaian untuk mematikan sisa kuman yang menempel dipakaian.